|11| REVISI

9.6K 769 69
                                    

Kini mobil Taehyung telah terparkir sempurnah di halaman rumah Yoongi. Taehyung, Yoongi serta Je sekarang sedang memeriksa semua sudut ruangan yang ada di dalam rumah Yoongi.

Saat mereka bertiga sampai tadi, rumah Yoongi terlihat sangat sepi. Yoongi pergi ke kamar yang Sena tempati namun kamar itu tertata rapi.

Sudah mereka periksa semua sudut ruangan ini namun mereka tak kunjung menemukan keberadaan Sena. Kemana wanita itu pergi?

Yoongi sudah berkali-kali mencoba untuk menghubungi Sena namun ponselnya tak aktif. Taehyung pun mencoba melacak keberadaan wanita hamil itu namun hasilnya nihil. keberadaannya tak kunjung mereka ketahui.

Taehyung, Yoongi serta Je saat ini duduk di sofa ruang santai rumah Yoongi. Masing-masing sibuk bergelut dengan pemikiran mereka. Mencari cara agar mereka mengetahui keberadaan Sena secepatnya.

"akan ku buatkan minuman dingin untuk menyejukkan pikiran" Je bangkit dan berjalan ke arah dapur. Mengambil sirup di kulkas serta air dinginnya. Tangan Je juga tergerak untuk mengambil gelas di dalam lemari gelas. Tapi tunggu.

Ada secarik kertas yang tertempel pada bagian sebelah kulkas. Tulisan tangan. Ini dari Sena. Ada nama Sena tertera di bagian bawahnya.

Je buru-buru berlari ke ruang santai tadi sambil membawa kertas itu.

"aku menemukan sesuatu" pekiknya secara heboh.

Taehyung dan Yoongi sama-sama menatap Je dengan bingung. Je menghampiri mereka dan memberikan kertas itu pada Taehyung.

"bacakan yang keras" titah Yoongi. Dirinya sangat penasaran dengan isi tulisannya.

"Teruntuk Kak Yoongi

Terima kasih atas apa yang telah kau lakukan untukku, namun aku tak bisa terus menerus merepotkanmu. Kumohon jangan mengkhawatirkan diriku, aku bisa menjaga diriku dan juga baby baik-baik. Tolong beritahukan satu hal pada suami ku bahwa aku sudah memaafkannya dan tolong maafkan aku juga bila aku tak bisa menjadi istri yang baik untuknya selama ini. Aku pergi semua, tolong jangan mencariku, aku sedang butuh waktu untuk sendiri

From Choi Sena"

"apa kau tahu dimana keberadaan orang tua Sena? kupikir dia pergi ke tempat orang tuanya" Benar apa yang Je katakan.

Bisa saja Y/N pulang ke rumah keluarganya di Belanda.

"d-dia tak memakai marga ku lagi?" lirih Taehyung. Matanya berkaca-kaca serta tangannya gemetar saat membaca nama Sena itu.

"sudahlah itu tak penting untuk saat ini" ucap Yoongi sambil mengambil kertas itu.

Taehyung menatap Yoongi tajam "KAU BILANG TAK PENTING KAK? DIA ITU ISTRIKU DAN DIA SEHARUSNYA MEMAKAI MARGAKU!"

Yoongi menatap Taehyung sinis sambil berdecih remeh. Yoongi mengepalkan tangannya.

"KAU PIKIR, SETELAH APA YANG TELAH KAU PERBUAT PADANYA KAU MASIH INGIN MELIHAT NAMA SENA MEMAKAI MARGAMU?"

BUGH

Satu tinjuan dari Yoongi berhasil mendarat di pipi Taehyung. Pipinya lebam berwarna keunguan serta sudut bibirnya mengeluarkan darah.

Sebegitu kerasnya Yoongi meninju Taehyung.

Je membantu Taehyung berdiri karena Taehyung tersungkur di lantai. Memisahkan Yoongi dengan Taehyung.

"ini masalah sepele, apa kalian pikir dengan bertengkar seperti ini kita akan menemukan Sena? Tidak. Kalian justru membuang-buang waktu kita"

"maafkan aku, aku hanya emosi" lirih Yoongi

"aku tau saat ini kita merasa kehilangan Sena namun kita tak bisa membuang-buang waktu kita untuk mencari dimana Sena, dan untuk mu Taehyung-" Je menjeda ucapannya dan menatap Taehyung

"aku tau aku juga salah, namun tak bisakah kau menginstropeksi dirimu sendiri?"

Taehyung menunduk. Dirinya menangis.

Aku tau mungkin aku tak bisa kembali lagi padamu, namun kumohon maafkan aku dan jangan jauhi aku dari anakku. Kata Taehyung berbicara dalam hatinya.

"aku minta maaf, mari kita pergi ke Belanda. Kerumah orang tua Sena" Mereka bangkit bersiap pergi.





For kalian yang gak pergi malmingan

4 CHAPTER LAGI YAW GAES

Berbeda -KTH [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang