Mingwan meremas tangannya bersama untuk menghetikan gemetar pada tangannya
Saat ia melihat ada noda darah di tangannya ia bergerak menuju ke wastafel
"kau melakukannnya dengan bagus, selesai sudah! Dan sekarang putrimu, istrimu akan banga padamu"
Bayangan Mingkwan pada kaca berbicara padanyaMingkwan berbikir sejenak kemudian segera membersihkan pisau berdarah dengan senyum diwajahnya
"ya, dia pantas mendapatkannya. Dia tidak akan selamat kali ini, aku menusuknya sangat dalam. Tak seorangpun akan selalu beruntung setiap waktu." Ucap Mingkwan sambil tersenyum dan begitu pula bayanganya di kaca