Aku berjalan menelusuri jalanan bersalju. Menikmati udara dingin yang mendominasi lingkungan ini. Aku menyukai salju warnanya yang putih sangat menarik perhatian ku.
"(Y/n)" terdengar suara menyapa ku. Aku pun menoleh ke arah suara tersebut.
"Emu... Apa yang kau di sini" ucap ku acuh dan berjalan meninggalkan nya.
"Ayo kembali ke CR,, pengobatan mu harus di lanjutkan" ucap emu sambil berjalan ke arah ku dan menyesuaikan posisinya di samping ku.
"Ck...itu lagi" ucap ku dengan pandangan lulus ke depan.
Aku paling malas membahas ini. Ya aku memang terkena penyakit game tapi aku tak ingin menjalani pengobatan. Bukan karna tak ingin sembuh tapi ada beberapa alasan tertentu. Blum lagi bugster ini terus bersembunyi dalam tubuh ku seolah tak ingin melihat dunia luar. Jadi ku pikir percuma saja.
"Ayo lh (y/n) aku tahu kw ingin sembuh" ucap Emu seraya menggenggam erat tangan ku.
"Lepaskan aku sama sekali tak ingin sembuh " aku memberontak dan menepis tangan emu.
Perasaan ku mulai tak karuan,, kepala ku sakit sepertinya stres menyerangku sehingga bugster mulai beraksi.
"Agrhh... Saaa..kit.." ringis ku dengan tangan yang memegang kepala.
Emu langsung menggendong ku ala bridal style dan membawa ku ke CR.
Ya hanya ini yang dapat ia lakukan sekarang karna oprasi tak dapat di lakukan jika bugster nya tak mau keluar.***
Aku berbaring lemah di ruang CR. Aku ingin pergi dari sini. Berbaring seperti ini bukanlah keinginan ku. Ingin sekali rasanya kabur dari sini. Namun Emu terus mengawasi ku dari tadi. Aku benar-benar risih sekarang.
"Sampai kpn kau akan terus di sini haa" tanya ku pada Emu
"Sampai kau mau menjalani pengobatan (y/n)" ucap nya lembut dengan senyuman
"lupa kan saja aku tak akan mau" ucap ku cuek.
"(y/n) tolong beritahu apa penyebab stres mu" ucap nya seraya meraih tangan ku dan menggenggam nya erat.
"Jangan bicarakan hal yang tidak penting" jawab ku seraya melepaskan genggamannya.
"Apa maksud mu tidak penting?? ini sangat penting (y/n) aku ingin mengobatimu,, aku ingin mengembalikan senyuman mu" ucap nya antusias yang di sertai senyuman.
"Ck.... Mengembalikan senyuman ku ya?? Bagaimana caranya?? Aku bahkan tidak yakin kau bisa melakukannya" lirih ku lemah.
"Aku yakin aku bisa " ucap nya yakin.
"Jadi ayo ceritakan apa penyebab stres mu??"-Emu
Aku menarik nafas panjang sebelum menceritakan semuanya pada emu.
"Sebenarnya aku memilik seorang pacar dan sahabat laki-laki. Aku menyayangi keduanya Tapi pacarku terlalu cemburu dan memintaku untuk menjauhi sahabat ku dan tentu aku menolaknya,, dia marah dan memutuskan ku. lalu entah karna apa sahabat ku tiba-tiba menjauhi ku,, aku benar-benar sedih dengan keadaan ini knp kedua orang yg ku sayangi pergi dari hidup ku dalam waktu yang bersamaan." aku bercerita panjang kali lebar pada Emu
Dan ku lihat dia hanya diam dan mencerna cerita ku yg begitu rumit.
Tak lama seuntas senyuman terbentuk di wajahnya
"Jika sudah begitu kau tak perlu larut dalam kesedihan kau harus bangkit dan memulai lembaran baru,, berjuanglah untuk membangun masa depanmu " -Emu"Mudah bagi mu mengatakan,, kau tak pernah tahu kan bagaimana rasanya berjuang sendirian tanpa ada seorang pun peduli pada mu " lirih ku pelan
"(Y/n) kau tak sendirian aku di sini.. Aku peduli pada mu" ucapnya seraya menarik tanganku dan menggenggam nya erat. Ya aku tak menolaknya kali ini.
"Kau tak punya alasan untuk peduli padaku" lirih ku seraya memaling kan wajah tak sanggup jika harus melihat wajah nya yang begitu polos itu
"Ada... kau adalah pasien ku dan itu sudah cukup untuk menjadi alasan kepedulian ku" ucapnya yang membuat ku kembali menatap wajah nya.ku dapati senyuman Emu yang begitu tulus dan hangat.
Perlahan ku tarik kedua sudut bibirku dan membalas senyuman itu.
"Agrhhh Sa..kitt"
Aku kembali merasakan sakit dan sekarang ku lihat seorang bugster keluar dari tubuh ku.
Tanpa membuang waktu emu langsung mengambil gashat nya.
"Mighty action x"
"Henshin"-Emu
"Gashatto"
"Gacchan"
"level up"
"mighty jump,,mighty kick,, mighty action x""akan ku ubah nasib pasien"-Emu
Itu kata-kata emu yang ku dengar sebelum dia mulai menyerang motors
Pertaruang terjadi antara kedua nya hingga beberapa menit kemudian
"Saat nya untuk serangan terakhir"-Emu
"Mighty critical strike"emu meloloskan serangan terakhirnya.
"Game clear"
Emu pun segera melepas gashat nya.
"Gacchan"
"Gashatto"Emu berhasil mengalahkan motors dan itu berarti penyakit game ku telah sembuh.
Aku beranjak pergi dari ruangan tersebut sebelum emu menghadang ku.
"(Y/n) bagaimana keadaan mu" tanya nya sembari merentangkan kedua tangan di depan ku.
"Jauh lebih baik" jawab ku sambi berjalan melewati emu.
"Hey kau mau ke mana??" tanya emu sambil mengejar ku.
"Seperti kata mu aku akan berjuang membangun masa depan ku sendiri" ucap ku penuh keyakinan
"Sendiri?? Ah bukan itu maksud ku??" -emu
"Haa... Apa??" aku mengarahkan pandangan ke emu kalimat terakhir nya cukup menarik untuk ku.
"Aku ingin kau mambangun masa depan bersama ku" ucap nya dengan senyum pepsodent.
"Plak" aku memukul kepala emu. Aku tahu kemana arah pembicaraan ini. Sebenarnya aku dan emu sudah saling mengenal cukup lama awalnya kami hanya sebatas teman ngobrol,, hingga ketika emu menyatakan perasaannya pada ku. Dan sudah dapat di pastikan aku menolak nya. Emu bukanlah tipe ku. Tapi bukan emu kalau tidak keras kepala dia terus menanyakan pertanyaan yang sama ketika kami bertemu kembali. Itu lah sebabnya aku tak ingin terlalu dekat dengan dia.
"Ayo lah (y/n) jadi lah kekasih ku" ucapnya memelas.
"Tidak" ucap ku datar dan berlalu meninggalkan nya.
***
Selesai.
***Maaf ya ceritanya membingungkan,, banyak typo dan endingnya gk jelas.
Maafkan author mu ini ya.
Jan lupa vote and comment
TBC ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (Kamen-Rider X Reader)
Cerita PendekCerita percintaan antara KAMEN-RIDER dengan para READER. Yg mw baca silahkan