05 : My Angel

383 39 6
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######


"Eunha.. Jung Eun Ha!.."

"Eunha-ya..."

"Wae Choi Yuju?, kau menganggu aku memasak!. Kenapa pulang-pulang langsung teriak?. Berisik sekali. Suaramu bisa membuat dinding apartement kita rusak."omel Eunha

"Mana bisa seperti itu. Dasar Kau ini. Suamimu pulang dengan bahagia. Seharusnya kau juga menyambutnya dengan bahagia."keluh Yuju

Mereka masih terhitung pengantin baru tapi tingkah mereka tak seperti pengantin baru pada umumnya, mungkin karena sudah terlalu lama bersahabat.

Eunha tersenyum paksa, tapi walaupun begitu dia hanya bercanda. Dia kembali memasak. "Memangnya ada apa?."tanyanya lembut

Yuju mendekati Eunha dan memeluknya dari belakang.

"Aku baru saja dapat bonus, ayo belanja perlengkapan untuk anak kita."ujar Yuju manja pada Eunha
"Nanti saja belanjanya. Lagipula eomma dan eommoni katanya sudah membeli beberapa perlengkapan. Kita harus bicara dulu dengan mereka. Takutnya ada barang yang sudah di beli tapi kita beli lagi. 'Kan jadi percuma nantinya."jelas Eunha bijaksana agar Yuju mengerti

Kandungan Eunha sudah masuk bulan ke tujuh. Kondisinya terkadang kembali drop. Tapi karena keluarga mereka menjaganya secara bergantian, kondisi dia bisa stabil. Sekarang juga dia menempati Apartement karena besok Yuju libur dan mereka bisa menghabiskan waktu seharian dirumah.

"Kalau begitu kita belanja keperluanmu saja."ajak Yuju lagi tak menyerah
"Aku malas pergi keluar, lagipula ini sudah malam. Kalau mengajak belanja itu sore hari. Jadi kita bisa sekalian makan di luar."
"Jadi kau tak mau?. Lalu uang ini bagaimana?."
"Sebaiknya ditabungkan saja."
"Menabung lagi?. Kau jadi hobi menabung sekarang."

"Lepas ikhh, Berat. Ini aku lagi masak. Mau kelaperan?."keluh Eunha diakhiri dengan ancaman

Yuju melepaskan pelukannya dan duduk manis di meja makan.

"Kalau begitu kita belanja online saja. Baju-bajumu juga sudah tidak muat."

Yuju masih saja bersi keras ingin belanja untuk Eunha dan calon anaknya.

"Pemborosan... Aku baru beli pakaian kemarin. Kalau bukan aku yang menjadi istrimu, kau ini sudah jatuh miskin. Tidak perlu belanja!."omel Eunha

Yuju cemberut mendengar Eunha mengomel. Istrinya ini memang aneh, bukannya senang disuruh belanja, ini malah dimarahi.

"Bantu aku merapihkan meja. Kakiku pegal. Anakmu bertingkah seharian ini."pinta Eunha
"Dia 'kan anakmu juga."Yuju tak terima
"Yuju!!..."rengek Eunha
"Arraso, mianhae. Duduklah, biar aku yang siapkan semuanya.

Yuju dengan cekatan merapihkan meja makan.

"Masakanmu harum, sepertinya enak. Mulai ada peningkatan sekarang."
"Kau ini memujiku atau meledek?."

Yuju hanya tersenyum menanggapinya, dia kemudian mengambil bantal kecil. Dan menaruhnya di belakang punggung Eunha, dia ingin istrinya itu duduk dengan nyaman.

Jodoh Tak Akan Kemana... [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang