74 tahun umurmu,
banyak penguasa menggagahimu,
lupa amanah baktinya padamu,
kesewenangan dan ketidakadilan,
tak luput dari keseharian rakyat kecilmu.
Indonesiaku,
kamu ada karena tujuan mulia,
asetmu banyak buat sejahterakan semua,
tapi sekarang korupsi merajalela,
penguasa kerjasama dengan mafia,
licik sunati anggaran dan neraca.
Indonesiaku,
politisi dulu disambut bak pahlawan,
karena perjuangan dan kesahajaan,
namun kini banyak wakil rakyat,
yang tidak amanat,
mengulitimu dari dalam sampai sekarat.
Wahai Indonesia,
apakah mesinmu korup dan tidak berfungsi?
atau pengendaramu yang seenak sendiri,
atau penumpangnya buat onar sana-sini,
dari manakah perbaikan ini harus dimulai?
Preparasimu bak anomali,
dijauhi dan dimusuhi setan-setan oligarki,
penegak hukum pun membenci,
melindungi dan sembunyikan sang adipati.
Indonesiaku,
apakah dirimu akan rusak?
Jawabannya pasti tidak,
generasi penerus akan terus jadi penggerak,
perbaiki sistem dari luar kotak,
revolusi semua yang rusak dan mangkrak,
buat prototype idealnya puncak,
sambil mengkritik lewat sajak dan lawak.
Pulo Gadung, 17 Agustus 2019
– mhy
Blog: https://mheriyanto.wordpress.com/2019/08/17/indonesiaku/
