#chapter 06 -hadiah tugas

3 3 0
                                    

Sampai di rumah, Hazam melihat kakek dan adik perempuan nya sedang di dapur. dia tidak mengganggu mereka. Hazam berjalan langsung ke kamarnya, kemudian mengganti pakaian dan bersiap untuk mulai berkultivasi. Tapi tak lama setelah Hazam masuk mode meditasi, pintu kamarnya diketuk.

"knock knock knock "

"bro, makanan sudah siap!"
Suara Putri terdengar di balik pintu kamar Hazam.

"baik! "
jawab Hazam.

. . . . . . .

Beberapa saat kemudian, Hazam menyelesaikan makan malamnya. Dia bergegas kembali ke kamarnya, Hazam mengambil gulungan tikar kecil dan berjalan menuju halaman.
Di bawah pohon beringin, Hazam mulai bermeditasi dan mengosongkan pikiran, dengan beberapa tumpukan batu spirit di depannya, Dia mulai menjalankan teknik Absolutely Beginning Art dan berkultivasi.

Tumpukan batu di depan Hazam dengan cepat berkurang hanya beberapa jam setelah Hazam memasuki mode kultivasi tumpukan sudah berkurang 1/3 dari ukuran semula.

"apa pemborosan? Dengan begitu banyak sumber daya yang dihabiskan, kalau dia menggunakan teknik lain, mungkin dia sudah beberapa kali melakukan terobosan."
gumam old Ghost setelah melihat betapa menakutkan kebutuhan sumber daya untuk teknik yang digunakan Hazam.

jam tiga pagi, Hazam berhenti kultivasi, dia melihat tumpukan debu di sisi kiri dan kanan nya, semua energi batu spirit habis di lahap teknik kultivasi Hazam.

"senior, apakah saya harus mempelajari teknik pedang sekarang? atau melanjutkan mempelajari
teknik tinju ?"
Hazam meminta pendapat kepada old ghost sebelum melanjutkan latihannya.

"kamu harus mempelajari teknik gerakan pertama, baru kemudian mempelajari teknik bertarung.
Sebagai persyaratan dariku yang harus kamu penuhi sebelum menghadapi kekejaman dunia ini, setidaknya kamu harus sudah menguasai dasar-dasar teknik gerakan Soaring space Art, dengan begitu kamu memiliki kemungkinan lebih baik dalam menghadapi bahaya atau sesuatu. Teknik bertarung untuk sementara bisa di tunda dulu, karena menurut saya, di dunia ini sepertinya jarang terjadi pertumpahan darah."
lanjut old ghost.

kemudian Hazam mulai berlatih teknik gerakan Soaring space Art tersebut, teknik gerakan Soaring Space Art mempunyai empat level, level pertama seseorang yang menguasai level ini bisa mempunyai kecepatan suara, level selanjutnya bisa bergerak secepat cahaya, berikutnya mampu bergerak melalui ruang dan yang terakhir bisa melintasi waktu sendiri, tapi belum pernah ada yang mencapai level terakhir, pemilik sebelum nya teknik ini hanya mencapai level ketiga.
Hazam melanjutkan pemahamannya mengenai teknik gerakan ini. Tanpa Hazam sadari, dia sudah bergerak sana-sini di halaman tempatnya berlatih. Teknik gerakannya di dasari kata kecepatan, arti lain dari kecapatan adalah mempersingkat waktu, jadi semakin banyak waktu di persingkat semakin cepatlah kita bergerak. Hazam terus melanjutkan pemahamannya dengan serius.

Tanpa disadari matahari sudah bersinar dari arah timur untuk mengusik latihan Hazam, pertanda akan dimulainya hari yang baru.
Kemudian Hazam membuka matanya dan menghentikan latihan nya.

"seperti nya sudah waktunya bersiap-siap ke sekolah! "
gumam Hazam, lalu dia berjalan menuju kamar mandi.

. . . . . . .

jam 7.30.

Hazam melewati gerbang sekolah, dia melihat banyak siswa melakukan percakapan kecil sesamanya.
Hazam berjalan lurus ke kelas sendiri, dia melihat joni seperti biasa sedang membual kepada yang lain.
satu hal tentang joni yang patut di acungkan jempol, hampir semua siswa di sekolah mengenal nya. dia akan bergaul dengan semua siswa, bahkan para siswa junior mengenalnya. alasannya sederhana, "aku tidak akan menjadi siswa kelas atas kalau tidak ada kelas bawah, meskipun tidak bisa bersatu sepenuhnya, tapi kita saling membutuhkan, seperti dua sisi koin yang saling melengkapi." itu penjelasan joni.

Eternity Little TyranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang