8. PERTUKARAN PELAJAR

47 8 34
                                    

Play mulmed diatas👆👆
Biar tambah menghayati

• • •

Happy reading! ❤
Semoga kalian suka <3

Segerombolan cowok remaja menginjakkan kakinya di bandara Soekarno Hatta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segerombolan cowok remaja menginjakkan kakinya di bandara Soekarno Hatta. Orang-orang yang berada di bandara menatap mereka kagum karena ketampanan cowok remaja itu. Banyak gadis berteriak histeris saat salah satu cowok berkaos Pollo warna biru laut mengedipkan matanya.

"KYAAAA!!!! DIKEDIPIN AMA COGANN"

"HUWAAA... MAMAA LAUTAN COGAN!!!"

"ASTAGA NAGA DRAGONNNNN GANTENG BANGETT"

Virgi yang berada di sebelah cowok itu menjitak kepalanya. "Lo bisa gak sih gausah tambah tebar pesona, Nal?!" ucapnya tak santai. Pasalnya ia risih di geromboli oleh cewek-cewek cabe dan ibu-ibu yang modus meminta nomor telpon.

"KAK!! KAK!! MINTA NOMOR TELEPON DONG!!"

"NAK GANTENG MINTA ALAMAT RUMAH DONG.."

"KAKAK... IGNYA APAA?"

"KAK, ID LINENYA APA KAK!!!?"

Deonald Elford. Cowok itu terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Karena sejujurnya ia pun tak menyangka jika perbuatannya akan mengakibatkan mereka terjebak dalam lautan para wanita. 

"Bangsat lo Nal!" timpal Ian sebab ia kesal sekaligus risi karena jalannya selalu dihadang oleh cewek modus. Buang-buang waktu aja, pikirnya.

Saat yang lain kewalahan menghadapi para perempuan yang menggerombolinya, Hayden malah meladeni para cewek itu. Membuat mereka ber-tiga menatap horror Hayden. Hayden yang ditatap menyengir lebar sambil mengangkat jarinya berbentuk 'V'.

"HAYDENNNNN!!!!!" 

***

"Kak Ino, ini ditaruh mana kak? "

Cellino yang merasa dipanggil menolehkan kepalanya. Dia tersenyum. "Taruh disana aja Van," Ucap Cellino menunjuk sebuah rak.

Ivana mengangguk patuh. Dia segera menaruh botol kaca yang dia pegang kedalam rak sebagai hiasan.

Cellino fokus membersihkan kaca. Kini, mereka berdua tengah memodifikasi kan ulang caffe yang telah dibeli Cellino atas perintah Virgi.

Sejujurnya, Cellino masih bingung alasan Virgi menyuruhnya untuk membeli caffe ini, tetapi untuk sementara menghiraukan itu. Karena sekarang, ia ingin menikmati waktunya berdua bersama Ivana—orang yang disukainya dari dulu.

IVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang