Pada tahun politik ini,
jelata sampai elit ingin unjuk gigi,
menebar sensasi sana-sini.Sensasi yang menembus toleransi,
acuh pada norma, agama, dan logika akademik,
duh miris sekali.Tak tahu malu menawarkan diri,
jualan kesana-kemari tanpa mawas diri,
seolah lupa akan background diri.Viral dan trending topik jadi ukuran populer di era teknologi,
menaikkan elektabilitas dengan memperbanyak sensasi,
agar dipinang si pemilik kursi.Pemilik kursi lobi sana-sini,
komunikasi untuk mengamankan kursi,
memang tak adakah transaksi?
begitukah citra demokrasi?Demokrasi,
perebutan kekuasaan 5 tahun sekali,
itu fokus utama politisi, bukan negarawan sejati,
inikah yang harus dikuti?Penonton bersorak-sorai mengamati,
kecerdasan dan logika benar-benar diuji,
keyakinan dan akal harus serasi,
emosi ditahan agar tak lari,
agar tak salah lagi mengamanahkan kursi.Kalau salah lagi?
5 tahun kedepan akan banyak ketawa-ketiwi,
akan banyak berita dagelan politik dari para pemilik kursi,
memang sungguh lucunya negeri ini.Catatan ini,
hanya untuk renungan pribadi,
pengingat agar tak lupa diri,
dan tak membikin gaduh negeri indah ini.
Sekian dan terima kasih.Jakarta, 4 April 2018
– mhyBlog: https://mheriyanto.wordpress.com/2018/04/04/sensasi-2018/