15

956 102 16
                                    

REVENGE 15 by Jongwoonadmirer

Author : Jongwoonadmirer
Trans by : Yeyepapo
Remake by : Sulyeonjung

DONT LIKE DONT READ😊
DONT FORGET TO CLICK 🌟 AND LEAVE COMMENT🖋

DON'T BE SIDER PLEASE❗️




ENJOY!😊💓


Yoongi menutup matanya sejenak sambil berpikir kenapa tidak ada member yang datang, dia yakin Taehyung dan beberapa member masih berada di rumah sakit.

Tiba-tiba, ia mendengar seseorang menarik kursi di sampingnya, membuatnya sedikit terkejut dan langsung membuka matanya.

"Paman?" Mingkwan tersenyum.

"Bagaimana keadaanmu?"

"Aku masih lemah dan aku tidak boleh banyak bergerak. Sedikit ngantuk sekarang, but it's okay." Kata Yoongi sambil tersenyum.

"Sebenarnya dengan aku berada disini aku mengambil resiko besar. Aku minta maaf, karenaku kau terluka seperti ini." Perlahan Mingkwan meletakan tangannya di luka Yoongi menyebabkan Yoongi menjauh karena terkejut.

Yoongi merasa terancam dan dia mencoba bangun.

"Kau tidak seharusnya banyak bergerak seperti ini, kan?"kata Mingkwan sambil mendorong Yoongi dengan kasar agar dia kembali berbaring.

"Paman, apa maksudmu barusan? K-kau" Mingkwan mengeluarkan smirknya.

"It's me"kata Mingkwan sambil semakin keras menekan luka Yoongi, membuat Yoongi tanpa sadar menekuk kakinya, mencoba untuk menahan rasa sakitnya.

"Hey hey, its oke, Akan ku buat kau tidak akan merasakan rasa sakit lagi, okay, suutttt~ it's okay"Mingkwan membekabkan satu tangannya ke mulut Yoongi sehingga Yoongi tidak bisa berteriak.

Yoongi mencoba untuk mendorong tangan pria tua itu, tapi dia tidak punya kekuatan dan akhirnya dia hanya bisa menggenggam tangan pria tua itu erat dan air mata mulai jatuh dari matanya.

Saat Mingkwan melihat noda merah mulai muncul di perban, dia tersenyum puas.

"Lihat, itu darahmu. Tapi darah putriku lebih banyak dari ini..." Mata Yoongi membesar.

"Kau membunuhnya Min Yoongi!"

Mingkwan meremas luka Yoongi semakin keras.

Rasa sakitnya semakin tak tertahankan, tapi Yoongi tahu dia harus melakukan sesuatu, dia meraih vas di meja di samping kasurnya lalu memukul pria tua itu, tapi pukulannya itu tidak terlalu kuat, dan pria tua itu hanya menghindar.

Yoongi langsung mengangkat tubuhnya untuk bangun dari kasur, tapi Mingkwan meraih lehernya dan mencekiknya.

"Jangan bergerak, lukamu akan semakin besar anak manis"ucap Mingkwan

Yoongi mencoba untuk menendang Mingkwan tapi kakinya melemah, dan bahkan bernafaspun dia mulai kesulitan, dia merasa putus asa.

"Sambil kau menikmati nafas terakhirmu, mari mengingat sesuatu, apa kau ingat putriku? wendy ku yang malang?" Yoongi hanya menatap Mingkwan bingung

"Kau tidak ingat?!" Mingkwan memelototi Yoongi.

"2 tahun lalu, dia menyelamatkanmu kan?" Yoongi tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar lalu airmata mulai mengalir deras.

"Kondisinya sangat mengenaskan. Aku hampir tidak bisa mengenali putriku sendiri. Jika saja dia tidak menyelamatkanmu, dia mungkin masih hidup." Melihat Yoongi melemah, Mingkwan melepas cekikannya.

"I-itu, me-mereka uhuk! bilang itu bukan salahku, dia tidak seharusnya uhuk! menyelamatkanku, ak-aku tidak meminta untuk uhuk uhuk! diselamatkan olehnya, aku berhu-tang nyawa uhuk! padanya, aku minta maaf, ta-tapi uhuk! Itu bukan salahku"ucap Yoongi sambil terbatuk dengan keras efek dari cekikan Mingkwan

"Dia sudah mengikutimu kemanapun kau pergi! Dia seharusnya memprioritaskan hidupnya bukan untuk seorang pria yang bahkan tidak mengenal dirinya!" Mingkwan jatuh terduduk ke kursi dibelakangnya dan saat itulah Yoongi merasa dia memiliki kesempatan untuk lolos.

Menyadari Yoongi berusaha keras untuk bangun dari kasur, Mingkwan menyeringai dan mengeluarkan sebuah pisau, pisau yang sama yang dia gunakan sebelumnya.

Yoongi melihatnya dan menahan pisaunya dengan tangan kirinya, menyebabkan tanganya terluka.

"Ouuchh!!" Mingkwan tersenyum, puas, lalu dia mengarahkan pisaunya ke dada Yoongi, tepat berada di atas jantung Yoongi

Yoongi mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menjauhkan tangan Mingkwan yang menggenggam erat pisau yang hampir menusuk jantungnya.

"Kau harus mati! Aku akan mengirimu ke putriku."marah Mingkwan

Tiba-tiba mereka mendengar suara ketukan dari balik pintu. Yoongi melirik ke pintu dan dia melihat pintunya terhalangi oleh sebuah kursi, dan pastinya tidak akan ada yang bisa membuka pintu itu dari luar tanpa merusak pintunya

"Hyung! Yoongi hyung! Apa kau baik-baik saja?!"

"Yoongi-ah!!!? Buka pintunya!!"

Yoongi tidak bisa mengenali lagi suara siapa yang memanggilnya itu karena kekuatanya mendekati limit.

"Please, itu bukan salahku, Kau adalah teman ayahku, bagaimana bisa kau melakukan ini padaku" ucap Yoongi dengan lemah, ia sudah tidak bisa merasakan tangannya lagi

'Tidak... tanganku, jangan menyerah untukku. Jangan sekarang! Aku harus hidup. Please God! Selamatkan aku!'

Yoongi bisa melihat mata Mingkwan yang penuh keputus asaan, sementara seluruh tubuhnya mulai menyerah dari dirinya.

Dia bisa merasakan pegangannya mulai melemah, tapi tiba-tiba sesuatu membentur tangannya dengan sangat keras.

"Yah!!" dia mendengar seseorang berteriak, dan seseorang memeluk tubuhnya dan mengangkatnya degan cepat.

Dia tidak bisa melihat apapun di depannya dengan jelas. Dia hanya bisa melihat sekitarnya dengan pandangan yang kabur, sangat kabur.

Semuanya mulai berputar.
Yoongi tidak bisa merasakan apapun.
Suaranya tidak mau keluar.
Dia tidak bisa merasakan tubuhnya sendiri, bahkan rasa sakitnya sudah menghilang, tapi dia masih bisa mendengar suara dari seseorang yang dia kenal, namun sayangnya ia tidak bisa mengetahui siapa pemilik suara itu.

"Jangan bergerak!"

"Jatuhkan pisaunya! Kau sudah dikepung!"

"Menjauh darinya!"

"Jangan pernah menyakiti mereka!!"

"Taehyung!"

"No! Stop! Jimin-ah!!"

"Stop!"

"No!!"

Yoongi mendengar suara tembakan, dan semuanya menjadi sunyi. Dia tidak mendengar apapun setelah itu.

TBC

Yeayy im up
Terima kasih atas vote dan komentarnya semua💕

Jangan lupa vomment yaaaa💕🙏🏻

Oia next chap itu the last yaaa~😊

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang