#4. "Tell me, & I'll tell you too"

3.3K 407 54
                                    

🌸 KookV  🌸

. . .

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif yang merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Malam itu Namjoon menghampiri Jungkook yang terlihat berdiam diri sambil memegang gelas kosong di meja makan. Satu pertanyaan muncul di benaknya. Jungkook minum-minum sendirian? Ini amat tak lazim.

Namjoon merasa tahu permasalahan yang tengah dihadapi anggota termuda itu. Jadi dia mengambil duduk di hadapan Jungkook dan serta-merta berkata, “Kalian belum membicarakannya?”

Jungkook menengok, tapi tak langsung menanggapi. Dia memutar-mutar gelas di tangannya. Raut wajahnya lebih sering terlihat keruh akhir-akhir ini. “Membicarakan apa? Dengan siapa?” dia berlagak tak paham.

Namjoon menarik napas berat. “Hanya karena aku diam saja, kau tidak benar-benar berpikir aku tidak tahu apa-apa, kan? Aku dan yang lain tahu apa yang terjadi, Jungkook.”

Jungkook merasa malu. Satu sudut bibirnya tersungging miris, seperti tengah menertawakan diri sendiri. “Ya, maaf,” dia berkata.

“Menurutku bukan padaku kau harusnya minta maaf.”

Jungkook merasa tertohok.

“Aku,” kata Jungkook sesaat berikutnya, “tidak bisa minta maaf padanya.”

Namjoon memandang Jungkook yang kini termangu. “Aku tidak bilang kau harus minta maaf pada Taehyung,” dia berkata, yang kemudian membuat Jungkook sekali lagi tertohok—karena kata-kata yang didengarnya serta karena Namjoon menyebut nama Taehyung secara gamblang, betapa semua yang diucapkan pria tersebut amatlah tepat.

“Kalian tidak bisa menyalahkan atau membenarkan satu sama lain,” Namjoon berkata lagi menyambung kalimatnya. “Kau dan Taehyung, kalian berdua punya peran sama.”

Hyung, kau tahu tentang aku dan Taehyungie Hyung?” tanya Jungkook tanpa memandang Namjoon.

Sesaat Namjoon sempat diam mempertimbangkan. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjawab, “Ya, bahkan Jimin dan Seokjin Hyung juga. Maaf kami pura-pura tidak tahu selama ini—bagaimanapun itu privasi kalian.”

“Kami bertengkar sebelum kecelakaan itu terjadi, Hyung,” Jungkook bercerita.

Sekali lagi Namjoon perlu menjeda sejenak. Iya, dia tahu—semua yang ada di rumah ini tahu—Jungkook dan Taehyung banyak beradu argumen. “Karena itu kau bersikap sedingin ini padanya?”

“Aku... tidak bermaksud mengabaikannya,” Jungkook berdalih, tapi mungkin hal tersebut memang benar. “Maksudku, aku bukannya menyalahkan atau memusuhinya. Pertengkaran kami bukan salahnya—hanya saja... aku benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapinya, Hyung. Kurasa aku tidak bisa melihat wajahnya.”

“Dia akan ingat cepat atau lambat.”

“Aku tahu,” Jungkook menyetujui mau tak mau.

“Kau memang tidak berniat membicarakan ini dengan Taehyung, kan?” Namjoon bertanya, terdengar seperti sebuah tuduhan. Tidak, dia memang bisa menebak isi pikiran adik satu grupnya tersebut.

Recall | BTS KookV [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang