Sudah kuduga sepertinya Jisoo kini sedang berada dalam kondisi dimana mood nya begitu buruk , terbukti pada saat berada di dalam mobil menuju perjalanan pulang, Jisoo hanya diam tak berbicara apapun meskipun aku sudah berusaha mencoba untuk banyak bicara.
Bahkan saat kami memutuskan untuk segera tidur Jisoo malah mendahului ku untuk tidur, tak seperti biasanya yang selalu menungguku untuk tidur bersama atau begelayut manja di pelukanku dalam tidurnya.
Malam tadi benar benar membuatku menderita dengan sikap nya, dia memunggungiku dalam tidurnya dan selalu menepis usahaku yang hanya ingin sekedar memeluknya. Sebenarnya Jisoo kenapa sih? akhir akhir ini dia sering sekali berubah ubah seperti ini, sering menekuk wajahnya secara tiba tiba, menangis tiba tiba semuanya serba tiba tiba dan itu membuatku kebingungan sendiri.
Apa kali ini aku sudah membuatnya marah? Tapi karena apa? Sensitif sekali.
Aku bangkit dari baringanku saat ku pikir ini sudah waktu nya untuk aku kembali memulai aktivitas ku setelah 8 jam aku telah mengistirahatkan seluruh tubuhku. Aku menoleh melihat istriku yang masih dengan posisi sama dalam tidurnya , memunggungiku. Ingin sekali membangunkan nya namun ketika mengingat sikap nya semalam itu malah membuatku enggan untuk melakukannya. Aku hanya takut melihat raut wajahnya yang dingin dan kesal ditujukan untuku seperti saat semalam.
Aku pun memutuskan untuk turun dari ranjang secara perlahan dan tetap memastikan agar Jisoo tidak terganggu oleh pergerakan kecilku, lalu beranjak memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dan beberapa menit setelahnya aku sudah siap dengan penampilan kerja ku dan rambut ku yang masih bisa terbilang cukup lembab.
Aku kembali menoleh ke arah ranjang melihat Jisoo yang masih sama , terlelap dengan begitu nyenyak bahkan posisi nya tidak berubah sama sekali.
Apa dia tidak berniat bangun? Tak biasa nya Jisoo bangun terlambat.
Oke aku cukup mengerti tentangnya, mungkin dia kelelahan karena pertemuan kemarin dengan Suga yang cukup memakan waktu banyak.
Aku melangkahkan kaki ku ke luar kamar , berjalan menuju dapur. Menyiapkan sarapanku sendiri sambil sesekali melihat jam tanganku untuk memastikan waktu.
Aku pun mulai melilitkan apron biru yang biasa aku pakai jika ingin memasak sesuatu , sebenarnya sarapanku sudah siap meskipun aku hanya membuat roti dan kopi susu tapi aku juga ingin membuatkan Jisoo sarapan pagi ini. Aku berniat membuat nasi goreng dengan paduan sosis , baso , ayam , dan sawi hijau. Seperti yang diketahui sebelumnya, jika aku mungkin tak akan mampu sarapan dengan makanan yang berat seperti nasi namun berbeda dengan Jisoo makanan jenis apapun akan masuk ke dalam perut nya dengan lancar. Maka dari itu aku membuatkannya nasi goreng agar sarapan nya menimbulkan efek kenyang di dalam perutnya.
Setelah beberapa menit berlangsung nasi goreng untuk Jisoo sudah siap di hidangkan dengan cantik di atas meja. Aku tersenyum menatap nasi goreng buatanku sendiri , berharap Jisoo memakannya sampai habis.
Setelah aku melepas kembali apronku , aku pun memutuskan untuk melahap sarapanku dulu sebelum akhirnya harus membangunkan Jisoo untuk bergegas sarapan dengan nasi goreng buatanku. Aku pasti akan menantikan ekspresi Jisoo saat makan. Sungguh!
Dengan santai aku melahap roti dengan lapisan cokelat kacang di atasnya , hampir roti ke 4 yang aku lahap dan yang terakhir akan ku olesi dengan selai blueberry dan tak lupa sesekali aku juga menyesap kopi susu yang masih hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVIENS [ Jinsoo ] √
Fanfiction**Sebagian chapter unpublish 11Okt2019 s/d 22Januari2020