Pagi ini Yeonjun sedang duduk di salah satu bangku di taman sekolah, ia sengaja memilih bangku yang berada di bawah pohon rindang. Netranya fokus pada sebuah buku yang sedang ia baca. Baru hari ini Yeonjun masuk sekolah, setelah hampir 2 minggu ia tidak masuk. Salah satu alasannya adalah, ia tidak ingin bertemu dengan Soobin dulu, ia harus menata hatinya kembali.
"Hai Kim Yeonjun" sapa seseorang, Yeonjun yang merasa di panggil mendongakkan wajahnya, ia terkekeh melihat seseorang yang berdiri di hadapannya.
"Wah, ternyata kau masih bisa tersenyum ya. Kukira kau sudah mati bunuh diri karena frustasi akibat di tinggalkan Soobin. Soalnya, sudah lama juga kau tak masuk sekolah" ujar gadis itu, Shin Ryujin, ia menyilangkan kedua tangannya di dada, berlagak sok.
"Ya! Shin Ryujin! Menyingkirlah! Kau menyakiti mataku" ujar Yeonjun, ia masih tetap fokus pada buku yang di bacanya.
"Wah wah! Lihatlah! Jalang ini sudah berani padaku ternyata" Yeonjun menutup bukunya, lalu memijat pelipisnya.
"Kau itu sebenarnya cantik kalau diam".
"Memang, buktinya Soobin saja sampai luluh padaku" Yeonjun tertawa mendengar perkataan Ryujin.
"Selain cantik.Ternyata kau juga sangat bodoh ya" Ryujin melirik Yeonjun tajam.
"Apa maksudmu?".
"Lupakan, aku hanya asal bicara".
"Jalang sepertimu memang bisa apa?!!" Ejek Ryujin.
Yeonjun mencengkeram dahu Ryujin, ia marah tetapi wajahnya terlihat tenang.
"Hei! Atas dasar apa kau menyebutku Jalang hm? Jangan membuatku ingin menyakitimu!" Yeonjun menghempaskan wajah Ryujin, membuat gadis itu terhuyung.
"Kau pikir kau siapa Shin Ryujin? Kurasa kau tau definisi Jalang yang sesungguhnya".
"Bercerminlah! Maka kau akan tau siapa jalang yang sebenarnya!".
"Apa yang kau maksud hah!!!" Yeonjun berdecak sebal.
"Kenapa kau lelet sekali sih!" Sebal Yeonjun.
"Kau bekerja di Club Malam kan? Kau menjadi PSK disana? Benar?!!".
"Yak! Lancang sekali mulutmu Kim Yeonjun!!!!".
"Aku lancang? Aku berbicara apa adanya! Sesuai fakta! Kau, bukankah jalang Kakakku? Seingatku dulu ia sering membawamu ke rumah. Ia sering menyewamu bukan?? Ah, tak usah dijawab! Aku sudah tau jawabannya!" Yeonjun tersenyum remeh, membuat Ryujin menggeram marah.
"Setelah ku pikir-pikir, kau dan Kakakku memang sama-sama brengseknya".
"YAK KIM YEONJUN JAGA UCAPANMU" Yeonjun menutup telinganya mendengar teriakan nyaring Ryujin.
"Chagiya!! Kenapa kau berteriak???" Ujar Soobin, ia berlari kecil menghampiri Ryujin.
"Lihatlah! Jalang itu bicara yang tidak-tidak tentangku" adunya dengan nada sok imut sambil menunjuk Yeonjun, membuat Yeonjun muak melihatnya.
"Oh ternyata kau, kukira kau sudah mati karena sudah lama tak masuk sekolah" Yeonjun mendecih.
"Apa kau sangat merindukanku sampai meneliti berapa lama aku tak masuk sekolah Choi Soobin?" Sinis Yeonjun.
"Aku merindukanmu? Tentu saja tidak! Kupikir kau akan bunuh diri saat kutinggalkan, bukankah kau sangat mencintaiku? Kau bilang, aku adalah alasanmu untuk tetap bertahan bukan?".
"Itu dulu, sekarang, alasanku untuk tetap bertahan adalah diriku sendiri. Aku tak akan rapuh hanya karena orang sepertimu Choi Soobin. Terima kasih sudah membuatku menjadi seseorang yang lebih kuat" ujar Yeonjun dengan senyum penuh arti pada Soobin.
"Ah ya dan satu lagi. Tolong urusi kekasihmu itu, mulutnya tidak bisa diam" ujar Yeonjun pada Soobin sebelum berlalu.
Saat ini Yeonjun tengah mengembalikan buku-buku yang ia pinjam dari perpustakaan.
"Ck! Kenapa rak ini tinggi sekali sih!" Yeonjun berjinjit untuk mengembalikan buku di rak atas. Tiba-tiba ada seseorang yang merebut bukunya, lalu meletakkan di rak yang di maksud Yeonjun.
"Terima kasih" ujarnya lalu beranjak meninggalkan orang tersebut. Tapi baru beberapa langkah, tangannya sudah di tarik.
"Apa maumu?!!!?" Sentak Yeonjun, ia menatap tidak suka pada lelaki yang tadi membantunya mengembalikan buku.
"Wah hyung, kenapa galak sekali, kini kau sudah berubah drastis ya sejak putus denganku" tubuh Yeonjun terhimpit antara rak buku dengan tubuh Soobin.
"Menyingkir dariku Choi Soobin!".
"Kenapa kau terburu-buru sekali hyung? Takut jatuh cinta lagi padaku? Atau sampai saat ini kau masih mencintauku???" Soobin mendekatkan wajahnya , membuat Yeonjun memalingkan wajahnya.
"Kau ini sangat manis dan cantik! Tapi sayang kau bodoh!" Tekan Soobin pada kata terakhir.
"Kau sangat bodoh sampai tak bisa membedakan mana yang tulus mencintaimu dengan yang hanya menginginkan tubuhmu saja" ujar Soobin sambil membelai wajah Yeonjun.
"Aku memang bodoh! Tapi kau lebih bodoh! Kau meninggalkan aku yang jelas-jelas tulus mencintaimu demi Ryujin jalang itu!!!".
"Hei! Kau juga jalang!".
"BRENGSEK!!!"
PLAKK!!!!!
Yeonjun menampar pipi Soobin dengan keras, meninggalkan bekas kemerahan disana.
"Mari kita lihat Kim Yeonjun. Siapa yang akan menderita pada akhirnya" ujar Soobin sebelum pergi meninggalkan Yeonjun yang tengah terisak.
Tbc? Or No?
Haihai ada yang kangen gak sama work ini???
Maaf ya kalo kelamaan updatenya..
Masih nyari ide huhuuuu
Makasih ya buat yg udah nunggu dan baca work ini..
Bentar lagi tamat loh (mungkin)🤣
Maaf ya kalo banyak typo, soalnya ga aku baca ulang lagi wkwk..
Sekian dan terima kasih...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt [Soobjun] | Completed ✔
Fanfiction"Soobin-ah, jeongmal mianhae". "Ani, jangan meminta maaf, aku tau kau tak menginginkan semua ini hyung". "Kau tau Bin? Aku adalah manusia paling menjijikkan di dunia ini". "Ani hyung, kau itu Indah, sangat Indah". Warn!bxb! Yaoi! Mature! MPreg! Ince...