3-Anak?

3.5K 276 33
                                    

Malam itu keduanya meakhiri jalan-jalan mereka di salah satu mini market 24 jam yang berada di dekat kediaman Jack untuk membeli bahan makanan yang sudah mulai menipis di dalam kulkas miliki Paman nya.

Karena hari sudah larut malam, mereka tak ingin berlama-lama berada disana. Kebanyakan bahan makanan yang mereka pilih adalah bahan makanan yang cepat saji, beberapa botol soft drink, dan juga beberapa bungkus cemilan jikalau mereka nanti akan mengadakan nonton dadakan.

"Udah sweet?" Tanya Jevan dengan dua keranjang yang ada di kiri dan kanan tangan nya.

Veyla yang saat itu tengah sibuk meneliti salah satu makanan cepat saji, seketika langsung menoleh lalu menganggukkan kepala nya seraya tersenyum manis ke arah Jevan.

"Yap! Udah semuanya," jawab Veyla dengan nada ceria nya. Setelah itu, pasangan suami istri tersebut beranjak berjalan ke arah kasir untuk membayar semua barang-barang yang mereka beli. Namun, Veyla seketika saja berhenti saat merasa ada sebuah tangan melingkar di kedua kaki nya.

Dengan keterkejutan yang ada, Veyla pun memutuskan menundukkan kepala nya ke arah kedua kakinya yang dibaluti dengan celana jeans tersebut.

Tetapi alangkah terkejutnya ia ketika mendapati seorang anak kecil perempuan berambut coklat muda dengan di kuncir dua yang dibalut dengan jaket tebal berwarna soft pink tengah memeluk betis nya dengan sangat erat seolah-olah takut kehilangan dirinya.

"Mommy!" Rengek anak itu sambil menyembunyikan wajah nya dibalik kaki Veyla.

"Hei..?" Ucap Veyla yang langsung membuat anak kecil tersebut mendongakkan kepalanya ke arah Veyla.

"Mommy!" Seru anak kecil tersebut lagi sambil menatap lurus ke arah mata coklat hazel milik Veyla menggunakan bola mata biru milik nya yang semakin membuat anak itu lucu nan imut di mata Veyla.

Ketika ia menundukkan badannya berniat untuk menggendong anak kecil tersebut, tiba-tiba sebuah tangan seseorang terlebih dahulu mengangkat tubuh mungil anak kecil perempuan tersebut.

"I'm so sorry," ucap seorang wanita yang berumur sekitar 20-an itu kepada Veyla yang diperkirakan adalah ibu dari anak kecil tersebut.

Dengan senyum yang begitu manis, Veyla pun mengisyaratkan bahwa ia merasa tidak masalah dengan perbuatan yang di lakukan oleh anak nya tersebut. "No problem, miss." Jawab Veyla sekenanya.

Setelah itu, wanita tersebut berlalu menjauh dari Veyla dan meninggalkan Veyla yang masih setia dengan fantasi nya.

Kapan aku punya anak seperti dia? Benak Veyla berbicara. Pikir kan saja, wanita mana yang tak ingin memiliki anak lalu menina bobo kan nya di setiap malam? Wanita mana yang tak ingin memeluk dan mencium buah hati mereka?

Hal itu saat ini tengah ingin dirasakan Veyla. Sangat ingin.

Karena terlalu sibuk dengan fantasi nya yang mulai melebar kemana-mana, Veyla sampai menghiraukan sang suami yang sedari tadi memanggil-manggil namanya. Sampai akhirnya lelaki tersebut memutuskan untuk menepuk bahu Veyla guna menyadarkannya dari lamunan singkat nya.

"Vey?"

Veyla yang merasa terkejut, kini mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali, "Ah, iya? Kenapa?" Tanya nya dengan memasang wajah cengo nya.

"Harus nya aku yang tanya kayak gitu ke kamu, are you okay sweet? Soalnya dari tadi aku panggil kamu gak nyahut,"

"I'm fine.." jawab nya dengan seulas senyum yang terlihat tipis.

"Are you sure?" Tanya Jevan untuk memastikan kebenaran apakah memang istri nya ini dalam kondisi baik-baik saja atau saat ini ada yang sedang difikirkan nya?

Stay Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang