04 : Masalah

414 39 0
                                    

*Jika Anda membaca cerita ini di Platform lain selain WATTPAD, Anda kemungkinan besar berisiko terkena SERANGAN MALWARE.*

*If you're reading this story on a Platform other than WATTPAD, you are most likely at risk of a MALWARE ATTACK*

######






"Umji-ya."

"Ne, eomma. Waeyo?. Kenapa suara eomma aneh?."

"Kau sibuk?."

"Aku baru selesai meresmikan produk kita yang baru. Eomma, Wae?."

"Ayahmu, dia.. tiba-tiba.. Hiks.. Hiks.. Ottokhe?."

"Eomma tenang... Aku kesana sekarang..."

"Chaeyoung-ah, aku harus segera pergi. Ibuku membutuhkan aku. Kau handle disini."
"Ye, sajangnim..."

Sesampainya di rumah sakit, Umji berlarian menuju ruangan ayahnya. Di kursi yang berada depan pintu, ibunya sedang menangis dipelukan sahabatnya, yang adalah ibu mertua Umji.

"Eomma, mommy. Waeyo?."tanya Umji, nafasnya masih terenggah-enggah karena berlarian tadi

"Duduklah sayang..."perintah Jessica lembut

"Seohyun-ah.. Tenanglah."Jessica masih menenangkan

"Aku mana bisa tenang, eonni. Ottokhe, Yoong.. Ottokhe, mianhae."

Umji tidak bisa bertanya pada ibunya sekarang. Tapi kalau suasananya sudah seperti ini, pasti hal yang tidak diinginkan terjadi.

Seorang dokter keluar, dia mengeleng pelan sebelum mengatakan sesuatu. Raut penyesalan di wajahnya, tak bisa dokter itu sembunyikan.

Hari itu, hari terburuk bagi Umji dan ibunya. Mereka kehilangan sosok yang selama ini melindungi mereka. Seohyun pingsan karena tak kuasa menahan kesedihannya. Sementara Umji? Dia memang tidak menangis, tapi hatinya terluka sangat dalam.

######

"Umji-ya.. Bicaralah, kau membuatku khawatir."pinta Sinb
"Apa yang harus kubicarakan, oppa?."tanya Umji datar
"Apa saja..."

Prosesi pemakaman yang berlangsung selama tiga hari sudah selesai, dan mereka sudah pulang ke Apartement.

"Aku lelah."
"Tidurlah lebih dulu. Biar aku yang menidurkan Arin."

Sinb menidurkan Arin di kamarnya.

"Appa."
"Heemmz?. Tidur sayang. Sudah malam."
"Arin ingin bersama eomma."
"Nanti ya sayang, eomma sedang sedih."
"Kalau sudah tidak sedih, Arin boleh bersama eomma?."
Sinb hanya mengangguk mengiyakan, Arin tidur satu jam kemudian.

Sinb masuk kamar dan heran melihat kamarnya kosong. Dia mendekatkan telingganya ke pintu kamar mandi, dan mendengar gemericik suara air. "Hampir satu jam aku di kamar Arin. Apa dia masuk ke kamar mandi sejak tadi?."

"Umji-ya"panggil Sinb sambil mengetuk-ngetuk pintu

"Umji?.. Hwang Um Ji?... Kim Um Ji?.. Yakk!!... UMJI!!."

Jodoh Tak Akan Kemana... [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang