Bagian 6

201K 4.1K 71
                                    

Pagi ini Vania bersama seorang maid tenga sibuk menata makanan untuk sarapan pagi.

"Di mana kheno, kenapa dia belum turun?".tanya Vania pada maid itu.

''tidak tau nyonya kemungkinan tuan kheno sedang berpakaian''

''tidak biasanya, kenapa anak itu lama sekali turunnya"

'' Good morning ibu''. Sapa kheno dengan senyuman manisnya.

''kenapa lama sekali''. Tanya Vania pada putranya.

''aku tadi hampir kesiangan bu, Maka nya lama''

'' Makanya lain kali kamu harus bangun lebih awal agar tidak kesiangan" omel vania.

''baik lah ibu, aku berjanji tak akan mengulanginya lagi ''

Lelaki itu kemudian duduk di kursi meja makan ia mengambil satu helai roti di tambah olesan selai coklat. Di tenga lahapnya kheno memakan rotinya. Vania langsung membuka suara tentang Tara pada kheno.

''oh iya khen sudah 3 minggu ini ibu tidak melihat Tara kecuali pada makan malam waktu itu, entah kenapa ibu jadi merindukannya".

Kheno meneguk pelan setenga susu vanila hangatnya setelah selesai mengunyah roti lalu Mengelap bibir tipisnya menggunakan tissu kemudian menatap ibunya.

''kenapa ibu menanyakan gadis itu, sedangkan dia tidak ada hubungan apa-apa dengan kita jadi untuk apa ibu menanyakannya?"

''apa-apaan kamu ini, ibu sangat berhutang nyawa pada Tara Jika bukan karena Tara yang telah menyelamatkan ibu maka ibu tidak akan mungkin berada di rumah ini''

lelaki itu mengambil nafasnya pelan lalu membuangnya perlahan. Ia kini mencerna baik jawaban dari ibu tercinta nya itu.

''lalu apa yang harus aku lakukan ibu?"

"Bawalah Tara kerumah ini dan tinggal bersama kita''
ujar vania berkata mantap.

"Apa ibu tidak waras bagaimana mungkin ibu memutus kan bagi orang asing untuk tinggal bersama kita''.

"Ibu sangat yakin khen Tara itu gadis yang baik terlihat dari pancaran matanya. Dan ibu juga melihat waktu itu bagaimana cara Tara menghormati nenek mu, lalu apa lagi yang kamu tidak percayakan pada gadis itu''

Ya tuhan kenapa begitu mudah ibu melihat Tara sebagai gadis yang baik Apakah waktu itu ia tidak melihat bagaimana cara Tara berpakaian yang cukup Sexy, apakah ibu tidak tau bahwa Tara adalah gadis penggoda. Yah bahkan aku pun perna tergoda olehnya. jangan bodoh kheno kamu bahkan telah mengambil mahkotanya di hari itu. Ia menggerutukan dirinya di dalam hati.

"Pokoknya ibu tidak mau tau bagaimana pun juga kamu harus membawa Tara siang ini ke rumah atau bila tidak seluru aset yang telah ibu berikan kepada mu semuanya akan ibu sita''

"Bagaimana ibu bisa begitu terobsesi pada gadis itu bu sehingga ibu ingin mengambil semua aset ku karena gadis itu'' Lelaki itu sungguh begitu kesal Sebenar nya anak nya itu aku atau Dia. Pikirnya lagi.

"Apa susah nya kamu tinggal bawak dia kesini saja''Dengus Vania kesal pada putranya.

"Baiklah kalau begitu aku akan pergi kerumah sakit dulu karena ada urusan penting''

Sentuh Aku DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang