|7| REVISI

11.4K 999 153
                                    

Sakit. Sakit sekali rasanya.

Tangan mu sakit akibat Taehyung yang menggenggamnya terlalu kasar serta dirinya yang tadi menyeret mu dengan kasar keluar dari apotek.

Je bilang dia memeriksa kandungan, dia akan menikah, dia datang memeriksa kandungan bersama calon suaminya, dan terakhir Taehyung yang datang.

Tidak kamu tidak datang bersama Taehyung. Kamu pun juga tidak menelpon Taehyung untuk meminta dirinya datang. Apa Taehyung datang bersama Je?

Apa Taehyung itu calon suami Je? Apa anak yang di kandung oleh Je itu anak Taehyung?

Tuhan tolong beritahu diriku bahwa ini tidak mungkin. Ini pasti mimpi buruk ku di tidurku yang sangat panjang, hingga aku tak kunjung bangun padahal apa yang aku mimpikan ini sudah mencapai pada titik terburuk.

Siapapun tolong aku. Tolong katakan padaku bahwa ini hanyalah candaan semata, bahwa ini adalah mimpi buruk ku karena aku tidak membaca doa tidur saat sebelum tidurku tadi, bahwa ini hanyalah halusinasi ku saja.

Halusinasiku yang dipenuhi rasa takut untuk kehilangan Taehyung suami ku karena aku belum bisa memberikan apa yang dia inginkan.

Nyatanya adalah apa yang barusan ku ketahui, seluruh pertanyaan yang muncul di kepala ku itu tak perlu dijawab pun jawabannya sudah jelas. Semuanya terlalu nyata.

Seandainya.

Seandainya aku bisa memberikan Taehyung keturunan di waktu cepat. Seandainya aku bisa membahagiakan  Taehyung dengan menjadi istri yang sempurna agar Taehyung tidak mencari kebahagiaannya diluar sana.

Itu semua sudah terlalu banyak kata seandainya. Mau menyesali semua yang telah terjadi? Justru aku tidak akan menyesalinya, yang ada aku ingin merubah kenyataan yang terjadi, jika itu bisa.

Dihempaskannya aku dengan kencangnya di sofa ruang keluarga. Hingga aku harus merasakan keram yang ada di perutku. Tidak, aku tidak boleh menjadi lemah hanya karena aku menjadi ibu hamil.

"apa yang kau lakukan di rumah sakit tadi?" mimik wajah Taehyung begitu dingin, datar serta rahangnya yang mengeras dan matanya yang memancarkan sirat amarah.

Buat apa takut, itu tak berlaku saat ini. Dirinya yang salah dan aku berhak melawan.

"aku habis memeriksa kandunganku dan mengambil vitamin di apotek" jawab mu enteng.

Taehyung semakin marah mendengar hal itu. Ck mengapa harus marah jika dirinya tak bersalah, justru kau semakin yakin jika sekarang Taehyung sedang menutupi kesalahannya dengan amarah agar dirimu menjadi takut.

Kau salah Kim Taehyung.

Kamu berdecih sinis lalu bangkit dan berdiri tepat di depan Taehyung

"sekarang aku yang tanya sama kamu, apa yang kamu lakukan di rumah sakit tadi?"

Taehyung mengalihkan wajahnya ke arah lain lalu kembali menatapmu dengan wajah angkuhnya.

"jelas aku mengantar Je yang sakit"

Kamu menghela napas "sakit?, ternyata kau bohong padaku" ucapmu dalam hati.

"Je? sakit? SAKIT ATAU LAGI PERIKSA KANDUNGAN?" cukup sudah, hanya sampai sini batas sabar mu.

"JELAS DIA SAKIT DAN MEMINTA BANTUAN PADAKU UNTUK MENGANTARNYA KE RUMAH SAKIT"

"AKU TAU TAE, JE BILANG PADAKU JIKA DIA DATANG UNTUK MEMERIKSA KANDUNGAN DAN DIA BILANG DIA DATANG BERSAMA CALON SUAMINYA. dan disaat waktu yang bersaam itu kau datang" lirih mu diakhir.

Kamu mengalihkan pandangan mu ke arah lain. Menyeka air matamu yang sudah turun dengan derasnya. Kumohon jangan menangisi pria brengsek seperti Taehyung, ucapmu dalam hati sambil menyemangati dirimu sendiri.

Berbeda -KTH [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang