Jan lupa vomentHappy reading
"Tak perlu senyuman untuk membuat ku mencintaimu. Tatapan dingin pun sudah cukup. Hiiro!! Aku terlalu mencintaimu. Terlalu cinta hingga aku tak sanggup berpaling. Namun knp?? Knp kw tak pernah peduli dengan hati ini??.
Aku menutup buku bersampul merah muda bertuliskan "Diary" itu. Tak terasa air mata mulai membanjiri wajah ku. Sedih sekali rasanya saat menyadari orang yg ku cintai tak mencintaiku. Jangan kan cinta berteman dengan ku saja dia tak mau.
Aku menutup mata ku. kembali mengingat kejadian 2 bulan lalu ketika aku tertular penyakit game Hiiro lah dokter yg merawat ku. Bukan hanya merawat tapi dia juga membangkitkan kembali semangat ku.
Sejak itu lah aku mulai menyukainya. Sikap cueknya, tatapan dingin yg selalu dia berikan kepadaku, dan kata-kata pedas yang terlontar dari mulutnya ketika memarahiku.
Aku tak mempermasalahkan nya karna sesungguhnya sikap itu lah yg membuat ku jatuh hati padanya.Selama dua bulan terakhir ini aku berusaha mendekati Hiiro. ku berikan perhatian kepadanya bahkan sudah sering ku ungkapkan perasaan ku. Tapi usaha ku sia-sia hiiro tak pernah memperdulikan ku. Hanya sikap dingin yg dia tunjukan. Bahkan tak jarang ia memarahiku, bersikap kasar dan sering membentak ku.
"AKU SUDAH MUAK MELIHAT TINGKAH MU BUKANKAH SUDAH KU KATAKAN AKU TAK PERNAH MENCINTAI MU DAN TAK AKAN PERNAH JATUH CINTA PADA MU (Y/N)"
Ucapan hiiro kembali menghantui ku sakit itu lah yg ku rasakan." (y/n) lu nggak boleh nyerah coba lagi untuk terakhir kali nya" aku berbicara sendiri.menguatkan hatiku untuk mencobanya sekali lagi. Meski ku tahu hasilnya akan sama.
Ku bulatkan tekad dan beranjak pergi ke tokoh kue berniat membelikan cake untuk hiiro sebagai permintaan maaf.
****
Sekarang aku berada diruang CR. Ku lihat hiiro dari kejauhan sepertinya dia sangat lelah mungkin habis selesai melakukan operasi.
keraguan menyelimuti ku, aku takut Hiiro marah lagi."Jangan berdiri disitu kw menghalangi pintu masuk" teguran Hiiro membuyarkan lamunan ku.
"Maaf"jawab ku singkat. Sebenarnya aku ingin bicara panjang lebar padanya tapi tatapan nya membuat nyali ku ciut seketika. Ntah mengapa dia terlihat lebih dingin hari ini.
Hiiro tak menghirau kan keberadaan ku ia kembali sibuk dengan aktivitas nya.
"Hiiro,, maaf telah membuat mu marah" ucap ku memecah keheningan.
"Ya" jawab hiiro tanpa melihat ke arah ku.
"Aku membelikan cake ini untuk mu... Tolong terima" Aku menyerah kan cake yg ku bawa tapi hiiro tak berniat menerima nya. Menjawab pun tidak.
Ku letakkan cake itu diatas meja.
Dengan sisa keberanian yang ku punya aku kembali menyatakan perasaan ku.
"Hiiro untuk terakhir kalinya aku menyayangi mu ah tidak bukan hanya sayang tapi cinta ya aku mencintai mu hiiro" ucap ku
Ku lihat hiiro beranjak dari tempat duduk nya dan berjalan ke arah ku
Dengan tatapan dingin nya."Untuk terakhir kali nya aku tak pernah mencintaimu (y/n) jangan terlalu berharap" ucap Hiiro datar dan beranjak meninggalkan ku
Dengan cepat ku tahan pergelangan tangan nya membuat hiiro kembali menatap ku dingin.
Ku tatap lekat kedua manik matanya tanpa ku sadari air mata ku telah mengalir.
"apa sedikit pun kw tak pernah mencintai ku?? Apa sedikit pun kw tak peduli dengan ku?? apa kw tak pernah mengkhawatirkan ku Hiiro?? Sedikit saja itu sudah cukup" ucap ku lirih sembari menarik hiiro ke dlm pelukan ku. Hiiro tak menolak namun tak juga membalas.
![](https://img.wattpad.com/cover/201604971-288-k766039.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story (Kamen-Rider X Reader)
Kısa HikayeCerita percintaan antara KAMEN-RIDER dengan para READER. Yg mw baca silahkan