Cita-citaku ingin jadi broker,
punya tawanan yang keker,
tak takut siapapun saat kunker,
buat penguasa jadi keder.Itulah aku kisanak,
sang broker minyak,
buang uang karena saking banyak,
mengguyur politikus dan penguasa,
di negeri yang konon jadikan hukum utama.Itulah diriku suatu saat nanti,
mampu sembunyikan warna-warni,
rasa takut dan ketidakpastian diri,
disorot mata para politisi,
yang tak tahu diri.Jakarta, 25 Juli 2018
– mhy untuk broker minyakBlog: https://mheriyanto.wordpress.com/2018/07/25/broker-minyak/
