Part ini sedikit panjang dan membosankan, mungkin? Entahlah
Happy Reading!!!
------Previous Chapter------
"Kiyowo."
"Pengen, unyel unyel pipi nya."
"So cute."
"Pengen bawa pulang."
"Gemeshh."
"Help me, he is so cute and beautiful."
Yah, begitulah batin keenam namja tersebut ketika melihat tingkah laku Seokjin yang sangat sangat imut
------Next Chapter------
Setelah, Seokjin dan Ken pergi menuju ke kelasnya. Suasana di meja kantin yang masih ditempati oleh keenam namja itu pun mendadak hening dan sepi. Mereka berenam seperti memikirkan sesuatu.
Hening cukup lama. Akhirnya Yoongi pun membuka suara, "Kalian tau, apa yang aku pikirkan bukan?."
"Tentu saja, yoongi hyung." Jawab Namjoon sambil meminum soda yang telah ia beli
"Aku senang bisa bertemu Princess kita setelah sekian lama, sudah berapa tahun ya?." Ucap Jimin mengingat masa masa saat ia dan saudaranya bersama Jin
"Sepuluh tahun, hyung. Seingatku, jinnie waktu itu berumur 9 tahun." Jawab Jungkook sambil tersenyum yang menampakkan gigi kelinci nya yang imut, entahlah ia merasa bahagia hari ini
(Ok, aku diabetes ngeliatnya:v)
Flashback (10 tahun yang lalu)
2 November 2009
Terlihat ke-tujuh bocah laki-laki yang tengah bermain di taman dekat rumah mereka. Cuaca siang hari ini yang hangat, tidak terlalu panas dan juga terlalu dingin seperti biasanya. Kebetulan ini bulan November, tentu saja bulan November itu sedang musim Gugur di Busan.
"Hyung, ayo coba tangkap Jinnie." Ucap bocah laki laki yang bernama Seokjin, kalau dilihat lihat badannya sangat kecil dibanding yang lain
Tapi itu menambah nilai plus dalam dirinya, mau tau apa itu? Tentu saja, ia jadi makin imut. Lihat lemak pipinya nya gembul, kulitnya yang bersih dan mulus, bibirnya yang tebal apalagi jika sedang merajuk huft rasanya keenam bocah tersebut ingin mengecup bibir tersebut karena saking gemasnya.
Hap...
"Kena kau, hamster kecil." Ucap Taehyung kecil sambil tersenyum lebar
KAMU SEDANG MEMBACA
With My Six Prince [COMPLETED]
RomanceKim Seokjin, laki-laki berparas cantik yang hidup dengan kesederhanaan. Ia hidup penuh dengan kesusahan, ia juga sudah tidak punya orang tua lagi. Tiba-tiba ia bertemu dengan ke-enam pangeran di kampus nya yang ternyata adalah teman masa kecil nya d...