Chapter 3 "Broke"

3.4K 266 1
                                    

"Mirae-yah.... Kau tadi keren sekali, kau juga cantik"

"Ah oppa..."

"Tapi aku tidak suka"

"Oh? Kenapa?"

"Cantikmu hanya aku yang boleh liat karena aku pacarmu"

"Oppa... Baiklah, Malam ini aku akan menunjukkan hal yang lebih cantik!"

"Eum... Aku akan tunggu itu hahahaha"

"Ya... Park Jimin" Ujarku sambil mengempalkan tanganku untuk menahan amarah, sekilas aku melihat wajah kaget Jimin... I got u Park jimin
Jimin langsung merubah ekspresinya dan dengan tenang menyuruh wanita yang dirangkulnya masuk ke dalam rumah... Ohh wanita itu bahkan tau password gerbang rumah Jimin.

Jimin membawaku ke cafe yang tidak jauh dari rumahnya... Ntah alasan apa yang akan dia berikan padaku, aku kira dulu saat aku bersamaannya aku kurang mencintainya karena itu saat aku kembali bersamanya aku memberinya semua cinta yang aku punya tapi tetap saja pembohong tetap saja pembohong! Aku menahan amarahku dan dalam perjalanan aku tidak mengatakan apapun pada Jimin begitu juga sebaliknya, saat sampai di cafe dia menyuruhku duduk dengan wajah yang acuh... Kau berubah secepat ini? Park jimin....

"Aku sudah bilang! Jangan ke rumah ku! Kenapa kau tidak mengerti!" Ujarnya dengan wajah kesal

"Aku sudah mengirim pesan dan mencoba menghubungimu" Ujarku pelan, Han min hee.... Kau harus tenang, malam ini banyak orang di cafe

"Apa aku membalasnya? Aku tidak mengizinkan mu bukan?"

"......."

"Han min hee... Apa yang ada di otak mu?! Kenapa otakmu begitu kecil?!"

"........"

"Aku hanya ingin mengambil dokumen ku yang tertinggal"

"Itu bukan masalahnya... Kau datang tanpa ijin dariku"

"Lalu... Bagaimana denganmu? Siapa wanita itu?"

"Ha?"

"Wanita yang kau rangkul... Aku mendengar kau pacar nya, kau seling---"

"Hei! Ada apa denganmu?"

"Aku hanya----"

"Ada apa dengan wajahmu? Kenapa bengkak sekali? Heels itu, kenapa terus di pakai? Bukankah itu sudah ketinggalan jaman? Kau tidak malu dengan dirimu yang seperti ini? Sudahlah!" Omelnya tanpa memberiku kesempatan untuk mengucapkan sepatah kata pun

"Jimin oppaaa...." Panggil seorang wanita yang baru saja membuka pintu cafe

"Oh? Mirae... Aku menyuruhmu untuk menungguku di rumah"

"Tapi aku kangen oppa..."

"Ahh...."

Mereka bahkan tidak takut bermesraan di depanku... Aku lelah sekali, aku ingin menangis... Aku cukup banyak memberi Jimin cinta.

Tidak... Aku yang bodoh, dari awal aku bodoh karena menerima dia... Aku yang satu satunya yang bodoh disini, apa bengkak? Ketinggalan jaman? Heels ini..... saat aku dan Jimin sepakat untuk kembali bersama dia yang memilihkan heels ini dan dia juga yang bilang aku sangat cocok dengan heels ini.

Kulit kakiku terasa perih dan sedikit terluka karena menggunakan heels ini setiap hari agar terus bisa mengingatmu.... Setiap hari aku mengingatmu dan kamu tidak pernah tau.... Kamu pergi berminggu minggu bersama wanita lain

"Uri Heojijak (Ayo kita putus)" Ujarku lirih

"Baiklah... Kita selesai disini saja" Sahut Jimin enteng lalu pergi sambil merangkul wanita bernama Mirae itu
Park Jimin... Semudah itu kau melepaskanku, Aku sudah berusaha semampuku tapi kenapa? Kenapa selalu aku? Selalu aku yang mencintai, selalu aku yang terluka! Aku juga ingin dicintai! Kenapa tidak ada?! Ayah tiriku! Ibu! Sekarang Park Jimin! Kenapa? Mataku mulai memanas perlahan air mataku mengalir... Aku mengesampingkan wajahku menghadap dinding dan menutupi mataku dengan tangan kiriku, kaki ku lemas.... Aku tidak bisa keluar dari cafe, terlalu malu bagi seorang Han min hee karena dicampakkan seperti ini lagi

Oh Shit!! He's Ma Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang