Part 21

2.9K 205 134
                                    

Note : Baca sampai habis!












Yeonjun menggosokkan kedua telapak tangannya, hawa malam ini cukup dingin, apalagi saat ini ia hanya memakai kaos tipis.
Saat ini ia sedang duduk di salah satu bangku di tepi sungai, menikmati pemandangan kelap-kelip lampu kota.

"Sayang, apa kamu kedinginan?" Tanya Yeonjun sambil mengelus perutnya.

"Tunggu sebentar ya, kita akan bertemu Appa setelah ini" Yeonjun tersenyum sambil terus mengelus perutnya.







































"Hyung, apa kau sudah lama menunggu?".

"A-ah, tidak juga".

"Maaf hyung, tadi sedikit macet karena ada kecelakaan".

"Kecelakaan?".

"Iya, tapi tidak parah kok" Yeonjun mengangguk paham. Soobin melepas jaketnya lalu memakaikannya pada Yeonjun.

"Ken-" Yeonjun hendak melepas jaket Soobin.

"Pakai saja hyung, aku tau kau pasti kedinginan dengan pakaianmu itu".

"Te-terima kasih".












"Jadi ada apa hyung? Apa yang mau kau bicarakan?".

"A-apa aku mengganggumu Bin?".

"Tentu saja tidak hyung".

"A-apa Ryujin tau kalau kau menemuiku?" Soobin tersenyum lalu menggenggam jemari Yeonjun.

"Tidak, dan dia tidak perlu tau karena dia bukan siapa-siapaku lagi hyung".

"A-apa? Ke-kenapa? Bukankah dia kekasihmu Bin?" Soobin menggeleng.

"Tolong jangan katakan itu hyung, itu menyakitiku".

"Maafkan aku" Yeonjun menunduk.







Soobin menangkup wajah Yeonjun, menatap tepat di kedua manik cantiknya.
"Aku sudah memutuskannya hyung sejak aku tau dan yakin bahwa tak ada yang bisa menggantikan posisimu di hatiku" Mata Yeonjun berkaca-kaca, jemarinya menggenggam tangan Soobin yang menangkup wajahnya.

"Aku masih tetap mencintaimu hyung dan akan tetap seperti itu selamanya".

"Maafkan aku yang bodoh ini hyung, yang melepaskanmu begitu saja. Dulu aku memang hanya menginginkan tubuhmu saja hyung, tapi percayalah, sekarang kau adalah satu-satunya orang yang paling kucintai. Aku memang brengsek hyung, tapi aku benar-benar mencintaimu hiks".

"Jangan menangis Bin, aku tak suka melihatnya" Yeonjun menyeka air mata yang mengalir di pipi Soobin.

"Apa kau masih mau memberiku kesempatan hyung? Aku ingin memperbaikinya, aku tak akan menyakitimu lagi hyung, aku berjanji. Aku mohon hyung. Aku hiks sangat mencintaimu" pinta Soobin sambil berlutut di depan Yeonjun.

"Bin, bangunlah".

"Tidak sebelum kau mau menerimaku kembali hyung".

"Aku akan memberimu kesempatan Bin, aku menerimamu kembali" mata Soobin berbinar.

"Kau serius hyung?".

"Ne, aku serius".

"Terima kasih banyak hyung! Aku sangat mencintaimu!" Soobin memeluk tubuh Yeonjun erat, lalu mengecupi seluruh wajah Yeonjun. Soobin benar-benar merindukan sosok cantik di dalam pelukannya ini.


"Yak! Yak! Jangan terus-terusan menciumku Bin".

"Aku sangat merindukanmu hyung...." pekik Soobin.

Hurt [Soobjun] | Completed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang