9. CELLINO

35 8 43
                                    

“Semua orang punya rahasianya
sendiri dan juga masa
lalu yang kelam”

• • •

Selamat membaca!❤
semoga kalian suka <3

"DASAR ANAK TAK TAU DIUNTUNG!" bentak seorang pria paruh baya kepada seorang remaja laki-laki yang masih memakai seragam smp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DASAR ANAK TAK TAU DIUNTUNG!" bentak seorang pria paruh baya kepada seorang remaja laki-laki yang masih memakai seragam smp.

"Apa?! Papa mau nampar Cellino lagi?! Iya? Tampar aja pa, tampar!!!" balas remaja itu sambil mengepalkan tangannya erat. Sehingga buku-buku jarinya memerah.

"KURANG AJAR!"

Bug..

Bug..

Plak..

Brak..

Berbagai macam serangan dari papanya Cellino terima. Ia tak menghindar ataupun membalas. Karena ia tak ingin menjadi anak durhaka. Meski Cellino dan Verez tak pernah bertegur sapa ataupun berbicara, tetapi Cellino selalu menghormatinya.

Terlihat darah segar mengalir turun dari dahinya akibat dorongan keras Verez sehingga tubuh Cellino menabrak meja yang diatasnya berisi vas-vas bunga. Vas bunga itu jatuh menimpa kepala Cellino. Pecahan kaca yang berada di lantai menyayat tangannya. Rasanya memang sangat sakit, tapi hatinya lebih sakit diperlakukan sang papa seperti ini.

Seharusnya, seorang ayah adalah pelindung bagi anak-anaknya kan? Tetapi kenapa Verez melakukan ini kepadanya yang notabennya adalah darah daging Verez sendiri?.

Cellino tersenyum getir. Dia tak bias berbuat apapun. Tangannya mati rasa. Kepalanya berputar. Tenanganya habis terkuras. Sayup-sayup ia mendengar suara seseorang yang tengah berdebat. Kemudian semuanya gelap.

Cellino terbangun. Napasnya tersengal. Dia meraup wajahnya kasar. Mimpi itu datang lagi.

Setelah kejadian hari itu, Cellino dirawat di rumah sakit milik keluarganya. Saat itu, ia mengalami koma selama 3 minggu lamanya. Dan diwaktu Cellino membuka matanya yang ia lihat pertama kali adalah Virgi—kakaknya. Sedang tidur di sofa dengan posisi tidak enak.

Dari dulu hingga kini, Cellino selalu dibenci oleh kedua orang tuanya. Menurut mereka Cellino terlalu nakal, sulit diatur, suka kehidupan luar yang bebas dan lain-lain. Padahal, Cellino melakukan semua itu demi menarik perhatian orang tuanya, agar lebih peduli terhadapnya.

Tetapi nyatanya, Cellino salah. Bukannya diperhatikan Cellino malah semakin dibenci. Akhirnya, Cellino sadar. Sewaktu memasuki SMA kelas X di Canada, Dia berubah. Menjadi seorang anak yang penurut dan berprestasi, memenangkan banyak lomba, mendapat gelar siswa terpintar masih berharap agar orang tuanya meliriknya hingga dia diperhatikan. Tetapi tetap saja ujungnya tidak ada yang berubah.

Cellino tak habis pikir, terbuat dari apa pikiran orang tuanya itu. Dia sudah berusaha, dia sudah rela meninggalkan pergaulan bebasnya. Hasilnya sia-sia.

IVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang