Bagian 1

140 16 4
                                    

Aku akan menyimpan semua nya sendiri
Akan aku pendam semua nya sendiri supaya hanya aku yang merasa kan nya
Cukup hanya aku yang teluka, jangan ada yang lain

~raina oktavia

Raina pov:

Aku berlarian memasuki gerbang sekolah di sore hari ini, syukur lah baru pra-pls nya saja. Jadi tak ada yang perlu ku bawa, cukup memakai trening dan kaos olahraga saja sudah cukup, ditambah dengan kerudung hitam tipis yang kupakai asal-asal an di kepala ku. Oh iya, perkenalkan nama ku Raina Oktavia lahir pada bulan Oktober tanggal 08 tepat nya pada hari kamis sore.

Dan... Oh tidak aku sudah terlambat!!!

Kulirik jam tangan yang ada di pegelangan tanggan kiri ku, jam 15:35 dan disinilah aku.. berdiri di depan lobby sekolah baru ku menatap bangunan itu dengan perasaan tak menentu. Ahh.. seharus nya aku tadi tak lupa bahwa hari ini pra-pls di sekolah baru ku dimulai, lihat lah sekarang. Aku terlambat 35 menit datang ke sekolah..

Hufttt...

Okay Raina.. semangattt!!!!

Aku melangkahkan kaki memasuki lapangan sekolah yang beralih fungsi menjadi tempat untuk pra-pls sore ini dan besok. Mata ku mencari-cari keberadaan senior yang ada di situ, ketika aku melihat ada seseorang yang memakai baju bertuliskan 'osis' aku langsung berlari kecil menghapiri nya..

"maaf kak, saya terlambat" ujar ku dengan kepala menunduk

"jam berapa ini hah?" bentak nya

"kamu tau kan kamu telat 35 menit?" tanya nya yang ku jawab dengan anggukan kepala.

"yasudah, kali ini kamu saya maaf kan. Tapi kamu harus lari keliling lapangan 10 kali" kata nya tak terbantahkan.

'mampus aku, aku kan belum makan tadi gara-gara buru-buru ke sekolah' batin ku.

"kenapa belum lari? Atau mau ditambah hukuman nya?" tanya nya yang seketika langsung ku beri gelengan "ya udah sana lari" kata nya.

Dengan ragu aku pun mulai berlari..

Raina pov end

🌺🌺🌺

Di lain tempat, ternyata ada seorang cowok yang memperhatikan gadis yang tengah berlari mengelilingi lapangan itu. Sepasang mata elang itu menatap tajam ke arah sang gadis yang sudah tampak kelelahan tersebut, ia yakin gadis tersebut sudah mati-matian menahan rasa pusing di kepala nya, terbukti dari gerakan sang gadis yang sesekali menghentikan lari nya dan memegang kepala nya. Dengan wajah datar dan tatapan elang yang masih menyorot sang gadis, cowok tersebut pun menghampiri teman nya yang tengah menatap satu persatu anggota pra-pls dihadapan nya.

"hai bro" sapa nya pada teman nya dengan bertos ria ala lelaki

"eh, lo ngga" jawab nya sambil membalas salaman ala lelaki teman nya itu.

"anak baru itu lo yang nge hukum?" tanya nya langsung, mengalihkan tatapan tajam nya dari sang gadis tadi ke arah Panji teman nya

"wess,, santai bro" ucap panji melihat tatapan angga ke diri nya "iya, emang gue. Napa? Lo naksir?" tanya nya santai.

"berapa kali lo suruh dia lari?" tanya Angga tanpa basa-basi, sebisa mungkin ia mengatur emosi nya yang sudah meminta untuk terlampiaskan

Assalamualaikum Pangeran DhuhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang