2

484 47 0
                                    

Vote dan comen💞😚

Makasih semuanya yang udah dukung cerita aku semoga saja cerita aku sesuai genre kalian!! Jangan siders ok?!!

  

    Oke,pertanyaan dalam hatinya akan segera terjawab kalau jisoo segera masuk kesana. Pelan-pelan jisoo mengambil napas,ia sibakan rambut panjangnya ke belakang sambil menatap sekitar open space kafe yang terbentang. Maka ia pun melangkah.
  
    "Ah...,"desah jisoo. Matanya bergerak sambil mencari-cari keberadaan lisa. Ketika ia menemukan sosok sahabatnya itu,tiba-tiba jantung jisoo berdegup kencang. Tangannya gemetar,bibirnya bergetar. Matanya menangkap pemandangan tidak terduga di salah satu bangku open space.

   "Lisa makan satu meja sama jungkook?!" Jerit jisoo dalam hati,memerhatikan pemandangan yang hampir merusak matanya itu.

   Cowok tinggi,berambut cepak,berkaus abu-abu,bernama jungkook,yang bersama lisa,itulah alasannya. Alasan yang paling mendasar sebenarnya cukup satu. Setahu jisoo,jungkook masih berada di Den Haag,belanda. Dia kuliah dinegara yang terkenal gudangnya kincir angin itu. Tapi kenapa sekarang jungkook ada di jakarta? Kapan dia kembali? Dan yang lebih penting dari semua itu adalah: kenapa jungkook bersama lisa,padahal jungkook adalah pacarnya jisoo? Oke,ternyata alasannya lebih dari satu. Dan dari kesemua alasan yang ada,alasan terakhirlah yang benarbenar membuat jisoo muak. Beberapa detik ia tidak mampu bicara apa-apa. Napasnya hampir sesak,hatinya seolah terbakar manyaksikan pemandangan di depannya.

    "Pengkhianat!". Dengan napas memburu dan jantung yang seakan mau meledak,jisoo bergegaa menemui dua makhluk mejengkelkan yang kini tengah aaik-asiknya nongkrong,ngobrol,bersikap mesra,sesekali berangkulan sambil suap-suapan,menikmati steik di salah satu meja.

   Begitu mencapai meja tersebut,secepat kilat jisoo menyambar gelas jus jeruk di depan jungkook. Tanpa banyak omong ia menyiramkan minuman itu tepat ke wajah cowok itu.

   "Brengsek!" Maki jisoo sengit.
Splash!

   Cowok itu kaget bukan main. Wajahnya basah. Ia langsung berdiri,memandang dengan gugup sosok jisoo di hadapannya. "Jisoo?!"

    "Soo?!" Lisa pun bangkit dengan ekspresi tak kalah terkejut. Tapi kemudian ia berusaha tenang.

   Air mata sudah membanjiri pipi jisoo. Ia menggeleng pelan denganata menyipit menatap jungkook. Lalu memalingkan pandangannya perlahan dengan perasaan saki,menatap lisa.

    "Jadi ini..." tanya jisoo dengan suara tertahan.
Wajah lisa berubah tegang.

   "Pengkhianat lo,lis..." Tubuh jisoo bergetar hebat. Mati-matian ia menyembunyikan luka hatinya.

   "Soo..." Jungkook tangan jisoo.

   Jisoo berpaling pada jungkook. "Brengsek lo,kook! Ternyata selama ini lo selingkuh di belakang gue?!" Tanpa bisa membendung kemarahannya,jisoo mendorong dada cowok itu dengan kasar. Hampir saja jungkook jstuh kalau tidak bertahan dengan cara memegang kursi. Wajah jungkook pucat seperti mayat. Gugup.

    "Bu... bukannya lo ada di ada di belanda?" Tanya jisoo dengan suara bergetar. "Kapan lo pulang? Dan kenapa gue yang sebagai pacar lo sendiri,nggak lo kasih tahu? Malah lisa sahabat gue yang janjian sama lo di sini.

  "Soo..." lisa bicara.

  "Elo juga sahabat gak tau diri,lis! Lo berkhianat di depan gue! Kenapa lo ajak gue ketemuan di sini kalo akhirnya gue cuma harus menyaksikan pemandangan ini,lis? Kenapa?!!!" Teriak jisoo.

    "Soo,please,nanti semuanya gue jelasin..." Ucapan lisa terhenti ketika jisoo menarik kasar tubuhnya.

    "Lo sengaja nyakitin perasaan gue? Apa salah gue,lis? Apa?!" Ucap jisoo sambil mengguncang-guncangkan tubuh lisa.

   "Soo... apa-apa-an lo?" Suara jungkook tertahan. Ia menarik tangan cewek itu. Pasti jungkook malu ribut-ribut di kafe sampai menjadi tontonan orang banyak. Apalagi,hampir seisi kafe tahu kalau ia dalam posisi ketahuan selingkuh. Terbukti wajahnya merah padam.
   Tapi,jisoo mana bisa membedakan rasa malu dan tidak? Yang lebih mendomibasi hatinya selain amarah, jelas perasaan sakit. Siapa yang tahan dikhianati? Siapa yang malu dilukai? Tanpa sadar ia jadi kehilangan rasa malu.

   "Elo yang apa-apaan,kook!" Bentak jisoo lagi. Menepis tangan jungkook. "Gue pikir selama ini lo masih di belanda.  Tapi nggak taunya lo udah balik ke jakarta tanpa ngasih tau gue. Suap-suapan nggak penting di sini! Lo selingkuh! Lo jahat! Hahat,kook!"

   "Soo,kita bicara. Tapi gk disini!" Jungkook mencengkram tangan jisoo kembali.

   "Gue gak butuh penjelasan lo,kook,semuanya udah jelas!" Teriak jisoo masih dengan suara bergetar. Ia menepis tangan jungkook untuk keduakalinya hingga terlepas. Ia tak sudi dipegang cowok itu lagi. Tiba-tiba saja memandang sosok cowok yang disayanginya ini membuat jisoo jijik. Dia bahkan heran,kenapa bisa-bisanya menyatangi cowok pengkhianat ini?! Ia jadi tahu tindakan apa yang sapantasnya didapat oleh cowok yang sudah berkhianat ini. Ia juga tahu,ending seperti apa yang biasanya menutup adegan perselingkuhan. Jisoo tahu. Dan sekarang ia lakukan!
 
  "Dasar cowok brengsek!"
  PLAKKK!!!

  Jungkook kaget memegang pipinya. Bekas telapak tangan jisoo membekas jelas di bagian pipinya. Merah san pastinya terasa pedas.
  Lisa membekap mulutnya dengan kedua tangan. Ua tak percaya semua ini akan terjadi. Ia memang mengundang jisoo untuk datang kesini. Dengan suatu tujuan. Tapi keadaan yang terjadi benar-benar di luar dugaannya.

   "Elo juga lis! Lo pikir gue bisa maafin semua kelakuan lo? Dasar pagar makan tanaman. Lo rebut cowok gue. Sekarang silakan lo ambil dia. Gue nggak sudi lagi punya cowok kaya gini. Gue juga gk sudi punya sahabat kaya lo!" Tunjuk jisoo berapi-api.

   Lisa kaget. "Soo? Ini gk kaya yang lo pi..."
    "Udah gue gk mau denger!" Usai melampiasakan amarahnya,dengan bercucuran air mata dan ridak membuang waktu lagi,jisoo meningggalkan kafe itu.

  Ini pasti mimpi,batin jisoo. Jungkook gk sekejam itu. Dia baik. Dia cowok setia. Lisa juga sahabat yang baik. Dia emang suka gonta ganti pacar. Pernah juga sih,ngerebut pacar orang lain. Tapi dia nggak mungkin pacaran sama jungkook. BUKAN! ini nyata, jisoo. Berpikirlah dengan waras. PECUNDANG! Hati kecil jisoo yang lain membantah.

   "Jisoo! Jisoo! Soo!" Jungkook berusaha mengejar,tapi entah alasan apa lisa menghalanginnya. Mereka pun tampak bersitegang. Beberapa pegawai kafe berusaha menenangkan mareka tapi keduanya malah bertengkar hebat.
   Tidak mau tahu lagi. Itulah jusoo pikirkan. Ia terus berlari meninggalkan open space kafe,dan langsung menyetop taksi tang ditemuinya di depan gerbang. Di dalam taksi, ia tumpahkan tangisnya sepuas-puasnya. Yang pasti hati jisoo sakit. Sakit sekali....
   Mana janji lo mau setia,kook? Mana buktinya lo mau setia? Mana? Tang ada lo ngecewain gue. Katanya, setelah lo kuliah di belanda,cuma lo cewek satu satunya nyatanya ada cewek lain. Lo brengsek kook! Lo bener-bener brengsek! Gw benci sama lo!. BENCIII!!! Teriak jisoo dalam hati.

  Sopir taksi melirik jisoo dari kaca sepion dengan rasa iba. Dengan tudak bermaksud mengganggu perasaan hati jisoo, sopir taksi pun menjulurkan sekotak tisu ke bangku belakang.

   "Ini neng..."
   "Makasih pak...!" Jawab jisoo menyebut daerah rumahnya sambil menyeka air mata yang tidak mau berhenti. Ia biarkan saja ponselnya berbunyi terus terusan dalam tas. Di layar ponsel tertulis my love jungkook calling. Lalu tak lama ponsel diam. Kemudian lisa cutie calling. Ia matikan ponselnya. Tak peduli.






































Maaf banget kemarin aku ingkar janji sama kalian tp hari ini aku ngetik sampe 1135.

Jadi maafkanlah aku,,soalnya akhir akhir ini aku sibuk banget😅

Vote & coment terus yaa biar semangat lagi ngetiknya biar bisa up tiap hari juga.

Tunggu chapter berikutnya!!!



By isrti sah taehyung😚

BE MY SWEET DARLING (VSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang