|
|
Jiyeon, dua puluh dua tahun, sedang mencuci piring kotor dan anak laki-lakinya yang berusia dua tahun dengan gembira bertepuk tangan menonton acara kartun, mungkin Tom and Jerry.
Saat ini pukul dua belas siang, suaminya tidak memiliki waktu untuk makan siang di rumah. Itulah rutinitas mereka, Jiyeon akan tinggal di rumah melakukan pekerjaan rumah tangga dan suaminya akan berada diluar, berurusan degan klien-kliennya. Bukan, bukan.. suaminya bukan seorang pengacara atau apapun tentang itu. Suaminya adalah gangster yang membunuh pengedar narkoba, memberi pinjaman, memotong jari tangan mereka jika mereka tidak melunasinya. Menjadi bodyguard untuk para lintah darat.
Ya suaminya melakukan pekerjaan terhormat sedangkan dia, dirinya selalu sendiri ketika dia masih kanak-kanak. Ibunya pergi meninggalkan dia sendiri bersama dengan ayahnya yang pecandu. Menurut Jiyeon, dia sama seperti ayahnya yang tidak bertanggungjawab. Dia tidak memiliki satu pun teman, dia bahkan tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah. Dia sangat senang belajar tetapi ketika kau tidak memiliki apapun untuk dimakan, antusiasmemu untuk belajar akan hilang begitu saja. Jiyeon berhenti memikirkan pendidikan kuliah saat ayahnya terus saja membuatnya gila. Ayahnya akan memukulinya sampai dia mati rasa ketika sedang marah.
Semua penderitaan itu berakhir ketika ayahnya menjual dirinya kepada Klan mafia terbesar di Seoul, Infinite. Awalnya dia sangat merasa takut, dia hanyalah gadis berusia dua puluh tahun saat itu ketika ayahnya membuangnya di garasi besar. Jiyeon berpikir itu akan menjadi akhir dari hidupnya. Dia akan mati sebegai perempuan jalang yang menjual tubuhnya kepada orang-orang yang tidak diketahui namanya. Ayahnya meninggalkannya dan pergi ke suatu tempat, mungkin melakukan urusannya. Dia masih ingat hari itu...
Flashback...
Jiyeon menggigil bukan karena sedang musim dingin tetapi karena tatapan yang dia terima dari tujuh laki-laki menyeramkan, dia pikir tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk memukulinya, ketika salah satu dari mereka membuka mulut.
"Siwon, berhenti menelanjanginya dengan matamu itu, hmm?" seorang pria yang terlihat tampan berkata pada temannya yang bertubuh tinggi-sedang menatap liar pada gadis dihadapan mereka-tanpa rasa malu. Dia tersentak ketika pria berwajah seperti dinosaurus menyenggol perutnya dengan keras.
"Nice, Dongwoo," pria berwajah seperti dinosaurus itu tersenyum lebar.
"Jangan berlebihan, Hoya."
"Stop guys. Bisakah kalian berhenti? Sekarang apa yang akan kita lakukan kepadanya?" Seorang lelaki ramping berkata dan memutar bola matanya jengah melihat teman-temannya yang memasang wajah tercengang melihat gadis cantik dihadapan mereka.
"Sungjong benar. Apa yang harus kita lakukan padanya, Hyungnim?" Siwon bertanya.
"Berapa kali lagi aku harus bilang aku berhenti dari perkerjaan kotor ini." Lelaki tampan lainnya berkata, lalu menghela napas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
How We Fall in Love
RandomPark Jiyeon menikah dengan Ketua Klan Mafia Seoul, Kim Myungsoo a.k.a L. Namun, adakah cinta di pernikahan mereka. Dimanakah cinta itu. Apakah mereka akan saling jatuh cinta?