2. SIAL

114 19 32
                                    

Play this mulmed☝☝
Rewrite the star-
James Arthur & Anne-Marie

•••

Happy reading! ❤
Semoga kalian suka 3>

"Ivana memang anak panti asuhan,
tetapi ia anak yang mandiri dan berhati mulia"

"Ivana memang anak panti asuhan,tetapi ia anak yang mandiri dan berhati mulia"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ALAMAK!!" Pekik Pak Toge kesakitan.

Mereka menutup telinga masing-masing karena pekikan Pak Toge yang terlalu keras.

Duh ni aki-aki udah tua, botak tengah, teriakannya kek toa banget. Masih mending kalo suaranya bagus, lah ini kek terompet. Untung ga pecah gendang telinga gue, Lardo membatin sambil mengusap-usap telinganya.

Mereka bertiga berbalik dan langsung melotot kaget karena keadaan Pak Toge yang mengenaskan yaitu dengan tubuh terlentang di lantai serta satu tangan Pak Toge yang memegangi pantat nya.

"Loh pak ngapain tiduran disitu, diusir sama istri kah?" Ucap Fathir polos. Padahal saat ini ia sedang mati-matian menahan tawanya.

Gaffar dan Lardo tertawa terbahak-bahak "Gimana rasanya pak? Stroberi, apel atau jambu?" ujar Lardo sambil memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa terlalu lama.

"Bapak salah milih tempat pak, sekalian aja kalau mau tidur kek di pantai saran saya nih pak mending di jalan raya aja pak, enak. udah sejuk, anginnya sepoy-sepoy, apalagi coba kurangnya?" canda Gaffar.

Pak Toge menggeram marah karena perkataan anak didiknya yang kurang ajar. Ia berdiri sambil memegangi punggungnya yang terasa sakit. Encok-encok dah tuh!

"DASAR MURID DIDIK LAKNAT! AYO IKUT SAYA! KALIAN HARUS DIHUKUM" Teriak Pak Toge dengan sisa-sisa tenaganya. Pak toge menggiring mereka dan yang digiring hanya menunduk pasrah.

Wellcome to the hell!

•••

"Gara-gara lo sih do, gue jadi telat kan! Pake boker lo lama lagi terus kena hukuman pula. Sial banget gue hari ini" omel Gaffar.

Saat ini ketiga cowok itu tengah menjalani hukuman. Dengan berlari mengelilingi lapangan sambil jongkok dengan kedua tangan menyilang ke telinga.

"Ck! Daripada gue tahan ntar bisa mati gue, mau lo gue mati muda?" elak Lardo tak mau disalahkan.

Fathir mendengus "Mati aja lo, mati sono"

Pletakk..

Satu jitakan berhasil lolos ke kepala Fathir tetapi berhadiah teriakan dari arah lorong yang menghadap langsung ke lapangan. Siapa lagi kalau bukan Pak Toge?

IVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang