#6

44 5 0
                                    

Helaan napas terdengar,tangannya membalik berlembar -lembar halaman buku novelnya. Sesekali ia menggeram kesal karena suara bising di balik pintu kamarnya.seseorang mencoba mengganggu ketenangannya.

Tokk..

Tokkhh...

Suara ketukan terdengar tetapi Emma tidak menghiraukannya. Ia masih sibuk membaca berderet-deret dan berbaris-baris kata dan kalimat.

Thok...

Tok..

Tokh...

Sekali lagi bunyi ketukan dari pintu kamarnya terdengar.lagi-lagi Emma tetap mengacuhkannya.tangannya terangkat di depan wajahnya menutupi pengeliatannya agar tertuju pada buku novel di tangannya.

Brakk...

Brakk...

"Buka jalang!!!!"

Kini suara ketukan diganti dengan suara gebrakan pintu kamarnya.suara seorang pria dibalik pintu kamarnya berhasil membuat Emma terganggu.

Emma bangkit dari ranjangnya dan melangkah mendekati meja riasnya.tangannya menarik laci meja rias tersebut dan mencoba memperhatikan satu-persatu benda di dalam lacinya.

Di lacinya bukan peralatan make up atau peralatan rias lainnya.justru di dalam lacinya terdapat banyak macam-macam benda tajam.mulai dari gunting kecil hingga gunting besar,pisau kecil sampai sedang,pisau lipat dan cutter,semacam paku besar memiliki panjang sekitar 15 cm.

Emma tampak meneliti satu-persatu benda kesayangannya ini.ia mengambil pisau lipat dan memasukkannya di saku pakaiannya.dengan cepat ia berlari kecil menuju pintu dan memutar kunci.saat pintu terbuka ternyata pria yang meneriakinya adalah suami Liona.

"Hmm?"Emma berdehem yang artinya 'apa'.

Bukannya menjawab,pria didepannya Emma itu malah tersenyim licik sembari mengangkat botol minuman di tangannya.pria itu berusaha menerobos masuk ke dalam kamar Emma tetapi Emma berhasil menghalanginya.

"Aku ingin kau...!" Ucap pria itu,senyum liciknya masih belum luntur dari wajah menjijikkannya.

"Kau ingin aku apa?"jawab malas Emma.

"Melayaniku."jawab pria itu membuat otak Emma menyarankan beberapa rencana untuk memusnahkan pria dihadapannya ini.

"Baiklah,aku akan melayanimu di kamarmu.tunggu aku disana!aku akan bersiap-siap."ucap Emma sembari menutup pintunya membiarkan pria itu menatap pintu.

Emma kembali menuju meja riasnya.laci mejanya masih terbuka.ia memandangi dirinya di cermin.tangannya tak berhenti memainkan pisau lipatnya.

"Lihat nanti!!pelayanan yang kuberikan akan menjadi mautmu."gumam Emma.

Emma berjalan menuju kamar tamu dimana pria sialan itu berada.ia melewati ruang tamu.bau alkohol masih tercium pekat di indra penciumannya.banyak orang tergeletak di sofa dan lantai karena mabuk.

"Mau kemana kau?"tanya seorang wanita yaitu Tata ibu tirinya di belakang Emma dengan ketus.

"Suami Liona memintaku untuk membawakannya botol minuman."jawab Emma tentu saja ia berbohong.

Tata menyodorkan satu botol di tangannya kepada Emma.matanya mengisyaratkan Emma untuk menganmbil botol ditangannya.dengan kaku Emma meraih botol itu dari tangan Tata.

"Berikan itu padanya."suruh Tata sembari pergi berjalan oleng meninggalkan Emma.

"Bagus,semua orang disini tidak akan sadar bahwa salah satu dari mereka terbunuh.ini akan menyenangkan".Gumam Emma sembari kembali melangkahkan kakinya.


























!!jangan lupa!!

#vote

#comment

#follow

Dan aku minta maaf juga kalo banyak typo+gk jls.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I HATE MYSELF!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang