بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
•••••
Happy reading ❤️
••••
Suara ketukan pintu kamar membuat tidur putri cantik keluarga Nashir terusik. Mau tidak mau ia membuka matanya dan bangun berdiri menghampiri sang pintu.
Ia membuka pintu secara perlahan, sayup sayup matanya masih mencoba memfokuskan retina pada cahaya yang masuk. Didepannya ada seorang wanita paruh baya mengenakan pakaian berwarna merah dan jilbab instan berwarna hitam membalut kepala wanita itu.
"Ini sudah jam berapa Azzura?" bentak wanita itu.
Azzura terlonjak kaget, ia langsung membola saat mendengarnya. Tanpa mengucap sepatah katapun ia berbalik badan dan berlari menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
Azzura, gadis itu menari nari di dalam bilik kamar mandi. Mencelupkan tangannya di bak mandi membuat ia menjadi tambah melek. Dengan keberanian penuh ia mengguyur sekujur tubuhnya dengan air dingin yang dinginnya seperti air es.
Buset dingin amat ini airrr kek dia, batin Azzura.
Lima belas menit sudah waktu terbuang untuk aktivitas membersihkan seluruh badan. Kini Azzura telah benar-benar siap untuk berangkat sekolah.
Ia berjalan menuju meja makan dengan santai dan sesekali bernyanyi nyanyi tak jelas.
"Assalamualaikum Abi Umi!" sapa Azzura.
"Waalaikumsalam. Ini sudah jam 07.50 Azzura artinya 10 menit lagi kamu mau masuk. Mau berangkat jam berapa nih kamu?" tanya Umi Azzura.
"Hah? Udah jam tujuh aja eh buset astaghfirullah." pekik Azzura seraya melihat jam di pergelangan tangannya.
"Udahlah Abi Umi, Azzura sarapan disekolah saja. Assalamualaikum." pamit Azzura menyalami tangan Abi Uminya lalu berlari menuju garasi rumah.
"Hati hati jangan ngebut." teriak sang Umi saat motor Azzura telah diluar gerbang.
"Iya Umi."
Azzura memacu kecepatan motornya diatas rata-rata. Ia menyalip kendaraan lain. Tidak disangka-sangka ia menyalip bus dan truk.
Ia mengerem ndadak saat lampu lalu lintas berwarna merah, "Aaahhh!!!" erangnya. Lalu wajahnya kembali bersinar saat lampu traffic light berwarna hijau.
"Ya Allah, semoga aja ga telat." ucapnya saat didapati kemacetan yang panjang di jalan setelah lampu lalulintas.
Saat Azzura melintas, ternyata ada yang kecelakaan. Terlihat sekilas dari Azzura siapa korban kecelakaan itu. Ternyata korbannya anak sekolah. Dia laki laki, tubuhnya mengenaskan, dibagian kepala dan dadanya mengeluarkan banyak darah. Rupa rupanya dia tidak mengenakan helm saat berkendara.
Huufftfhh untung saja aku pake helm. Nauzubillah min dzalik. Innalilahi wa innailaihi roji'un. Batinnya panjang lebar saat membayangkan tubuh si korban.
• • •
Azzura menatap nanar pintu gerbang yang menjulang tinggi ke atas sudah tertutup rapat. Ia segera melepaskan helm dan turun ke kendaraan. Sepintas ia melihat jam di tangannya. Kini sudah menunjukkan pukul 07.30 artinya ia telah terlambat tiga puluh menit lamanya.
"Pak, Azzura mohon. Bukakan pintunya untuk Azzura." ucap Azzura dengan wajah memelas.
"Bapak bilang tidak ya tidak. Tunggu sampai jam pelajaran telah selesai!" bantah Pak Udin - si penjaga gerbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Journey
SpiritualAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bukan ku mengagumimu karena jabatanmu. Tetapi ku mengagumimu sejak pertama kali kita bertemu. Ku rasa kau tak menyadari akan hal itu. Teruntuk kau yang ku kagumi. Semoga rasa kagumku ini. Selalu mendekatka...