WHO IS HE?

1.9K 195 11
                                    


Pagi menyapa dengan matahari yang mulai muncul dari ufuk timur. Siluet yang sedikit tertutup selimut tampak bergerak tidak nyaman di atas ranjang. Seorang gadis yang baru saja menghabiskan malam dengan menangis. Ranjangnya penuh dengan tisu dan sapu tangan basah. Apalagi jika bukan mengusap air mata dan ingusnya.

Ia bernama Min Yoongi, seorang gadis berumur delapan belas tahun yang sudah duduk di bangku perkuliahan semester akhir. Ya, otaknya jenius dengan IQ 168 di mana orang biasa tidak bisa memperkirakan kekuatan berpikirnya. Sayangnya, IQ dia tidak seberapa dengan tinggi badan dan mentalnya. Bisa dikatakan cantik, rambut tebal berwarna hitam sebahu dengan kulit putih, hanya saja matanya terbingkai kacamata. Terlalu hypersensitive, karena sangat baik, apalagi ia seorang perempuan yang biasa dikenal selalu memakai perasaan.

Semalaman ia menangis karena pembullyan yang dialaminya. Awalnya ia biasa saja, tetapi kini sudah tahap kelewatan. Yoongi diajak dengan beberapa teman seangkatan untuk bermain di club. Ia biasa mengiyakan ajakan saja, jadi dirinya ikut. Setelah berada di sana, ia mendengar bincangan teman yang mabuk jika mereka menerima dare untuk membawa Yoongi ke club, dan menjualnya.

Yoongi yang mendengarnya langsung kabur diam-diam. Apalagi saat tidak sengaja mendengar tambahan dari mereka ada yang ingin membelinya dengan harga jutaan dolar. Tentu saja Yoongi langsung kabur, sampai menabrak beberapa orang yang mabuk. Ia hanya membungkuk dan meminta maaf tanpa melihat orang yang ditabraknya.

Ingatan tersebut membuatnya ingin menangis lagi. Namun, tidak dilakukannya karena beberapa puluh menit lagi ia harus bekerja paruh waktu pada sebuah Caffe. Ia bergegas untuk bangkit dan membuang semua tisu bekas ke tempat sampah kecil di sudut ruangan. Lalu berlari ke kamar mandi saat mengetahui dirinya akan telat.

***

Yoongi memakan sandwich rasa kacang yang dibuat sendiri sembari memakai sepatu flatnya. Kurang lebih dua puluh menit, shift kerjanya dimulai. Jarak dari apartemen ke tempat kerja berkisar lima belas menit memakai bus. Sisa lima menit digunakannya untuk berganti seragam di sana. Apartemennya hanya kelas menengah ke bawah, berada di lantai lima. Jadi, ia harus bekerja untuk membayar biaya hidupnya.

Saat keluar dari apartemen, ia dikejutkan dengan seseorang berpakaian full hitam yang membawa sebuah kotak besar. "Permisi, Pak. Ada yang bisa dibantu?" tawar Yoongi saat melihat pria itu yang kesusahan.

"Min Yoongi, delapan belas tahun, Mahasiswi akhir di Seoul National University. Anak dari keluarga petani, seorang jenius muda. Apakah itu kau?" tanya pria itu tiba-tiba tanpa mengalihkan kotak besar tersebut dari wajahnya.

"Ya, dengan Yoongi sendiri. Ada apa, ya?" Yoongi sedikit mengernyit. Pasalnya, ia tidak merasa harus menerima tamu. Melihat pria di depannya membawa barang, ia pun teringat bahwa dirinya tidak memesan paket.

Pria itu menaruh kotak besar tersebut di bawah. Membukanya dengan sekali sobekan kuat. Saat terlihat isinya, Yoongi membelalakkan mata terkejut. "Ini uang senilai dua ratus juta dolar. Kau akan menerimanya jika menjadi temanku. Oh ya, doamu tadi malam itu keras sekali sampai telingaku sakit dan ingin berdarah," gumamnya pada Yoongi.

Yoongi mundur, di pikirannya pria ini adalah orang yang hendak membeli dirinya. "Jika kau menerima informasi dari temanku. Maaf, kau salah. Aku tidak menjual diriku, permisi."

Saat ia beranjak pergi, lengannya dipegang oleh pria itu. "Sudah kubilang, doamu terlalu keras tadi malam. Harapanmu terkabul, aku temanmu sekarang," ucap pria itu.

Yoongi bingung dengan maksud pria itu. Setelah diingat kembali, ia berdoa tadi malam agar memiliki teman yang jahat untuknya. Lalu, pria ini berkata doanya terlalu keras. Apakah pria ini tetangga dan mendengar doanya jadi ia hendak menjadi seorang teman? Yoongi menyahut ragu, "Apakah kau orang jahat sesuai harapanku?"

Polos sekali gadis ini, batin pria itu. "Apakah aku tampak seperti orang biasa?" tanya pria itu.

Pria itu menatap Yoongi dengan intens setelah beberapa saat menundukkan kepala. Yoongi terperangah dengan ketampanan pria itu. Rahang tegas, bibir tebal kemerahan, glass skin putih, dan tatapan mata yang tajam. Tidak sengaja ia menemukan kejanggalan di wajah pria itu. Yoongi mundur bahkan terjatuh saat menatap mata lawan bicaranya. Mata pria itu berbeda sebelah, sebelah kanan berwarna merah dan kiri biru.

"K-kau bukan manusia?" tanya Yoongi terkejut dengan keadaan setengah disorientasi. Pria itu terkekeh dengan mata kirinya yang mengkilap seperti terkena pantulan cahaya.

"Aku adalah seseorang dari kegelapan yang kaucari."

To Be Continued ....

WILDEST DREAM [MINYOON GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang