Happy reading.
Pikiranku sudah kemana mana, apakah Hyewon kekasih kak Hangyul?
Tapi kenapa kak Hangyul tak pernah berbicara tentang perempuan kepadaku? Apa ia menyembunyikan sesuatu dari ku?Lamunanku terbuyar ketika kak Hangyul datang dari arah tangga menuju ruang tamu.
"Siapa?" tanya kak Hangyul sambil berjalan ke arah ku.
"Dari Hyewon" ucapku sambil menyodorkan paper bag tadi, lalu aku pergi ke kamarku tanpa mengeluarkan sepatah kata.
Aku berharap kak Hangyul mencegah ku lalu bertanya mengapa aku pergi begitu saja.
Namun harapan ku pupus, ketika kak Hangyul diam di tempat nya sambil membuka paper bag tadi.
Hey! jangan berharap lebih, aku boleh mencintai kak Hangyul, tapi tidak untuk kak Hangyul, bisa saja ia tak memiliki rasa seperti ku.
Miris bukan?
Aku merebahkan tubuhku di kasur, menatap langit langit atap berwarna biru muda, ya warna favorit ku.
Lalu kuarahkan pandanganku ke samping kiri dan aku menemukan bingkai foto yang ada di meja belajarku.
Terdapat foto ku dan kak Hangyul ketika hari kelulusan ku di SMA, kak Hangyul yang merangkul ku dan aku yang tersenyum bahagia dengan sebuket bunga dari kak Hangyul.
Aku berharap di hari kelulusan berikutnya aku masih bisa merasakan peristiwa itu lagi.
Lamunan ku tentang bingkai foto terbuyar ketika terdapat notifikasi dari ponselku, lalu aku segera membuka ponselku.
Kak mark
|Haerin,
|Kamu di rumah?
11.25LeeHaerin
Iya, gimana kak?|
11.26Kak mark
|Mau di bawa in apa?
|Mau main ke rumah nih.
11.26LeeHaerin
Gausah kak, ntar ngrepotin kakak| malahan.
11.27Kak mark
|Gausa sok jaim deh wkwk.
|Martabak? Pizza hut? Mcd?
|Cha time?
11.27LeeHaerin
Es buah aja kak hehe |
11.28Kak mark
|👌👌
11.28Dia kak Mark, teman kak Hangyul dari SMA hingga kuliah.
Kak Mark juga baik, sama halnya dengan kak Hangyul, tapi dimataku berbeda, kak Hangyul lebih dari kata seorang kakak.Lama aku termenung dalam pikiran ku, pintu kamarku terbuka dan muncul kak Hangyul di sana.
"Kamu mesen es buah lewat Mark?" tanya kak Hangyul.
Aku segera bangun lalu menuju ke bawah untuk menemui kak Mark, tak peduli dengan keberadaan kak Hangyul. Entah mengapa aku malas berbicara dengan kak Hangyul.
Ku lihat kak Mark sedang duduk di ruang tengah sambil memainkan ponselnya, dan kresek di meja yang aku yakin itu es buah pesananku.
"Wihh apani" sapa ku sambil duduk di salah satu kursi.
Kak Mark meletakkan ponselnya lalu tersenyum dan menjawab sapaan ku.
"Eh buah lah,tadi katanya minta"
Jawabnya, lalu membuka plastik kresek dan mengeluarkan es buahnya."Ambil mangkok sana,makan bareng"
Pinta kak Mark.Aku pun berjalan ke dapur, namun aku melihat kak Hangyul di depan tangga dengan tatapan yang sulit di mengerti, dan aku mengabaikannya.
Setelah aku kembali dengan membawa mangkok 2, kak Hangyul sudah duduk di kursi yang aku duduki tadi.
"Kok cuma 2, buat Hangyul mana?" tanya kak Mark.
"Biar ambil sendiri dia."
Jawabku lalu duduk di salah satu kursi yang jauh dari kak Hangyul.Kak Hangyul hanya diam di tempat, seolah tak mendengar yang aku katakan, matanya fokus pada TV yang menyala.
"Kalian kenapa sih?marahan?" tanya kak Mark yang sedari tadi merasa aneh.
Sebelum aku menjawab terdengar pintu rumah terbuka lebar, dan munculah mama dan papa.
"Hallo," sapa mama sadar ketika ada tamu.
Aku pun langsung memeluk papa, dan kak Hangyul terlihat membawakan koper papa masuk.
"Kangen"
Ucap ku ketika memeluk papa."Papa juga" jawab papa sambil membalas pelukanku.
"Hallo om tante"
Sapa kak Mark."Eh hallo Mark, tambah ganteng aja kamu"
Goda papa sambil membalas jabat tangan dari kak Mark. Kak Mark hanya tersenyum."Udah punya pacar belum? Haerin available loh"
Goda mama dengan senyum jahilnya.Aku kaget mendengarnya, terlihat kak Mark kesulitan untuk menjawabnya.
Pandangan ku beralih kepada kak Hangyul yang menatapku dengan tatapan biasa.
Tuhan, apakah salah jika aku mencintai 'nya'?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Forbidden Relationship (Revisi) -Lee Hangyul
Cerita PendekKak, apakah salah jika aku mencintaimu dalam diam bahkan terlalu dalam? 📌Cerita tidak sesuai dengan kenyataan. 📌Cerita hanya inspirasi dari penulis.