Halooo, i am baaackkkkk..
Sebelumnya aku mau minta maaf karena cerita ini delay lama banget, kendalanya tidak lain dan tidak bukan adalah otak saya yang mandet😭
Gatau deh solusinya apa😭
Kelamaan mendekam di rumah kayaknya ya😂Terima kasih juga pada teman-teman yang selalu setia menunggu cerita ini update. Aku akan berusaha membuat kalian puas.
O iyaa, aku update 2 chapter sekaligus.
Selamat membacaaa^_^
***
Only Sehun side
Sudah tahu bukan aku siapa? Yap, aku adalah Oh Sehun si pria terbrengsek yang pernah kalian kenal.
Aku hidung belang?
Betul,
Aku playboy?
Uhm,
Aku brengsek?
Kalian tidak salah,
Aku meninggalkan istriku yang tengah mengandung dan malah memilih selingkuhan?
Mohon maaf, kali ini kalian salah. Dan waktu itu aku tidak tahu jika Minhee hamil. Jika tahu, mungkin kondisinya tidak akan seperti sekarang. Ya meski tidak ada yang bisa menjamin jika batin Minhee akan lebih baik dari sekarang atau malah sebaliknya.
Aku tukang selingkuh dan suka main hati perempuan, oke itu fakta. Lelaki mana yang matanya tidak berbinar ketika melihat wanita cantik?
Nothing! Semua lelaki pada kodratnya memang pecinta wanita, right?
Ya selain para lelaki gay dan lelaki gila tentunya.
Memang benar aku salah satu pecinta wanita. Tapi tetap saja, menurutku, di dunia ini hanya ada dua wanita. Wanita yang ku cintai dan wanita lainnya.
Wanita yang ku cintai? Siapa lagi jika bukan Minhee. Wanita bertubuh pendek, eum, mungil maksudku, kulit putih bersih, dan yang paling langka adalah sangat sangat sabar menghadapiku yang sering bergonta-ganti pacar. Selain dia tentunya.
Ingat ya, menurutku wanita yang ku cintai berbeda dengan pacar. Derajatnya saja jauh berbeda. Wanita yang ku cintai hanya ada satu dan tidak akan pernah terganti. Sedangkan pacar? Siapapun bisa, tidak harus ada cinta sudah bisa jadi pacar.
Minhee tau jika aku sering bergonta-ganti pacar. Lalu apakah dia marah? Tidak, dia bahkan tidak pernah membahasnya.
Ku kira Minhee tidak masalah jika diriku kencan dengan banyak wanita, asalkan wanita yang benar-benar ku cintai hanya dia. Hingga setelah menikah pun aku masih pada kebiasaanku.
Sebenarnya, aku menikah dalam kondisi belum siap. Aku memang sangat mencintai Minhee dan takut kehilangannya. Tapi untuk menikah? Hey bung, menikah itu tidak seperti main The Sims yang bisa kalian atur sepuasnya!
Minhee masih bisa hidup mewah hingga tujuh turunan meski nanti kerjaannya hanya tidur dan makan, karena keluarga khususnya orang tua Minhee merupakan jajaran chaebol. Sedangkan diriku? Aku hanya seorang anak yang lahir dari keluarga sederhana yang tinggal di rumah susun. Hanya saja aku dikaruniai wajah yang rupawan dan otak yang brilian hingga bisa belajar di sekolah elit dan jatuh cinta pada Minhee.
Singkat cerita, aku 'terpaksa' menikah dengan Minhee dengan kondisi belum siap.
Sejak kuliah, aku yang senang bisnis membuka usaha kecil-kecilan dengan Minhee yang suka desain grafis dan merancang pakaian. Perusahaan kami mulai berjalan hingga setelah menikah, ayah Minhee yang notabenenya mertuaku berinvestasi besar-besaran sebagai hadiah pernikahan kami.
Bagai kebanjiran durian runtuh, aku dan Minhee membangun perusahaan dan berekspansi hingga perusahaan yang Minhee beri nama SM CORP bisa merangkak naik.
Namun kembali ku tekankan jika membangun perusahaan itu tidak semudah bermain The Sims. Aku mulai frustasi saking susahnya membangun sebuah perusahaan mulai dari nol, hingga kebiasaan hidung belangku semakin menjadi.
Bedanya, Minhee tidak setenang ketika sebelum menikah. Dia mulai mengeluarkan protes akan kebiasaanku hingga aku semakin frustasi dan semakin menjadi-jadi.
Hingga pada titik dimana Minhee menyerah untuk bersabar. Aku sempat heran mengapa Minhee malah menyerah bukannya tetap bersabar dan menikmati hasil dari usaha kami yang sudah naik daun.
Waktu itu aku pusing dengan perubahan Minhee. Biasanya selalu tersenyum menjadi murung dan sedih. Belum lagi emosinya yang tidak terkontrol, kadang marah, senang, kadang menangis. Emosi aneh Minhee yang menjengkelkan membuatku pusing waktu itu.
Ketika kepusinganku mencapai puncak, otakku menjadi gila hingga aku mengeluarkan kata-kata bodoh. Aku mengembalikan Minhee pada orang tuanya. Dengan kata lain, aku menceraikan Minhee.
Itulah hal yang paling gila yang pernah ku lakukan.
Hingga beberapa saat aku sadar akan beberapa hal.
Pertama, Minhee bukan santai ketika aku berkencan dengan wanita lain. Dia hanya berpura-pura tidak tahu jika aku berkencan dengan wanita lain selain dirinya demi menghindari pertikaian antara kami berdua.
Dari situ aku mulai merasa diriku merupakan laki-laki terbodoh yang ada di dunia.
Kedua, bukannya sifat Minhee yang tiba-tiba berubah 360 derajat menjadi emosional, tapi akulah yang tidak peka. Tak ada wanita hebat selain Minhee yang mampu menanggung puluhan beban sendirian. Mulai dari merintis perusahaan bersama denganku yang ku rasakan sendiri bagaimana sulitnya, memberiku semangat dan motivasi agar tetap kuat menghadapi tantangan, ditambah menghadapi suami yang hobi selingkuh. Sejauh ini, ku yakin hanya Minhee yang mampu menanggung itu semua.
Dari sana aku mulai menyesal memberikan kata-kata laknat pada Minhee. Aku benar-benar menyesal membiarkan wanita yang masih ku cintai hingga sekarang pergi.
Dan baru saja ku sadari, tingkat kefrustasian Minhee semakin memuncak kala wanita itu mengandung. Semua orang termasuk pria brengsek sepertiku saja tahu jika wanita hamil sangat emosional. Dan disaat-saat seperti itu, aku tidak ada disana untuk menemani Minhee. Aku malah membuat Minhee pergi dan berjuang sendiri mengurus anak kami.
Betapa brengseknya aku.
Tapi aku tak punya waktu untuk menyesal. Aku tahu Minhee mencintaiku, aku bisa mendapatkan dia kembali menjadi milikku.
.
.
Tbc
See you..
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Happy
General FictionMembangun bahtera rumah tangga dengan kekasih yang sangat dicintai merupakan impian semua orang. Keluarga yang harmonis, dan juga anak manis. Siapa yang tidak tergiur? Tapi ternyata mendapatkan itu tidaklah mudah, apalagi bagi Minhee. Ratusan kali d...