Jungkook membawa Eunbi kerumahnya, Eunbi harus menginap dirumah Jungkook karena Ayah dan Ibu Eunbi sedang melakukan perjalanan bisnis.
Eunbi turun dari mobil Jungkook, dia berjalan agak lama karena lututnya yang sakit. Jungkook yang tadinya jalan duluan berbalik karena menunggu Eunbi. Jungkook terkejut melihat dagu dan lutut Eunbi.
"Yak! Apa yang dilakukan bajingan itu?" Jungkook baru melihat lukanya karena baru ada penerangan. Saat dimobil teralu gelap jadi Jungkook tidak memperhatikan.
"Aku bertengkar dengannya, saat aku mau mengambil ponselku dia menendang punggungku. Daguku menghantam tanah, apakah parah?" Tanya Eunbi karena tidak bisa melihat dagunya
"Eunbi astagah.." Jungkook memeluk Eunbi
"Tolong jangan pergi seperti itu lagi, jujur saja padaku kemana kau akan pergi. Walaupun aku tidak memberi ijin itu juga demi keselamatanmu.. bagaimana kalau Yerin tidak ada? Kau pasti sudah dibawa oleh lelaki brengsek itu" Kata Jungkook memeluk Eunbi semakin erat
"Maafkan aku.. aku tidak akan mengulanginya" jawab Eunbi
Jungkook menyuruh Eunbi naik keatas punggungnya karena Eunbi kesusahan berjalan. Sampai didalam Jungkook medudukkan Eunbi disofa lalu mengambil kotak obat, handuk, dan air hangat.
Jungkook berjongkok dan membersihkan lutut Eunbi, sehabis itu diobati dan ditutup perban. Jungkook beralih duduk sebelah Eunbi dan memegang wajahnya
"Apakah parah?" Eunbi bertanya
"Iya parah sekali! Tahan" Jungkook membersihkan dengan air hangat, Eunbi hanya meringis sedikit karena sakit
Dengan cepat Jungkook memberi obat dan menutup lukanya dengan perban.
"Eunbi, apa yang terjadi padamu?" Ji Hyun menghampiri Eunbi yang sedang duduk disofa. Tangannya memegang perban didagu Eunbi
"Jackson si brengksek itu yang membuatnya begini" kata Jungkook emosi
"Tidak apa-apa ini hanya luka kecil, nanti juga akan hilang" Eunbi menenangkan Ibu dan anak ini
"Bersihkanlah tubuhmu, habis itu makan malam bersama.. barangmu sudah ada dikamar ya" kata Ji Hyun khawatir
"Tuntun Eunbi!" Ji Hyun menyuruh Jungkook untuk menuntun Eunbi naik kelantai atas.
Kamar Eunbi berada disebelah kamar Jungkook.
"Nanti aku akan segera turun sehabis tukar baju" kata Eunbi membuka pintu kamarnya
"Panggil saja aku disebelah, aku akan menuntunmu kebawah" Jungkook menaruh tas sekolah Eunbi dikamarnya lalu keluar dan menutup pintunya.
Eunbi membuka jas dan kemeja sekolahnya, bisa dilihat bahwa dipunggungnya memar akibat tendangan Jackson. Eunbi segera bertukar pakaian menjadi baju tidur lalu keluar kamar. Jungkook sudah berada didepan kamarnya siap untuk menuntunnya turun.
"Bagaimana punggungmu?"
"Sedikit memar" kata Eunbi menahan sakit
"Aku akan meminta Ibu memakaikan obat sehabis makan" Jungkook merangkul Eunbi dan menuruni tangga
Dimeja makan sudah ada Ibu Jungkook sedang duduk
"Dimana Ayah?" Tanya Jungkook
"Ayah pulang agak malam, kita makan duluan saja. Makanlah Eunbi.. kau sudah lama tidak menginap disini" Kata Ji Hyun mengelus tangan Eunbi
"Akan merepotkan kalau aku terus menginap disini" Eunbi memegang tangan Ji Hyun
"Tidak merepotkan sama sekali"
"Ibu nanti tolong pakaikan Eunbi obat dipunggungnya, punggungnya memar" kata Jungkook
"Makanlah habis itu akan Ibu pakaikan"
Selesai makan Ji Hyun dan Eunbi menuju kamar.
"Astagah.. ini parah sekali"
Eunbi hanya bisa berdiam dan merasakan dingin akibat obat yang diberikan
"Istirahatlah besok pagi akan sekolah" kata Ji Hyun mengusap pipi Eunbi, mematikan lampu dan keluar dari kamar Eunbi
Eunbi yang begitu lelah dan merasakan sakit dari lukanya segera tidur.
"AAAAAAHHH!!" terdengar suara jeritan dari kamar Eunbi
Jungkook yang kamarnya disebelah Eunbi langsung masuk kedalam, melihat barang-barang yang sudah berantakan dilantai
"Ssstt tidak apa-apa, tidak perlu takut aku ada disini.. jangan menangis lagi" Jungkook memeluk Eunbi yang sedang duduk dilantai
"Sudah-sudah tenanglah" Jungkook terus menenangkan perasaan Eunbi
Jungkook menggendong Eunbi dan menidurkannya di kasurnya. Jungkook menyelimuti Eunbi yang sudah kembali tertidur. Itu bukan hal yang pertama bagi Jungkook. Sejak kejadian 6 tahun lalu, Eunbi sering mengalami hyperarousal. Jika Eunbi mengalami mimpi buruk maka hal tadilah yang akan terjadi.
Jungkook membereskan barang-barang yang berantakan tadi. Jungkook duduk ditepi ranjang, menatap Eunbi dalam, mengelus rambutnya yang panjang. Tanpa sepengetahuan Eunbi, Jungkook mencium kening Eunbi sekilas.
--
"Apa aku bermimpi buruk semalam?" Eunbi bertanya kepada Jungkook yang sedang menyetir mobil
"Iya.. aku sudah menenangkanmu semalam" kata Jungkook melihat Eunbi sekilas dan fokus menyetir
"Terima kasih" Eunbi tersenyum
"Memang tugasku" Jungkook mengelus rambut Eunbi menggunakan tangan kanannya
Jungkook membawakan tas Eunbi dan menuntunnya hingga kekelasnya.
"Terimakasih, jika aku sudah baikkan akan aku traktir sebagai tanda terimakasih" Eunbi mengambil tasnya dan menaruhnya dibangku kosong sebelahnya
"Akan aku tunggu" Jungkook keluar untuk kembali ke kelasnya
Jennie yang baru datang terkejut melihat perban didagu dan kaki Eunbi. Eunbi menceritakan kejadian semalam kepada kedua sahabatnya
"Maafkan aku, aku tidak akan mengajakmu lagi, aku yang salah membiarkanmu pergi dengan sibrengsek itu" kata Jennie yang hampir menangis
"Eunbi ya... aku akan menyuruh Hyunjin untuk membunuh sibrengsek itu" Mina terlihat sangat marah
"Tidak perlu, Jungkook sudah melakukannya kemarin"
"JUNGKOOK MEMBUNUH JACKSON?" Teriak Jennie dan Mina
"Hanya bercanda hahaha Jungkook sudah memberinya pelajaran kemarin" tawa Eunbi
"HWANG EUNBI!"
Eunbi menoleh, ternyata si pendek.
"Jauhi Jungkook"
"Emangnya kau siapa menyuruhku menjauhi Jungkook?" Eunbi menatap Eunha tajam
"Kau hanyalah adik baginya dan tetap selamanya hanya dianggap adik" jawab Eunha
"Kau hanyalah parasit yang tidak tahu malu dan selamanya tetap begitu"
Eunha diam dan berbisik "Mati kau Hwang Eunbi!"
"Bunuh saja jika mampu" Eunbi mengeluarkan smirknya
Eunha pergi begitu saja, Jennie dan Mina akan bersiap menerkam Eunha jika dia berani menyentuh Eunbi.
Vote & Comment
Thank You
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PAST
Romance[COMPLETE] Eunbi memiliki kisah masa lalu yang hampir menewaskannya. Jungkook yang tahu kisah itu tidak tega dan terus menemani gadis itu. © October 2019 by Eunbionly