|6| REVISI

10.9K 912 117
                                    

Rasa bahagia tentu menyelimuti mu saat ini. "baby terima kasih sudah hadir diwaktu saat ini, mama berharap dengan datangnya kamu, papa bisa kembali seperti papa mu yang dulu" ucap mu sambil mengelus lembut perutmu yang masih datar itu.

Ahhh iya sekarang kamu ada di apotik untuk menebus vitamin-vitamin yang Yoongi berikan untuk calon baby mu yang usianya baru beberapa minggu. Entah mengapa seperti ada kebahagian besar yang datang bertubi-tubi.

Dirimu mulai sekarang menyukai panggilan baby serta menyukai kebiasaan baru yaitu mengusap perut mu yang masih terlihat rata itu.

"bantu mama ya sayang, bertahanlah malaikat kecilku" kamu terus bergumam seperti itu. Aura kebahagiaan terpamcar sekali dari raut wajah mu saat ini.

Kamu tak perduli meski baby tak bisa mendengar atau baby bisa mendengar apa yang kamu ucapkan. Yang menjadi hobi barumu juga yaitu mengajak baby untuk berbicara.

Duduk di kursi tunggu, menunggu nama mu dipanggil giliran untuk mengambil vitamin itu dan dirimu ingin segera pulang menunggu Taehyung di rumah dan menyampaikan kabar baik ini.

Semoga dengan hadirnya baby, Taehyung membatalkan niatnya untuk tetap melanjutkan hubungannya dengan Je. Aminnn doakan saja begitu.

"Nyonya Kim Sena" panggil apoteker melalui pengeras suara, mendengar kini giliran mu, kamu segera beranjak dan melangkah ke depan.

"Vitamin untuk ibu hamil yaa?"

"iyaa benar sus"

"selamat ya nyonya kami turut bahagia" ucap apoteker itu ramah.

"terima kasih" balas mu sambil tersenyum manis ke arah apoteker tersebut.

"tunggu sebentar nyonya saya ambilkan kwitansi nya terlebih dulu" kata sang apoteker setelah memberikan vitamin itu.

Sambil menunggu kamu memeriksa kembali vitamin yang diberikan tadi. Namun saat memeriksa ada seseorang yang memanggil namamu.

"Nyonya Kim" sapanya sambil menepuk pelan pundak mu.

Kamu berbalik melihat siapa orang itu dan betapa terkejutnya kamu bahwa orang itu adalah orang yang sudah kamu cap sebagai pelakor.

Ngomong-ngomong soal pertengkaran mu dengan Taehyung kemarin, apa kalian masih ingat? Yaps benar, pertengkaran mu dengan suami mu itu yang menguak satu fakta mengejutkan bahwa Je mengandung anak Taehyung--- suami mu.

Kamu melupakan kejadian itu, menganggap ucapan Taehyung itu hanya sebatas candaan saja. Tentu kamu ingin tetap melanjutkan hubungan rumah tangga mu dengan suami mu. Pernikahan itu hal yang sakral dan hanya terjadi sekali seumur hidup.

Berhubung Je ada disini jadi ada baiknya juga jika kamu memberitahukan kehamilan mu agar dia sadar bahwa Taehyung itu sudah memiliki seorang istri dan sebentar lagi Taehyung juga akan menjadi seorang papa.

Kamu tersenyum membalas senyuman Je "oh Je sedang apa?"

Tak mungkin kan kau akan jutek ataupun bersikap tak suka. Bisa-bisa kamu kena omongan oleh orang banyak karena istri seorang CEO terkenal bersikap tak sopan.

Tidak kamu tidak mau merusak reputasi Taehyung.

"Saya kesini sedang memeriksakan kandungan saya nyonya"

Seperti ada satu sayatan, apa ucapan Taehyung benar adanya?
Tapi tidak-tidak jangan berfikiran buruk terlebih dahulu, mungkin anak yang ada di dalam kandungan Je itu bukan anak suami mu.

Satu senyuman canggung terbit di bibir mu "tak perlu panggil nyonya, ibu saja tak enak di dengarnya"

Je tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

"kandungan? kau hamil Je?" tanya mu memastikan. Jujur, kamu sangat amat penasaran tentang anak dari siapa yang kini tengah Je kandung.

Je terkekeh mendengar pertanyaan mu dan dirinya tersipu malu. "iya bu kebobolan" jawab Je sambil tersipu.

"ya Tuhan, i-itu bukan anak Taehyung kan?"
Raut wajah mu sebisa mungkin kamu buat terlihat ikut bahagia mendengar jawaban Je "selamat ya Je saya ikut senang dengarnya"

"terima kasih nyonya Kim" balas Je sambil sedikit membungkuk.

Apoteker kembali datang dan memberikan kwitansi tadi. "terima kasih" ucap mu ramah.

"mari duduk dulu bu" ajak Je, dan dengan bodohnya kamu menuruti ajakan Je itu. Kini antara dirimu dan Je saling duduk bersebelahan di kursi tunggu dengan jarak yang tidak terlalu jauh.

"kau kemari bersama siapa Je?"
Pertanyaan mu itu sebagai awal untuk memancing Je bercerita tentang papa dari anaknya.

"bersama calon suami saya bu"

Hati mu berkata senangnya mendengar apa yang barusan Je katakan, itu berarti ada kesempatan untuk hubungan Je dan Taehyung berakhir bukan? Tapi, itu juga bisa jadi calon suami Je adalah suami mu.

Tidak jangan sampai hal itu terjadi.

Kamu tersenyum dan memegang tangan Je "selamat ya Je, akhirnya sebentar lagi hubungan kalian akan ke jenjang yang lebih serius"

Sempat mengira bahwa Je akan meminta maaf atas kelakuan yang dia lakukan, entah Je sadar atau tidak jika dia melakukan kesalahan fatal dengan merebut bosnya yang sudah memiliki istri itu.

Sepertinya Je juga sadar jika apa yang dia lakukan itu kau tau semuanya. Hebat sekali akting yang Je lakukan. Je justru lebih cocok menjadi aktris daripada menjadi sekertaris CEO.

"terima kasih banyak nyonya Kim, mohon bantuannya" balas Je tetap dengan senyumnya yang tak berdosa itu.

"Mungkin ini sudah tepat saat nya untuk memancing pertemuan ku dengan calon suami Je"
"dimana calon suami mu Je?"

Je tampak celingak-celinguk seperti orang sedang mencari sesuatu hingga-- "sayang, sudah selesai?"

Suara itu, suara bariton itu. Itu Taehyung. Kamu hapal betul dengan suara ini. Kamu menoleh ke arah belakang memastikan feeling mu itu benar adanya.

Dan ternyata itu benar-benar Kim Taehyung, suami mu.

"itu dia bu, calon suami saya sudah datang" Senyum licik itu, raut kemenangan itu tercetak jelas di wajah Je.

Bolehkah aku bangun dari mimpi buruk ini sekarang juga?

Berbeda -KTH [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang