THE KING OF DEMONS LIKE ME

1.7K 202 13
                                    


Sudah hampir tengah hari, tentunya jam makan siang sebentar lagi. Yoongi yang seharian sudah bekerja di Caffe, mengambil istirahatnya. Ia bertugas membersihkan meja setelah pelanggan pergi. Di Korea Selatan, sebuah Caffe tidak menyediakan pelayanan membawa pesanan ke meja pelanggan, kecuali Restoran.

Selama beberapa jam itu pula Yoongi diamati oleh seorang pria yang baru ditemuinya hari ini. Seseorang yang diketahui bernama Park Jimin tersebut menaruh tangannya di dagu, dan memerhatikan setiap pergerakannya. Yoongi merasa risih, sungguh. Karena itulah ia berinisiatif menegurnya. Hanya saja saat berjalan, ia tidak sengaja menabrak pria berbadan tambun dengan pakaian formal, seperti orang penting.

Yoongi meminta maaf sambil membungkuk-bungkuk di depan pria tersebut. Karena ditabrak, pakaian pria itu basah oleh air pel yang dibawa Yoongi. Pria tambun itu tidak terima, ia membentak, "Matamu hilang ke mana? Pakaian ini mahal. Kau harus ganti rugi untuk membeli yang baru!"

Jimin yang menonton memang diam saja, karena jika ingin membantu pun hanya menggerakkan jarinya. Seperti halnya sekarang, ia mengangkat tangannya dan menggerakkan jari telunjuknya ke arah kepala Yoongi. Tidak disangka, setelah itu Yoongi membanting kain lap ke tubuh pria tambun tersebut. Gadis itu pun terkejut, karena gerakannya seperti impulsif. Karena sudah parah, ia berakting seperti marah juga.

"Tuan, baju itu bisa dikenakan kembali, cuci saja! Jangan membesarkan masalah ini. Memangnya kau berani terjerat tuntutan pemerasan? Lihat sekelilingmu, mereka bisa menjadi saksi!" ucap Yoongi lantang yang menarik seluruh atensi pelanggan. Pria yang balik dimarahi tersebut kehilangan kata-kata. Ia pergi keluar dengan perasaan dongkol.

Yoongi menutup mulutnya setelah pria itu pergi. Dirinya yang culun dan penakut bisa melawan pria itu meskipun hanya dengan kata-kata? Itu luar biasa. Biasanya ia akan terus meminta maaf, kemudian dinasehati Managernya. Hanya saja, dapat dilihat Managernya memberikan jempol padanya. Ya, Manager pria itu tidak menoleransi orang kurang ajar. Maka dari itu, ia tidak memarahi karyawannya jika berdebat dengan pelanggan yang tidak tahu diri.

Mencari Jimin, Yoongi menemukan pria itu sudah berdiri keluar sambil mengangkat tangannya. Jimin kembali menggerakkan jari telunjuknya ke arah kepala Yoongi. Gadis itu pun mendekatinya dengan impulsif sendiri. Saat Yoongi sudah di hadapan Jimin, gadis itu terkejut. "Apa kau yang membantuku? Menggerakkan jari seperti itu, dan aku merasa bergerak secara impulsif. Apa kau penyihir? Terima kasih!" ujarnya di depan Jimin dengan senang. Bahkan sampai memeluk pria itu karena senang.

Saat mengetahui gerakannya sudah berlebihan, ia mundur seketika. "Maaf, aku tidak sengaja karena senang," jelas Yoongi.

Jimin tersenyum, ia berkata, "Selesaikan pekerjaanmu. Aku akan menunggu di dalam Apartemenmu. Tenang saja, aku akan masuk dengan wujud tak terlihat hingga tiada tetangga yang bergosip aneh tentangmu." Lalu, pria itu pergi dengan sendirinya.

***

Sudah hampir tengah malam, Yoongi baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Mendapat shift sampai malam, berarti ia kerja lembur. Gajinya akan ditambah, itu yang membuatnya senang. Apalagi Managernya tadi memuji atas keberaniannya. Sosok Min Yoongi sebelumnya yang culun dan penakut, kini berubah menjadi pemberani. Siapa yang tahu jika roda terus berputar?

Yoongi bersenandung kecil di koridor Apartemen. Seolah sudah biasa tampil berani. Ia membuka kunci kamarnya dan mendapati seseorang berdiri di depannya dengan melipat tangannya. "Sudah jam berapa sekarang sampai kau baru pulang? Biasanya sore hari kau sudah pulang," cerca Jimin padanya.

"Shift-ku ditambah, jadi aku tidak pulang cepat, maaf. Oh ya, sedari tadi kau di sini, 'kan? Aku ingin tahu seluruh kekuatanmu itu apa." Yoongi menarik Jimin untuk duduk di sofa sempit berwarna pastel.

Jimin melihat tangannya dan menggerakkan dengan anggun. "Aku bisa memanipulasi pikiran makhluk hidup, biasanya untuk hal negatif. Jika kau pernah menatapku, maka pikiranmu mudah untuk dimanipulasi tanpa melihat," jelasnya membuat Yoongi semakin penasaran.

"Apa saja yang bisa kau perbuat? Berikan aku satu contoh!" Yoongi meminta dengan semangat, membuat Jimin terkekeh. Saat menyadari tatapan mata Jimin yang berubah intens, senyum Yoongi sirna. Entah karena apa lagi, tubuhnya maju dan mengalungkan tangannya ke leher Jimin.

"Aku bisa jelaskan ini, Jim. Aku-"

Jimin memotong, "Ini salah satu dampak menatap mataku. Kau akan tertarik padaku. Aku sudah tertarik padamu selama delapan belas tahun. Umurku mencapai tiga ribu tahun. Apakah kau tahu aku ini apa?"

Yoongi terdiam, kemudian ia menggeleng. Jimin tersenyum dan merapikan rambut Yoongi, menyelipkan di daun telinga si gadis. Ia mendekat bibirnya ke telinga Yoongi, dan berkata dengan sensual, "Aku adalah reinkarnasi dari Raja Iblis pertama, Lucifer."

Yoongi membelalakkan matanya. Ia menoleh ke samping, tepat ke wajah Jimin. Dapat ia lihat warna mata Jimin yang kembali berubah menjadi dua. Baru disadarinya jika warna mata Jimin yang berwarna biru seperti kucing. Pun yang merah memiliki corak seperti bunga layu. Yoongi berkata, "Mengapa kau mau menjadi temanku dan membantuku?"

Jimin menjawab dengan lugas, "Karena kau sama sepertiku, dan aku menyukaimu."

To Be Continued ....

WILDEST DREAM [MINYOON GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang