#13. "We're not nothing"

1.3K 174 113
                                    

🌸 KookV 🌸

. . .

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Keadaan ranjang tampak berantakan seusai kegiatan seks malam itu. Sedangkan Taehyung malah jauh lebih kacau lagi, luar dalam. Lelaki itu bangkit susah payah dan memandang Jungkook yang tengah duduk memunggunginya. “Kau sudah puas sekarang?”

Suara berat Taehyung terdengar serak, akibat terlalu banyak menangis dan mengerang. Wajahnya masih berderai air mata, poninya setengah basah dan sekujur tubuhnya bersimbah peluh yang bercampur dengan sperma. Dia lelah dengan tangisannya yang tak kunjung berhenti.

Rasa sakit masih tersisa, baik pada tubuh maupun hatinya.

Dengan nada lirih namun sarkas Taehyung mengatakan, “Aku harap wanitamu itu juga bisa memuaskanmu seperti aku, Jungkook.”

Ketika Taehyung kemudian keluar dari kamar dan meninggalkannya seorang diri dalam keheningan, Jungkook mulai menelaah semuanya. Ini salah, itulah yang mencuat di kepalanya.

Namun, Jungkook tak juga mencari cara untuk meminta maaf pada Taehyung.

Pada hari-hari berikutnya Taehyung kembali bersikap dingin, dan kali ini mungkin itu sungguhan. Sedang Jungkook, setiap kali Taehyung memalingkan muka ataupun menepisnya, dia justru menunggu. Dia masih saja beranggapan bahwa Taehyung pasti akan datang kembali padanya.

Tentu saja itu salah.

. . .

Jungkook turut teringat akan malam itu saat melihat Taehyung menangis seusai bercinta dengannya malam ini. Rasanya dejavu.

Pagi hampir menjelang, masih di kamar hotel, Jungkook beringsut mendekati Taehyung dan menyentuh bahunya. “Apa yang salah?” dia bertanya, caranya berbicara menyiratkan kecemasan.

Jungkook takut mengulang kejadian di masa lalu. Dia takut kalau-kalau dirinya kembali berbuat salah, sebab situasi saat ini hampir-hampir terasa sama persis seperti malam itu. Sekalipun tak ada pertengkaran, tapi mereka memang sama-sama tengah emosional.

Sementara itu Taehyung masih menangis dan tak segera menjawab. Dia hanya menunduk, dengan satu tangan menutup mulut menahan suaranya supaya tak terisak semakin parah.

Beberapa waktu lalu kilasan-kilasan masa lalu kembali mengisi ingatan Taehyung dan membuatnya terbangun dengan berkeringat dingin.

Itu bukan ingatan yang bagus dan—kekhawatiran Jungkook mungkin tak percuma—Taehyung tak bisa menahan air mata sewaktu mengingatnya. Dia melihat bayangan paling menyakitkan dalam memorinya, di mana Jungkook menggagahi orang lain selain dirinya tepat di depan matanya.

Taehyung tidak menginginkan ingatan itu. Dia ingin melupakannya lagi.

Tangisan Taehyung tak segera reda, jadi Jungkook akhirnya berhenti bertanya dan memeluk saja. Dia meraih pemuda tersebut ke dalam dekapannya. “Jangan menangis,” dia berkata.

Recall | BTS KookV [ COMPLETE ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang