3: Celebration

284 4 0
                                    

"Gue punya project besar yang perlu kalian tangani. Melihat hasil kerja kalian berdua sebagai teamwork, gue tertarik untuk ajak perusahaan kalian berdua dalam proyek besar ini. Gimana?," Tanya Bima pada Arya dan Alia.

"Project apa dulu nih?," Tanya balik Alia yang tak ingin asal menerima project.

"Jadi gini, dua bulan lagi perusahaan gue mau ulang tahun. Dan gue mau elo sebagai Eco-fashion industry menjadi sponsor di acara ulang tahun perusahaan gue. Itu adalah acara prestige karena gue bakal undang banyak pejabat dari luar negeri, selebriti dan penyanyi hollywood. Nah gue mau elo menjadi sponsor wardrobe para selebriti dan penyanyi yang akan tampil. Ceritanya gue mau ngangkat konsep etnik yang Indonesia banget dan ramah lingkungan. Dan kebetulan produk lo sesuai konsep acara. Gimana? Soal biaya bisalah nanti dibicarakan. Yang jelas gue tidak akan menawar dengan harga rendah," Jelas Bima menawarkan kerjasama.

"Menarik. I'm in!," Alia menyetujui kerjasama yang ditawarkan Bima. Ia melihat peluang besar agar produknya lebih dikenal.

"Good, Alia! Nah buat Arya, gue mau perusahaan loe kan ahlinya nih bikin teknologi kayak website, animasi, multimedia, dan semacamnya. Gue mau gimana caranya elo desain panggung acara ulang tahun perusahaan gue secanggih mungkin dan sekeren mungkin! Soal biaya, don't worry, I believe your company good at this project! Dan satu lagi, gue mau loe bikinin aplikasi khusus buat perusahaan gue. Jadi masyarakat umum yang mau dateng ke acara gue bisa registrasi melalui aplikasi itu. Gimana?," Tawar Bima pada Arya.

Arya berpikir sejenak. Ia melihat ada peluang bagus dari tawaran pekerjaan ini.

"Okay, I'm in!," Arya akhirnya menyetujui perjanjian itu.

"Well, let's make a deal!," Bima langsung mengeluarkan dokumen yang ia bawa dan meminta tanda hitam diatas putih untuk kerjasama tersebut.

Bima adalah sahabat Arya. Ia pemilik perusahaan TV swasta PT Artha Mediatama. Tak heran jika acara ulangtahun perusahaannya bakal mewah dan ditayangkan di TV. Pasalnya perusahaan itu memiliki pemasukkan terbanyak dalam dunia media serta berkiprah lebih dari 30 tahun. Ya, Bima adalah anak seorang konglomerat negeri ini.

***

Dua bulan kemudian.

Alia kini menjadi wanita yang paling sibuk untuk ditemui. Saking sibuknya, ia bahkan tak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Kesibukan Alia ini membuat Barbara dan Rani protes. Pasalnya, Barbara dan Rani adalah sahabat terdekatnya yang menjadi tempatnya 'pulang' berkeluh kesah.

"Del, Alia ada?," Tanya Rani pada Della. Ia datang ke kantor Alia namun tak menemui keberadaan Alia.

"Maaf, Miss Alia lagi meeting.," Jawab Della.

"Meeting mulu tuh bocah setiap kita kesini! Emang deseu megang project apaan sih? Kemarin gue main ke rumahnya, kata bibi deseu pulang ke rumah cuma seminggu dua kali sejak dua bulan terakhir.," Tanya Barbara dengan logat kebanci-banciannya. Barbara atau yang memiliki nama asli Bara, adalah sahabat Alia. Dia seorang pria yang fashionable dan gay.

"Jadi semenjak Miss Alia berhasil melakukan project bareng Artech Company, banyak perusahaan yang tertarik bekerjasama. Makanya sekarang Miss Alia sibuk.," Jawab Della sambil menata mejanya. Della sudah biasa kedatangan Rani dan Barbara yang kerap memberondongnya pertanyaan soal kesibukan Alia.

"Eh kalian disini?," Alia tiba-tiba muncul. Ia datang dengan sosok pria tampan dan gagah nengenakan setelan jas rapi. Tak lain dan tak bukan, sosok tersebut adalah Arya.

"Iya. Kita mencari keberadaan loe yang tak pernah terdeteksi dan hilang ditelan meeting.," Jawab Rani dengan pandangan penuh sarkasme.

"Hahahaha ada-ada aja sih loe! Sorry, jadwal gue emang padet akhir-akhir ini. Jadi nggak ada waktu berjumpa. Jangankan ketemu kalian, waktu untuk diri sendiri aja gue nggak punya." Jawab Alia.

Two Pieces of Broken HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang