:: Selamat Membaca ::
|
|
Jiyeon memandang suaminya yang masih terlelap, semalam, mereka menginap di rumah sakit dengan Jiyeon yang meminta kasur tambahan, Moonbin di pelukannya. Jiyeon tidak ingin anaknya itu berada di rumah sakit, namun Myungsoo memaksa supaya dia menginap untuk semalam, mengatakan akan bahaya untuk dirinya dan Moonbin berada di luar sana tanpa penjagaan apa pun. Mata Jiyeon beralih menatap tangan mereka yang saling bertautan, dia ingat saat semalam Myungsoo memintanya tidur di samping lelaki itu sesaat setelah Moonbin terlelap pulas, lalu Myungsoo menggenggam tangannya. Itu sebenarnya tidak nyaman namun, Jiyeon tidak menolak.
Saat ini, dia sudah bangun, dan ingin untuk segera mandi, merasa agak lengket. Jiyeon bangun dari posisi berbaringnya saat itu juga rasa mual menyerangnya, dengan cepat dia melepaskan tautan tangan mereka, lalu berlari menuju kamar mandi, dan muntah. Jiyeon benci morning sickness, itu menyusahkan, dia mengalami morning sickness sampai bulan ke-5 saat hamil Moonbin, "Ya Tuhan..." dia bergumam.
Kedua mata Myungsoo mengerjap, dia merasa seperti ada sebuah bus menabrak dirinya dan suara muntahan berasal dari kamar mandi, membuatnya mendengus dan perlahan bangun. Myungsoo melirik singkat Moonbin yang masih terlelap, lalu berjalan menuju kamar mandi, dengan susah payah.
"Jiyeon, dimana kau?" Myungsoo bertanya, dengan canggung, sekarang berada di ambang pintu.
Tergesa, dengan cepat, Jiyeon menyiram toilet, lalu membersihkan mulutnya, tidak ingin untuk memberitahu Myungsoo terlebih dahulu. Jiyeon tahu Myungsoo peka terhadap kesehatan dirinya namun dia belum siap untuk memberitahu lelaki itu.
"Jiyeon, apa kau merasa tidak sehat?" Dahi Myungsoo berkerut, tangannya bergerak maju untuk merasakan suhu tubuh Jiyeon.
Jiyeon segera menjauh dan bergumam, "kenapa kau turun dari tempat tidur? Aku baik-baik saja. Aku ingin pulang untuk menyiapkan makanan, kau tidak suka dengan masakan rumah sakit kan." Jiyeon berkata dengan cepat, sambil menguncir rambutnya. Meskipun Myungsoo tahu Jiyeon megalihkan pembicaraan namun lelaki itu tidak memaksa.
"Aku sudah menyuruh Sungjong dan Dongwoo untuk menemanimu pulang. Titipkan Moonbin pada Sungjong saat kau akan kemari lagi, balita tidak cukup kuat untuk berada di rumah sakit." Myungsoo berkata sambil menatap Jiyeon dengan intens, istrinya berperilaku sedikit aneh.
Jiyeon menggerak-gerakan kakinya dengan tidak nyaman, kenapa dia menatapku seperti itu? Pikirnya.
"Eomma, Appa," Tiba-tiba Moonbin memekik, dia terbangun di tempat yang tidak dia kenali tanpa ibunya, apa yang kau harapkan dari dia.
Jiyeon dengan segera berlari menuju anak laki-lakinya yang sedang menjerit-jerit, saat Moonbin melihat ibunya, tangisannya berhenti dan mengeratkan tubuhnya yang gembul dalam pelukan hangat sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
How We Fall in Love
RandomPark Jiyeon menikah dengan Ketua Klan Mafia Seoul, Kim Myungsoo a.k.a L. Namun, adakah cinta di pernikahan mereka. Dimanakah cinta itu. Apakah mereka akan saling jatuh cinta?