Di hutan yang tenang dimana matahari bersinar menembus celah dedaunan.
*Byur-*
Tiba-tiba, suara gemericik air terdengar jelas di udara.
Kamito, ia- membuka mulutnya lebar-lebar sambil tetap berdiri di tempatnya.
Seorang gadis... di depan matanya terdapat gadis yang telanjang bulat.
Dia sangat cantik, bahkan luar biasa cantik. Matanya besar dan merah seperti permata, bibirnya yang bersemu merah seperti cherry yang basah dan lembut, kulitnya yang putih mulus bagaikan susu, dan di permukaan air, kakinya begitu langsing dan mulus. Juga, sesuatu yang lebih menangkap matanya adalah-
Rambut yang tergerai sepanjang tubuhnya. Berwarna merah layaknya bara api.
Tentu saja, dia telanjang. Betul-betul telanjang.
"............."
Kamito merasakan keringat dingin di punggungnya.
Ini gawat.
Ini gawat kalau dia sampai terlihat dalam kondisi telanjang.
........Aku harusnya segera kabur. Bahkan meski ia memberikan saran rasional pada dirinya sendiri, tubuhnya tak mau digerakkan. Sebetulnya ia masih terpesona. Pemandangan itu nampak begitu nyata hingga seolah Kamito tenggelam dalam dunia fantasinya sendiri.
Dan di saat itulah, gadis itu-
Matanya yang lembut dan indah itu berkedip, mendapati penyusup yang tak terduga. Menatap dengan kosong, tampaknya ia belum betul-betul memahami situasinya. Ia bahkan tak mencoba menutupi payudaranya yang masih belum berkembang.
*Tes.*
Air jatuh dari alis gadis itu. Kesadaran Kamito kembali seiring dengan suara air.
"Ah- ini......."
Kamito batuk sekali, dan membuang tatapannya dari gadis yang masih berdiri tak bergerak itu.
"Gimana bilangnya ya..... ini hanya kecelakaan, kan? Toh aku kan nggak sengaja...."
Di saat itulah, Kamito membuat dua kesalahan fatal. Pertama, tentu saja, karena dia mencoba membuat penjelasan yang sia-sia. Pilihan terbaik adalah memanfaatkan waktu ketika gadis itu masih kebingungan dan secepatnya melarikan diri dari masalah di tempat itu.
Dan kesalahan fatal keduanya adalah.....
"Walaupun ini hanya kecelakaan, aku sudah melihatmu dalam situasi seperti ini. Maaf, aku minta maaf."
Sampai disini masih tak apa apa, namun bagian terakhirnya........
"Tapi jangan kuatir. Aku masih pria normal, jadi aku nggak terlalu tertarik dengan hal yang seperti itu. Aku......"
Melihat payudara gadis yang masih dalam perkembangan itu-
"Aku nggak tertarik dengan tubuh anak kecil." Tampaknya dia baru saja menginjak ranjau besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seirei tsukai no blade dance
FantasyCerita perdana Sebuah turnamen yg mengharuskan pengguna nya untuk menggunakan roh spirit untuk memenagkan pertandingan, dan hanya para wanita saja yg bisa mengikat kontrak dengan roh elemental, kazehaya kamito adalah seorang lelaki yg bisa melakuk...