14. Rooftop

43K 1.4K 238
                                    

no vote. no komen. no lanjut.

aku akan sangat menghargai kalau kalian berkomentar tentang cerita ini, bukan cuma komen 'NEXT' atau 'LANJUT' aja

.

.





Chacha menghela nafas untuk kesekian kalinya. Gadis itu sedang berada di kantin. Jia dan Devan sedang ada urusan jadi dia hanya sendiri disana.

Awalnya tadi ada Juan dan Rio disana tapi Juan mendapat telpon dari kekasihnya yang baru saja selesai melakukan pertukaran pelajar selama 6 bulan di Amerika.

Ya tentu saja Juan dengan semangat 45' nya pergi untuk menjemput kekasihnya itu ke bandara. Dan Rio, sebagai sahabat tentu dia ikut.

Ya jadilah dia sendirian disana. Kelasnya sudah selesai tapi dia malas untuk pulang. Jadi ya, kantin adalah tempat pilihannya.

"Cha!"

Chacha menoleh. Gadis itu menegakkan badannya begitu melihat Ryan yang sedang berjalan kearahnya bersama Gio.

"Ngapain lo sendirian disini?" tanya Ryan duduk di depan Chacha.

Gio ikut duduk di samping Ryan.

Chacha mengangkat bahu. "Gak ngapa-ngapain sih. Gabut gue. Males balik ke rumah.." jawab Chacha.

Ryan menghela nafas. "Gabut mulu lo jadi orang,"

"Iya nih, pengen jadi kucing aja. Capek jadi orang," kata Chacha.

Gio yang mendengarnya tertawa. "Astaga Cha, lo tuh ada-ada aja deh.."

Chacha berdecak. "Ya gimana kak, gabut beneran gue.."

"Maen makanya biar gak gabut," kata Gio.

"Males.." sahut Chacha.

Gio menghela nafas mendengarnya. "Gimana sih Cha, gamau gabut tapi males maen. Ya tidur aja deh tidur. Rebahan," kata pemuda itu.

"Itumah tiap gue dirumah kak. Rebahan terus.." kata Chacha.

"Eh Cha, tuh Hanan tuh," kata Ryan menunjuk Hanan yang tengah berjalan sendirian memasuki area kantin.

Chacha menoleh sebentar. "Gue gak boleh berduaan sama dia. Harus jaga jarak," kata gadis itu.

Ryan mengerutkan kening bingung. "Lha kenapa? Biasanya juga lo sama dia aneh-aneh mulu kerjaannya..." kata pemuda itu.

"Ya gitu deh," sahut Chacha.

"Tck, lo gak ngasih tau alesannya. Gue panggil Hanan kesini," kata Ryan.

"Ih jan—.."

"HANAN! SINI GABUNG AMA KITA!" teriak Ryan.

Hanan yang tengah membawa mangkok bakso menoleh. Pemuda itu berjalan menuju kearah Ryan.

Hanan meletakkan baksonya dan duduk di samping Chacha karena tempat yang kosong ada disitu.

"Sendirian aja lo? Temen-temen lo pada kemana dah?" tanya Ryan menatap Hanan.

Hanan meletakkan ranselnya. "Tau deh, ngepet kali. Pada bokek mereka.." jawab pemuda itu asal.

Hanan menoleh pada Chacha, pemuda itu mengerutkan alis heran melihat Chacha duduk diujung bangku yang tengah mereka duduki. Padahal tadi Chacha duduk di tengah.

"Heh, lo ngapain dah?" tanya Hanan.

"Apasih, gue kan gaboleh deket-deket sama lo. Jauh-jauh sana. Hush~ hush~" kata Chacha mengibaskan tangannya kearah Hanan.

Engas 18+  | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang