Chapter 12 "Pisah?"

3K 266 2
                                    

---000---

Keributan di mansion Yoongi membuat waktuku terbuang sekitar beberapa jam untuk menghapus kesalahpahaman yang terjadi, aku menjelaskan semua secara mendetail dan untungnya orang tua Yoongi percaya padaku dan tidak berfikir negatif tentang diriku yang ke bar.... Sebenarnya ini salah satu hal yang membuatku cemas.

Setelah semuanya berjalan lancar kini aku sedang berada di mobil Yoongi, kami bersiap untuk pergi ke rumah orangtuaku untuk membahas masalah pernikahan, sambil menjernihkan isi kepalaku yang sedikit runyam ini aku membuka jendela mobil untuk menghirup udara segar

Setelah semuanya berjalan lancar kini aku sedang berada di mobil Yoongi, kami bersiap untuk pergi ke rumah orangtuaku untuk membahas masalah pernikahan, sambil menjernihkan isi kepalaku yang sedikit runyam ini aku membuka jendela mobil untuk mengh...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau sedang tidak nyaman sekarang?" Tanya Yoongi namun kami tidak saling berhadap-hadapan

"Hm? Tidak... Aku hanya perlu sedikit refreshing"

"Bajumu bagus"

"Iya kan? Ibumu memang tau seleraku" Jawabku antusias sambil berbalik menghadap ke arahnya

"Bajunya bagus tapi tidak cocok di tubuhmu" Sahutnya dengan wajah datar

"Ya ampun... Apa kau malu mengakuinya?" Tanyaku jahil

"Berhenti menjahiliku" Sahutnya yang membuatku tertawa jika seperti ini dia terlihat menggemaskan

"Baiklah Tuan kejam" Ujarku lalu kembali menikmati udara segar meskipun dingin karena ini musim gugur

"Apa kau tidak kedinginan? Baju mu juga tipis"

"Aku suka dingin" Ujarku

".........."

"Maka dari itu aku juga menyukaimu" Sambungku lagi lalu melihat ke arahnya dan wajahnya sedikit memerah

"Aku sudah bilang, jangan menjahiliku" Sahutnya

"Aku serius. Kenapa? Kau suka? Aku akan terus bilang aku menyukaimu jika kau memang menyukainya.... Bilang saja kalau kau suka"

"Ch! Tidak akan"

"Oh ya... Sepupumu itu memang tampan yah"

"Apa?!"

"Iya dia tampan sekali, aku hampir jatuh cinta padanya"

"juggo sipeo (Ingin mati)?"

"Hahahaha.... Serius sekali, aku hanya bercanda"

"Kau lebih baik diam, kita akan sampai di tujuan"

"Siap!"

*Drrtt*

Eh? Panggilan? Sojin? Setelah melihat nama Sojin di layar ponselku, aku secepat kilat menjawab panggilan itu

"Ohh... Sojin-ah"

"Ini hari libur, aku ingin mengajakmu jalan jalan tapi sepertinya kau tidak di rumah"

Oh Shit!! He's Ma Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang