Kurang Peka

603 44 17
                                    

Fildan pergi ke toilet dg terburu buru. Dia sudah menahan nya dari tadi. Sampai di toilet untung tidak mengantri. Fildan langsung masuk, dan menyeleseikan urusan nya.
Setelah selesei Fildan kemudian bergegas kembali ke tempat sahabat2 nya itu. Namun pikiran nya berhenti. Seperti ada yg mengganjal . Ya, dia tidak melihat Lesti di toilet. Pintu toilet semua terbuka, termasuk toilet cewe . Toilet di dalam monas ini menggunakan toilet di dalam semacam bus kecil. Jadi, bisa secara langsung melihat toilet cewe.

"Lesti kemana ya?" Fildan berusaha mencari Lesti . Sampai mata nya melihat baju yg sama yg di kenakan Lesti. Namun bersama dg seseorang. Fildan mendekat ke arah Lesti.

Langkah Fildan terhenti saat Lesti menoleh ke arah nya. Fildan lalu berbalik arah dan bersifat acuh.

"Sorri ya Dit, gue duluan"

"Iya hati hati " ucap seseorang yg bersama Lesti.

Lesti bergegas menyusul Fildan. Entah kenapa, tapi Lesti menangkap jika sahabat nya itu sedang cemburu. Biada nya , Fildan selalu menghampiri nya meski ia sedang bersama teman selain sahabat2 nya.

Lesti berhasil mensejajarkan Langkah Fildan.

"Kenapa ?" Tanya Lesti.

"Apa nya?"

Lesti menghentikan langkah nya dan memaksa Fildan untuk menatap nya.

"Jangan natap gue begitu, ntar ada yg salah kira" kata Fildan ketus. Lesti terheran.

"Kenapa lo? Gue ada salah?" Fildan mengeleng.

"Dasar kepala batu" kata Lesti lalu pergi meninggalkan Fildan.

Fildan mengacak acak rambut nya.

"Kenapa gue yg salah lagi si? Selalu deh tuh gingsul "

"Les, tunggu " teriak Fildan. Dan membuat Lesti berhenti.

"Jangan ngambek dong"

"Siapa yg ngambek? Kita cuma sahabat Fildan, gak ada hak gue buat ngambek sama lo" kata Lesti tanpa menoleh ke arah Fildan.

Fildan lalu berjalan ke arah depan untuk langsung berhadapan dg Lesti. Mengajak nya untuk duduk menghadap ke arah kolam yg ada disana.

"Tadi siapa?"

"Bukan siapa siapa"

Fildan hanya menganggukan kepala nya.

"Masa gue yg nembak duluan , tengsing dong, secara gue kan cewek , cantik lagi" batin Lesti lalu menatap Fildan dalam.

"Kenapa?" Tanya Fildan yg memergoki Lesti sedang memperhatikan nya.

Lesti hanya mengeleng lalu menopangkan dagu nya di kedua lutut nya sembari memainkan rumput di depan nya.

"Gingsul" Panggil Fildan.

"Hmmmm"

"Lo pernah gak si punya perasaan sama sahabat lo sendiri tapi takut ngungkapin nya?"

"Gue cewek , mana mungkin ngungkapin duluan"

"Apa salah nya? Kalo memang Lo cinta sama dia, kenapa enggak?"

"Ya gue gengsi lah pea" jerit Lesti dalam hati nya.

"Ya gakpapa, gak ada sejarah nya seorang Lesti ngungkapin perasaan duluan ya"

Fildan hanya menganggukkan kepala nya.

"Tadi pacar lo ya? Kayak nya nyaman banget ngobrol nya?" Tanya Fildan lagi.

"Mantan , cuma kebetulan ada projek bareng aja nanti, lagian cuma ngomongin projek kok gak lebih"

"Kalo lebih juga gakpapa kali, gue seneng aja lo gak terlalu kejam kayak lo ke kebanyakan cowo yg berusaha deketin lo"

"Menuju Terang" ( Slow Update Ya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang