Irwan Adrian aka Riyan

428 29 9
                                    

Di rumah keluarga besar nya, Riyan sedang berkumpul . Tidak hanya keluarga nya, terlihat juga sosok gadis yg menemani nya mengobrol.

"Sayang, hari pernikahan kita tinggal beberapa minggu lagi ,umm apa kamu masih pacaran sama Rara?" Tanya nya.

Riyan pun mengangguk.

"Aku nunggu waktu yg tepat , tapi aku janji Va , aku bakal putusin dia sebelum hari pernikahan kita"

"Bagus deh , umm , Om ,bagaimana kalau kita jalan jalan ,di rumah seperti nya terlalu membosan kan"

"Okey , mbok , sampaikan ke pak Lukman untuk siapkan mobil nya"

"Baik tuan"

Keluarga Riyan juga Eva , gadis yg menyebut diri nya akan menikah dg riyan pun meluncur ke sebuah tempat yg sangat di minati orang orang terkhusus para remaja. Apalagi ini Sabtu malam , indah bukan.

Tidak perlu menunggu lama, mobil yg mereka tunggangi sampai di tempat tujuan.

"Sayang, ummm aku seneng deh bisa jalan begini sama kamu"

"Iya, aku juga seneng kok"

"Oh ya, kok kamu bisa dapet ijin bisa pergi tanpa cewe m*r*han itu? Hmmm?"

"Ada lah   , apa sih yg gak bisa riyan lakuin buat kamu sayang"

"Sweet nya calon suami aku"

Kedua nya pun tertawa.

Sedangkan itu...

"Siapa Ra?" Tanya Fildan.

"Alam kak, kata nya dia mau kesini sama temen nya"

"Oh"

Karena telpon Alam  , semua lupa jika sudah melihat Riyan disana. Rara pun sempat lupa  , tapi pandangan nya kembali melihat sosok kekasih nya itu.

"Umm ,kak ,Rara ijin ke toilet dulu ya, kalian tunggu sini , rara cuma sebentar kok"

"Yakin gak mau di anter Ra?" Tanya Selfi.

"Iya Fii, Lo tenang aja okey  ,oh ya satu lagi  ,kalian jangan kemana mana  ,Alam mau kesini soal nya"

"Iya cantek  , udah sana kata nya mau ke toilet "

"Kakak ikut ya, kakak tau kamu gak mau ke toilet tapi mau mastiin kan itu riyan bukan" bisik Fildan.

Rara mengangguk.

"Kakak disini aja  ,nemenin kak Lesti. Rara masih tau batasan kok. Kakak tenang aja"

"Kamu yakin?" Rara mengangguk.

"Tapi kalo udah selesei langsung kesini ya, hati hati"

"Iya kak , Rara pergi dulu"

Rara pov

Aku melangkahkan kaki ku berjalan santai ke arah dimana Riyan berdiri. Merengkuh pinggang seorang wanita di samping nya dg erat seakan mengatakan dia milikku.

"Cewe itu siapa sih? Mesra banget . Dia belum tau apa gue cewe nya riyan" ucapku kesal karena mereka semakin mesra.

Padahal aku dg Riyan saja tak semesra itu.

Kebetulan saat itu aku memakai topi juga masker . Entah  ,ini kebetulan atau apa. Aku berpura pura berfoto Selfie dg patung patung yg berada tepat di belakang mereka.

"Riyan , besok kalian akan melangsungkan pernikahan  ,bertunangan cukup lama juga tidak baik" ucap seseorang dg suara berat khas seorang ayah yg menasehati anak nya.

Sesak. Mungkin yg sekarang aku rasakan. Jantung ku seakan berhenti berdetak. Mata ku pun mulai memanas.

"Siap Pah, tapi Irwan juga harus membereskan masalah Rara terlebih dahulu"

"Menuju Terang" ( Slow Update Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang