#chapter 07 -Ciuman pertama

7 3 0
                                    

Siul . . . . Siul . . . . Siul

Seatelah pulang sekolah, Hazam berjalan dengan santai sambil bersiul ke arah tempat kerjanya, dia cukup senang hari ini karena mendapatkan uang secara cuma-cuma.

"hmm? "

Hazam mengerutkan kening, dia melihat ada tiga orang mengikuti di belakangnya. dia mengenali salah satunya, yang memakai masker, ketua osis sekolah, Cassandra. Hazam sangat tidak senang tindakan Cassandra .

'apa yang salah dengan perempuan ini? Apakah dia kurang kerjaan?'
gumam Hazam.
kemudian Hazam melanjutkan berjalan, dia mengarahkan mereka kebarah gang yang sepi.
Beberapa saat Kemudian Hazam berhenti, dia berbalik melihat ke arah mereka bertiga dengan senyum main-main.

"mau istirahat dulu? atau langsung ke tempat kerjaku ?"

Melihat Hazam tau sedang diikuti,  Mereka jadi lebih waspada. Mereka tidak menanggapi ejekan Hazam, malah melihat kearah yang memakai masker yaitu Cassandra.
Cassandra juga tidak menduga kalau Hazam bisa tau sedang diikuti, dia juga sedikit terkejut melihat Hazam berbalik. Cassandra berpikir mungkin karena dirinya yang tidak berpengalaman dalam melacak seseorang makanya Hazam tahu kalau sedang diikuti, kemudian dia memerintahkan pengawalnya untuk mengintimidasi Hazam. kemudian kedua pengawal itu berjalan kearah Hazam dengan melepaskan aura pembunuh mereka.

"bocah, lebih baik kamu mengingat ini, jangan pernah bersikap tidak sopan kepada nyonya kami! bila kamu melihat dia maka kamu harus menghindari dan melawati jalan lain! ini peringatan pertama dan terakhir. ingat itu!
kalau tidak kamu akan melihat neraka di bumi."

Melihat Hazam terkejut dan hening dengan intimidasi dan aura pembunuhan mereka, pengawal itu berpikir kalau Hazam sudah terpengaruh dengan tindakan mereka, mereka berbalik berjalan ke tempat semula, dan menunggu perintah Cassandra berikutnya.

Di sisi lain, Hazam sedang mendengar arahan hantu tua, tentang cara seorang bisa mendapatkan aura pembunuhan. Sebelumnya dia hampir saja ketakutan, untung hantu tua membangunkan dirinya, kalau tidak dia mungkin masih terjebak dalam ilusi pembantaian yang dipicu oleh aura pembunuhan pengawal Cassandra.

Dia baru saja mengerti setelah itu, seseorang bisa memiliki aura pembunuhan tergantung berapa banyak mereka membunuh, membunuh beberapa orang, hanya membentuk paling rendah aura pembunuhan, semakin banyak seseorang membunuh, semakin menakutkan pula aura pembunuh mereka. Melihat aura pembunuhan pengawal tadi, Hazam tahu kalau mereka sudah membunuh paling tidak puluhan orang, dia cukup terkejut mengetahui ini. apakah mereka mantan tentara atau pembunuh bayaran? Hazam penasaran dengan ini.

"kalian sepertinya telah membunuh cukup banyak untuk memiliki aura pembunuhan sedemikian rupa? "

"apakah kalian mantan tentara atau
pembunuh bayaran? "

Mendengar pertanyaan Hazam, para pengawal menjadi terkejut, mereka tidak pernah berpikir seorang siswa bisa tetap santai melihat aura mereka. Mereka bahkan jadi lebih yakin dengan penilaian sebelumnya.
Mereka tahu sepertinya mereka berhadapan bukan dengan orang biasa, mereka langsung meningkatkan kewaspadaan. Melihat ini, Hazam berkata sambil tersenyum santai.

"hei hei, jangan jadi bermusuhan begitu, aku kan cuma bertanya, bukan seolah-olah aku merugikan kalian. "

Cassandra juga terkejut melihat Hazam masih sangat santai dengan situasi ini. dia perlahan mulai mengubah penilaiannya terhadap Hazam dan menjadi lebih waspada. kemudian dia berkata kepada Hazam.

"sepertinya kamu bukan orang biasa?
Bahkan setelah melihat aura pembunuhan, kamu masih sangat santai. "

"apakah kamu bagian dari underground atau murid salah satu dari mereka ?"

Eternity Little TyranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang