bagian 1

355K 3.9K 86
                                    

Strar club malam selalu ramai seperti biasa, tempat ini di kenal salah satu club terbaik yang ada di kota Jakarta Tidak heran jika pengunjung di club terlihat lebih ramai dari club lainya. dan di club ini Tara dan wanita-wanita lainya bekerja di tempat ini.

Entah kenapa malam ini Tara begitu malas untuk melayanin pria-pria tua bangka itu. Karena seumpama apa, karena sedari tadi ia merasa tidak enak badan. Terbukti jika tidak sedikit mata memandang ke sexy an serta kecantikan yang ia milikin.

Tara duduk di meja paling pojok ia terlihat seperti mencari seseorang yaitu sahabatnya Clarisa.

"Hay Tara"



"Woy! dari tadi di cariin. Gak taunya malah nongkrong di sini sendirian!" Ucap Clarisa yang muncul tiba-tiba.

Wajah Tara memelas, seperti menahan sakit.

"Aku lagi males Ris, entah kenapa aku kayak gak enak badan gitu, terus perut aku kerasa perih banget."

Clarisa Khawatir ia menyentuh kening Tara. Tubuh Tara dingin dan berkeringat apa lagi wajahnya terlihat pucat.

"Yaampun Ra kenapa gak bilang sama aku kalau kamu lagi sakit."

"Yah aku gak tau Ris, namanya juga sakit dadakan.''

"Yaudah yuk aku anterin pulang sekarang. Nanti takut kamu kenapa-napa lagi.''

Tara menuruti kata sahabatnya.

Pada saat mau beranjak tiba-tiba Tara ambruk tidak sadarkan diri. Clarisa menjadi panik dan semua orang pun juga ikut panik.

*************

Sebuah sedan bewarnah putih baru saja memasuki parkiran sebuah rumah sakit besar miliknya. Lalu keluarlah sosok pria tampan berseragam seperti dokter, siapa lagi dia adalah dokter Kheho.

Dokter Kheno langsung melangkahkan kakinya masuk ke area lobi rumah sakit. Semua dokter,perawat, sarta para pasien memberi sapaan manis padanya.

"Selamat pagi dokter Kheno."

Sedangkan dokter Kheno hanya menjawab sapaan itu sesingkat mungkin di tambah sedikit senyum yang memikat. "Pagi"

**********************

Tara terasa berat untuk membuka matanya walau terasa berat Tara perlahan membuka pelan matanya.

ruangan bermansa putih dengan aroma obat-obatan, tangan yang telah di infus menggunakan selang seketika itu ia sadar bahwa ia berada di rumah sakit.

''anda sudah sadar rupanya'' ucap suara pria masuk kedalam ruangannya dengan membawa sebuah suntikan dia adalah Dokter Kheno

*tampan*

Satu hal yang memasuki jiwa Tara saat ia melihat jelas ketampanan milik seorang dokter yang belum ia ketahui namanya tersebut.

''sudah 1 hari ini anda tidak sadarkan diri, anda sepertinya juga sering memakan mie instan,serta makanan pedas makanya sakit lambung  kambuh, aku sudah memberikan anda obat penghilang rasa sakit agar anda dapat kembali pulih''. jelas dokter Kheno panjang lebar.

astaga ada apa dengan ku sepertinya aku benar-benar terhipnotis dengan ketampanannya. Wajahnya, matanya, bibirnya membuatku berpikir untuk melumat bibirnya.

"Maaf apa anda baik-baik saja?''

Tara tersentak kaget saat dokter ini mencega lamunannya.

"Ehmm iya saya baik-baik saja'' jawab Tara polos.

"impusnya telah di ganti dan sore ini anda di perbolehkan pulang''.

''Apa pulang!" Pekik Tara tak percaya.

"Kenapa?''

"Tidak dok, sepertinya kepala saya masih terasa berat dan pusing boleh kah menginap satu malam lagi di sini dok ''.ujarnya berbohong.

"Hm baiklah saya akan memberi mu obat anti pusing. Tunggu di sini saya akan segera kembali"

yess Tara berhore riah karena kesempatan untuk bersama dokter itu berhasil. Tapi sebelum itu Tara mempunyai rencana khusus untuk menggodanya Maka ia membuka tiga kancing baju pasiennya memperlihatkan panyudara atasnya yang kencang dan cukup besar agar sang dokter tertarik.

Akhirnya yang Tara tunggu telah tiba Tara melihat dokter tampan itu semakin menghampirinya. Ia
malah pura-pura tertidur.
Dan berharap akan mendapatkan sebuah remasan-remasan kecil dari tangannya. Namun nihil semua yang tak seperti yang ia bayangkan.

Leparan sebuah selimut telah menutupi sepenunya panyudara atas  yang terbuka. Tara membuka mata tidak percaya.

*Dokter Kheno pov*

Aku talah membawa obat anti pusing untuk pasien itu, Pada saat aku memasuki ruangannya hal yang tak terduga terjadi. Sepertinya wanita ini dengan sengaja berpura-pura tidur di tambah lagi ia membuka seluru kancing bajunya yang memperlihatkan panyudara atasnya. Aku sudah tau bahwa dia adalah wanita penggoda atau jalang lebih tepatnya akhirnya aku melemparkan sebuah selimut untuk menutupi panyudaranya.

*Dokter Kheno pov end*

''jangan anda kira saya akan tergoda dengan penyudara mu yang kecil itu tidak sama sekali! anda juga bukan tipe saya jadi jangan berharap lebih dan sepertinya anda tidak benar-benar pusing maka dari itu anda harus sesegera mungkin meninggalkan rumah sakit ini permisi!"

Apa-apaan ini! apakah ini sebuah penolakan? benar ini penolakan yang Tara alami pertama dalam hidupnya Lihatlah ia akan membuat dokter meronta-ronta meminta tubuhnya sebagai pemuas nafsu.

   

Sentuh Aku DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang