Menikahi orang yang kita cintai adalah suatu kemungkinan. Tapi... Mencintai orang yang kita nikahi adalah kewajiban.
Prinsip itulah yang selalu terngiang-ngiang dalam pemikiran Reyna. Reyna tak bisa membohongi hatinya, bahwa ada satu pria yang dinanti, satu pria yang Reyna inginkan jadi pendamping hidup, sekalipun ia dan lelaki itu tak pernah mengungkapkan rasa.
Ruh-ruh itu sudah saling mengenal. Jauh sebelum akhirnya mereka dikurung dalam raga berwujud manusia. Reyna ingat saat pertama kali bertemu dengan lelaki itu... di perpustakaan kampus, lima tahun yang lalu.
Reyna dan Yusuf tiba-tiba berhenti melangkah. Seolah kaki mereka telah ditancapkan ke bumi. Keduanya tak bisa bergerak. Hanya saling pandang dalam hitungan detik yang bagaikan seabad. Rasa-rasanya tidak asing. Padahal mereka baru saja bertemu. Belum tau nama, apalagi alamat.
Kesadaran yang kembali ke raga Reyna membuatnya bergerak kikuk. Tak tahu apa yang harus dilakukan, Reyna langsung memutar arah kembali ke tempat semula.
Yusuf masih terpaku di tempat. Hatinya berdebar. Belum pernah ia merasakan hal seperti itu. Suaranya tertahan di tenggorokan sementara kakinya masih tertancap ke lantai. Apa yang terjadi? Mengapa aku tak bisa bergerak? Seribu kalimat tanya lantas meluncur memenuhi ruang kepala Yusuf.
Yusuf belum menyadari, itulah kali pertama ia jatuh hati pada seorang wanita.
🍁🍁🍁
Next 🔜 Bagian 8
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Tak Kau Tanyakan Saja? [TAMAT]
Short Story#7 cerpenbaru (19 Jan 2020) Di lubuk hati terdalam, Reyna sadar bahwa telah tumbuh benih-benih cinta untuk sesosok lelaki yang dikenalnya. Namun, apa yang harus ia lakukan saat ayahnya hendak menjodohkan Reyna dengan lelaki yang tak tertolak? Akanka...