12 : bukan Honeymoon 😊

516 43 0
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######


YuMji masuk ke kamar, dan lagi-lagi hanya bisa menghela nafasnya melihat kedua putri mereka yang tertidur pulas. Malam pertama mereka gagal.

"Mereka belum ganti baju. Biar aku yang menggantinya. Oppa mandi saja. Tapi pakai air hangat."
"Nde, eomma."

Umji refleks memukul tangan Yuju karena menggodanya, "Apaan sih oppa."

Yuju tiba-tiba memeluk Umji dari belakang, "Bagaimana kalau kita berendam bersama."bisiknya

Umji mengeleng sebagai jawaban. "Aku baru selesai mandi. Cepat sana!."ujarnya

Umji menyiapkan pakaian untuk Yuju dan kemudian menggantikan pakaian anak-anak dengan piyama yang lebih nyaman.

######


Sinb menatap layar komputernya tanpa ekspresi sama sekali. Dia membuka foto-foto masa lalu bersama Umji, entah apa yang dia pikirkan sekarang?. Tapi yang pasti hatinya benar-benar sakit setelah pulang dari acara pernikahan Umji.

 Tapi yang pasti hatinya benar-benar sakit setelah pulang dari acara pernikahan Umji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa belum tidur?."tanya Yerin

Sinb sadar dan langsung menutup semua file yang dibukanya. Gawat kalau sampai Yerin melihatnya.

"Masih ada pekerjaan yang belum selesai."

"Aku lihat kamu murung terus sejak kita di acara pernikahan Umji. Kamu masih marah karena abonim yang mendampinginya."
"Aniya.. Aku benar-benar banyak pekerjaan"

Yerin menghampiri suaminya dan melihat isi komputer yang dipenuhi grafik dan angka yang tidak dimengerti olehnya.

"Sudah larut malam, segera bereskan dan tidur. Jangan sampai sakit."ujar Yerin perhatian sambil tangannya mengusap rahang suaminya
"Ne, aku akan menyusul sebentar lagi. Kamu tidurlah lebih dulu."Sinb

Yerin keluar dari ruang kerja Sinb. Sinb bisa bernafas lega sekarang, untung dia masih sempat membuka file salah satu pekerjaan yang pasti tidak akan dimengerti oleh Yerin.

"Aku mencintai Yerin... Sudah jelas sejak dulu aku mencintai Yerin."pikir Sinb meyakinkan dalam hatinya

"Ottokhe?, kenapa aku jadi semakin memikirkan Umji?. Apa yang sedang dia lakukan bersama suami barunya sekarang?."gumam Sinb frustasi

Jodoh Tak Akan Kemana... [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang