6

1.1K 151 57
                                    

:: Selamat Membaca ::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:: Selamat Membaca ::

|

|

Jiyeon memandang, tidak, lebih tepatnya menatap tajam pada testpack yang tergeletak di depan kakinya. Tidak peduli berapa kali tes yang dilakukan oleh Jiyeon, hasilnya tetap sama. Positif.

Dia mulai menangis, dirinya masih dua puluh dua tahun, sudah bersuami dan akan memiliki dua anak. Setelah sedikit lebih tenang, dia memandang Moonbin yang sedang bermain sambil tengkurap di karpet, berguling dari kiri ke kanan, Moonbin menyadari tatapan ibunya, mata bulat seperti boneka milik balita itu berkedip dengan imutnya, berhasil meluluhkan hati ibunya.

Jiyeon tidak masalah dengan memiliki anak lagi, yang menggemaskan seperti Moonbin, namun masalahnya adalah ayah mereka, Myungsoo sangat tampan, berkuasa, berlimpah harta, namun apakah lelaki itu mencintai dirinya? Atau apakah dirinya mencintai Myungsoo?

"Eomma, Moonbin." Balita lucu itu memanggil ibunya, mencari pelukan hangat, saat ini adalah waktunya bermanja-manja, dan balita itu sudah mengantuk. Dia ingin ibunya.

"Kau, anak manja, kau sama seperti appa-mu." Jiyeon mengerutkan hidungnya dengan lucu, lalu menggendong anaknya, membawa Moonbin ke kamar tidur utama. Dia juga mengantuk, melewati hari yang melelahkan, dan dia sedang hamil, jadi dia memeluk Moonbin dan kepala balita itu menyelip dibawah dagunya, menyerunduk tenggorokannya, mereka terlelap kemudian.

*ringggg*

Jiyeon mulai bergerak dalam tidurnya, ponselnya berdering tanpa henti, dia mengerang dan dengan cepat menyingkirkan selimut dari tubuhnya, lalu menjawab panggilan masuk tersebut, berusaha menjaga suaranya agar tetap pelan, tidak ingin membuat Moonbin terbangun, anak itu cenderung pemarah ketika seseorang mengganggu tidurnya.

"Yeoboseyo," Jiyeon menjawab dengan pelan,

"Ini aku Jiyeon-ah," suara panik Sungjong terdengar, membuat Jiyeon merasa cemas.

"Oh, Sungjong, ada apa?"

"L Hyung... h-hyung sedang berada di rumah sakit." Napas Jiyeon tercekat, tubuhnya mulai gemetaran. Apa yang terjadi pada Myungsoo? "Jiyeon-ah, aku akan menjemputmu. Bersiaplah. Aku akan sampai di sana dalam tiga puluh menit." Sungjong menyambung ucapannya, dengan cepat, lalu segera mengakhiri pembicaraan.

Untuk satu atau dua menit, Jiyeon terdiam di posisinya, namun dengan cepat dia sadar dari lamunan. Meskipun merasa pusing, dia mengabaikan itu dan segera menyiapkan pakaian untuk Moonbin. Anak itu marah dan merengek saat ibunya mengganggunya bermimpi tentang permen kapas, namun Jiyeon juga mengabaikan rengekan anaknya dan membawakan Myungsoo pakaian tambahan, untuk berjaga-jaga.

 Anak itu marah dan merengek saat ibunya mengganggunya bermimpi tentang permen kapas, namun Jiyeon juga mengabaikan rengekan anaknya dan membawakan Myungsoo pakaian tambahan, untuk berjaga-jaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
How We Fall in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang