Aku kini begitu dekat dengan mu. Tanpa jarak.
Dan kau lah pemilik jiwa. Kaulah nafasku...
Aku menutup masaku menuju keabadian yang kau janjikan.
Ke ruang-ruang semesta yang lain. Melalui jalan-jalan yang telah lama ada.
Ketika ku sampai di pintu gerbang kuhirup wewangian cintamu dan salam-salam tersebar di seluruh penduduk negeri.
Wajah-wajah bahagia terpancar, rindu akan kampung halaman yang dulu ditinggal.
Aku melihat begitu indah negeri dengan taman-taman, pohon-pohon rindang, sungai-sungai jernih yang menyegarkan airnya, buahan, makanan dan minuman, daging-dagingan, madu juga susu.
Udara begitu segar bebas dari asap menyesakkan. Dan aku pun memuji mu duhai kasih. Dengan pujian paling agung. Tak ada kesedihan, tak ada penderitaan, semua kebahagiaan.
Semua janji mu tak kau dustai. Kau lah Sang Mulia, Sang Raja, Sang Kekasih, Sang Terpuji, Sang Agung, Sang Awal, Sang Akhir, dan Kau lah Yang Abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan-Tulisan Aneh
SpiritualSebuah kesenangan dari fiksi hingga menemukan sebuah kenyataan.