4

2.2K 244 18
                                    

Jisoo kini menopang dagu nya di atas meja kafe sendirian , sepuluh menit yang lalu Jisoo baru saja bertemu dengan Rose disini. Seperti yang diketahui bahwa pertemuan antara keduanya adalah perihal program bayi tabung yang Rose sarankan kepada Jisoo. Setelah banyak berbincang perihal program itu ternyata proses nya cukup alot juga , belum lagi kemungkinan besar Jisoo akan selalu mendapat beberapa suntikan selama program berlangsung. Jisoo sedikit dibuat ngeri dengan kata kata 'suntik' Jisoo tidak suka dan ada juga satu hal yang membuat Jisoo sedikit ragu untuk ikut program bayi tabung , dimana setelah tahapan program selesai Jisoo masih harus menunggu untuk melihat apakah berhasil atau tidak dan itu sedikit membuat Jisoo tidak yakin, meskipun Rose berkata pasti berhasil.

Jisoo menghembuskan napasnya berat tak ingin memikirkan saran Rose yang sedikit membuatnya ragu dan kepikiran. Sesekali Jisoo menyesap jus mangga sambil merasakan suasana sore hari di dalam cafe yang cukup ramai. Jisoo menatap jauh ke arah luar melalui jendela kaca bening, disana orang-orang terlihat berlalu lalang seperti biasa di jalanan kota yang tak pernah satu detik pun terasa sepi.

Prang!!!!!!!

Jisoo terkejut bukan main ketika pendengarannya tertusuk oleh suara pecahan gelas kaca dari meja sebelahnya, ia menoleh dan mendapati pemandangan adu mulut antara pria dan wanita yang kemungkinan sepasang suami istri itu.

"Bisa bisa nya kau berselingkuh dibelakang ku?"

"Tentu saja bisa!! karena kau tidak bisa memenuhi apa yang aku inginkan!!"

"APA? kau bilang aku tidak bisa memenuhi keinginanmu? lalu selama ini kau anggap apa perjuanganku huh?"

"SAMPAH!!!"

"SIALAN!!!"

Jisoo memalingkan wajahnya kesamping ketika ia melihat sang pria yang tiba tiba saja menampar wanita nya begitu keras , sejujurnya Jisoo tidak pernah melihat hal hal yang berbau kasar seperti ini tepat di depan matanya. Jisoo mencoba pura pura saja tidak mendengar adu mulut yang terjadi di sampingnya sekarang , sedikit mengganggu sih namun mau bagaimana lagi, ingin pergi dari sini juga Jisoo sudah terlanjur berjanji pada Seokjin untuk menunggunya disini.

"Makannya jadi wanita itu berguna sedikit dong! untuk apa aku menikahimu jika kau berakhir mandul!!"

Jisoo tersentak kembali menoleh ke arah pertengkaran itu , seolah olah ada sebuah tarikan yang mengharuskan Jisoo melihat kembali pasangan yang bertengkar itu. Entah mengapa tapi ia tiba tiba merasa kaku dan napas nya tersekat. Kata-kata yang terucap dari pria yang sedang bertengkar dengan wanitanya itu sungguh menyayat hati nya, ia teringat Seokjin.

Berpikir tentang apakah Seokjin di kemudian hari akan sepertinya? temperamental dan selingkuh karena tak diberi keturunan?

Jisoo bangkit dari duduk nya memaksakan diri untuk melewati pertengkaran yang terjadi dihadapannya , sambil menutup kuping nya rapat rapat dan menundukkan pandangan. Bukan tanpa sebab , pria itu kata kata nya seolah olah menggambarkan keadaan Jisoo sekarang.

"Dasar wanita tak berguna!! aku menyesal menikah denganmu!!"

Jisoo mempercepat langkahnya keluar kafe , ia sudah muak mendengarnya. Perasaannya berubah menjadi tak karuan. Terlebih lagi yang sekarang ada dipikirannya hanya Seokjin, ia takut Seokjin seperti itu suatu hari.

Bugh~

Jisoo tersungkur ketika tubuhnya tak sengaja menyenggol seseorang,

"Jisoo?"

Itu suara Seokjin , begitu lembut. Jisoo mendongkak menatap pria yang begitu ia cintai kini berada dihadapannya. Kedua tangan nya yang sedikit bergetar terulur untuk memeluk tubuh Seokjin.

REVIENS [ Jinsoo ] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang