Pertama - Senyummu menjadi penghangat di saat dinginnya pagi.
Di pagi yang dingin, saat kita berpapasan di sebuah lorong sekolah, kita saling mencuri tatap hingga aku beranikan untuk menggenggam tanganmu dan ku katakan "Sudah sejak lama aku mencintaimu dan ingin bersamamu, tapi itu tidak begitu mudah untuk membuat kamu di sini bersamaku".
Sebentar. Sebelum semakin jauh ku ceritakan kisah ini, cukup kalian kenal aku "sang pemuja". Aku seorang pelajar dan saat ini aku duduk di kelas 12 di Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Tangerang. Aku seseorang yang cukup pendiam dengan sedikit teman dan rasa malu yg besar, seseorang yang selalu menjadi bahan ejekan bahkan oleh adik kelas. Dan iya, adegan diatas hanyalah sebuah khayalanku, khayalanku jika saja aku menjadi sosok Dilan di Novel. Sudahlah mari ku ceritakan yang sesungguhnya.
Dimulai dari hari pertama aku masuk sekolah setelah libur semester. Dan ini hari pertama aku berada di Kelas 12, "Semoga menjadi hari yang baik hari ini dan hari-hari setelahnya" doaku sepanjang jalan menuju sekolah.
Saat ini aku ada diposisi takut dan gelisah karena hari ini formasi kelas berbeda dengan kelas sebelumnya dan aku mendapati kelas 12C. Seperti yang ku katakan sebelumnya, aku hanyalah anak yang sedikit memiliki teman, dan selalu menjadi bahan ejekan. Aku hanya sedang menerka-nerka ejekan apalagi yang akan aku terima dari kelas ini.
Pagi ini dingin terasa sangat karena hujan di musim kemarau baru saja berhenti menyisakan genangan air yang tak kunjung surut. Kali ini aku datang lebih awal karena aku ingin memastikan aku tiba dikelas dengan keadaan yang kosong dan bisa memilih kursi yang baik sehingga tidak ada orang yang akan menyadari kehadiranku dikelas itu.
Benar saja hingga bel masuk berbunyi tak ada yang sadar akan hadirnya aku, bahkan sungguh kasihan kursi yang ada di sebelah ku tidak ada yang mau mendudukinya.
15 menit setelah bel berbunyi tiba-tiba kelas menjadi riuh, sorak riak seluruh isi kelas kecuali aku ketika ada seseorang yang baru saja masuk. Aku mencoba mengintip dari sela-sela orang-orang yang mengerumuninya, sekilas kulihat wajah juga mendengar sedikit suaranya. Dan tepat sungguh tidak kusangka kelasku kedatangan seseorang yang memiliki paras manis dibalik wajahnya yang tegas, senyumnya yang jarang sekali iya tunjukan namun itu yang membuat memikat, tatapannya yang tajam dan sinis. Dia tidak cantik, tidak tinggi, stop membayangan, dia tidak seperti yang sekarang sedang kalian bayangkan.
Dia Seseorang yang mudah berbaur dengan siapapun, seseorang yang memiliki banyak teman, Seorang Wanita yang dalam tebakanku tidak akan memiliki rasa takut.
Selamat kalian sudah mengetahui siapa yang akan menjadi pemeran utama dalam ceritaku kali ini.
Awalnya aku kira dia hanya sekedar berkunjung saja ke kelas ini namun ternyata saat ini dia ada dikelas ini hingga esok dan seterusnya.
Entah mungkin ini hari keberuntungan ku atau mungkin sebentar lagi aku akan terima ejekan pertama dari dia karena dengan perlahan dia datang menghampiri lalu berkata "Disini kosong? gue duduk sini yah". Dia duduk sebelum aku jawab pertanyaannya, namun bagus lah aku juga tidak tau harus menjawab apa. Seketika mejaku menjadi ramai dan tetap saja tidak ada yang menyadari kehadiranku kecuali dia yang sudah bertanya.
To Be Continued (Enigma Renjana)
KAMU SEDANG MEMBACA
Enigma Renjana (Teka Teki Rindu)
RomansaSebuah Kisah Rindu yang penuh Teka-teki. Sudah sejak lama aku mencintaimu dan ingin bersamamu, tapi itu tidak begitu mudah untuk membuat kamu di sini bersamaku. Aku punya harapan, tapi semesta punya kenyataan. Tidak peduli sudah sekuat apa berusaha...